06. Olimpiade

294 35 4
                                    

Hello everyone

Semoga terhibur

Happy Reading gais

{♠♠♠♠♠}

Malam hari pun tiba, Jevano pun segera turun kebawah untuk makan malam bersama ayah dan ibunya tak lupa juga dengan Marka.

Mereka menjalankan makan malam tanpa obrolan sedikit pun hanya ada suara dentingan piring di antara mereka.

Setelah selesai Jevano segera menuju ke kamarnya, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamar dengan perasaan tenang.

Tanpa sadar sebenarnya Marka sedang memperhatikannya dari balik pintu, dengan pelan ia membuka pintu kamar Jevano dan duduk di samping Jevano.

"Jev" panggil Marka.

"Hm" Jevano hanya berdeham sebagai jawaban.

"Berapa hari kamu skorsing?" Tanya Marka.

"5 hari" jawab Jevano.

Marka mengangguk.

"Jangan di ulang lagi jev, Abang ga tega liat kamu di pukul ayah terus" ucap Marka.

Marka mengusap kepala Jevano lalu setelah itu ia pergi meninggalkan Jevano.

"Lo ga akan tau rasanya jadi gue bang" ujar Jevano.

Jevano memejamkan matanya.

Sebenarnya Marka mendengar perkataan Jevano di balik pintu,"pasti berat ya jev?" Tanya Marka pada dirinya sendiri.

Ia pun meninggalkan kamar Jevano dan menuju ke kamarnya.

Marka mendudukkan dirinya di kursi meja belajarnya, ia menatap bingkai foto di hadapannya.

Di foto tersebut ada Marka dan Jevano yang sedang tertawa lepas, Marka memperhatikan wajah sang adik di foto tersebut, Jevano terlihat sangat ceria dan bahagia, ia tertawa hingga mata sipitnya ikut tersenyum.

Marka tersenyum mengingat masa-masa tersebut, dimana keluarga nya yang dulu terlihat sangat harmonis dan hangat dibandingkan keluarganya yang sekarang, tiada hari tanpa amarah sang ayah.

Marka menaruh bingkai foto itu kembali ke tempatnya, lalu ia menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya.

Marka menatap langit-langit kamarnya,"jev, Abang harap kedepannya kamu akan berhasil, bahkan lebih berhasil daripada Abang" tutur Marka.

"""""

5 hari skorsing sudah Jevano jalani, kini saatnya ia kembali lagi untuk ke sekolah.

Pagi ini ia sudah rapih dengan seragam lengkap nya, raut bahagia karena bisa kembali berkegiatan di sekolah pun Jevano tampakkan.

Jevano sangat bersemangat, ia lalu turun untuk sarapan.

Dibawah sana sudah ada Marka yang sedang menunggu Jevano, ia pun menuju meja makan dan duduk di sebelah Marka.

"Hari ini ayah tidak mau mendengar kamu membuat masalah lagi Jevano, mengerti?" Tanya ayahnya.

Jevano menganggukkan kepalanya.

Sesudahnya sarapan Marka dan Jevano pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Tak lupa mereka berpamitan pada orangtuanya.

[Jevano Dan Impiannya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang