02. I want to be like him too

320 34 1
                                    


Pagi hari ini seperti biasanya Jevano sudah lengkap dengan seragam nya dan juga ia sudah menyiapkan tugas yang diberikan oleh guru kemarin, dan jangan di lupakan bahwa hari ini hasil ujian kemarin akan di umumkan dan hal itu lah yang membuat Jevano yang tadinya bersemangat ke sekolah menjadi murung seketika sesaat setelah ia mengingat nya.

Jevano turun ke bawah untuk sarapan pagi disana sudah ada kedua orangtuanya dan juga Marka, segera ia menghampiri meja makan dan duduk di salah satu kursi di dekat Marka, mereka semua melakukan sarapan pagi bersama tanpa adanya percakapan hanya terdengar dentingan suara piring.

Tak lama kemudian suara Jaendra memecahkan suasana kecanggungan diantara mereka, "Hari ini ayah pulang cepat, dan jangan lupa bawa nilai terbaik setelah sepulang sekolah nanti" seketika Jevano menegang ketika mendengar ucapan ayahnya, ia hanya bisa pasrah dengan hasil yang di berikan nanti.

Lain halnya dengan Marka ia justru terlihat biasa saja ia sudah yakin dengan nilai nya, berbeda dengan Jevano yang sedang di landa rasa khawatir.

"Jevano, ayah tidak mau kamu membawa hasil yang tidak sesuai dengan apa yang ayah mau, ngerti?" Jevano hanya menganggukkan kepalanya.

"Jevano kamu harus dengar apa yang di bilang ayah mu itu".

"iya Bun Jevano bakal bawa hasil terbaik buat bunda dan ayah" jevano menundukkan kepalanya.

Setelah Marka dan Jevano selesai sarapan mereka berdua pun pamit untuk berangkat ke sekolah, berjalan keluar menuju mobil yang sudah terparkir dan siap di kemudi oleh Marka, dengan cepat mereka segera pergi menjauh dari pekarangan rumah.

setelah lima belas menit perjalanan mereka berdua sampai di sekolah dan langsung menuju ke kelas masing masing.

Sesampainya di dalam kelas Jevano segera mendudukkan dirinya di kursi belakang, dan jangan lupakan ketujuh temannya yang langsung menghampiri nya.

"Wihh pak bos lesu amat pagi pagi" ya, siapa lagi yang paling heboh di antara mereka selain Haidar si rusuh, Haidar tuh slogan nya 'No rusuh no life' maka dari itu temen temennya udah ga asing sama kelakuan nya yang ga bisa diem itu.

"dia mah emang gini tiap hari juga" ini juga si rusuh kedua si Leon udah sama nya sama Haidar.

"Dar Lo kayak nya sehari ga diem ga enak ya?" Jiwa emosi Rayhan akan di uji ketika dia meladeni Haidar, salah satu dari mereka inilah yang paling emosian apalagi kalau berhadapan sama Haidar.

"iya kenapa hah? kayak ada yang kurang gitu kalau ga bikin Lo emosi hahahahaha" ucap nya seraya mengambil ancang-ancang untuk kabur dari amukan Rayhan.

"HEH NYET JANGAN KABUR LO SINI!" panggil Rayhan pada Haidar yang sudah melesat pergi menghindari amukan singa.

{♠♠♠♠♠}


Setelah lelah bermain kejar-kejaran mereka berdua kembali ke kelas, beberapa menit setelahnya bel pun berbunyi siswa siswi yang tadinya di luar kelas memasuki ruang kelas dan duduk di kursi masing-masing.

Tak lama guru pun datang "Baik, selamat pagi anak anak"

"Pagi Bu!!" mereka menjawab nya serentak.

"Seperti yang saya bilang kemarin bahwa hari ini akan ada pembagian hasil nilai ujian kalian " mengeluarkan map yang berisikan kertas ujian.

"Nilai tertinggi di dapatkan oleh Syerin" yang di panggil pun segera berjalan ke depan dan mengambil kertas ujian nya.

Jevano sudah mengira pasti nilai yang dia dapat akan rendah, ia hanya bisa menunggu gilirannya untuk di panggil.

"Selanjutnya Jevano" akhirnya yang di tunggu, Jevano langsung maju ke depan dan mengambil kertas nya, setelahnya ketika ia ingin duduk kembali tiba tiba tangan nya di tahan oleh sang guru.

[Jevano Dan Impiannya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang