04. Sick

452 35 1
                                    

Pagi ini Jevano sudah kembali memperlihatkan senyuman nya, hal yang pertama ia dapati ketika ia membuka mata adalah Marka yang sedang tertidur pulas di sofa.

Ia pun merasa bersyukur karena masih ada sosok yang seperti Marka yang mampu membuat hidupnya kembali menjadi baik lagi.

Jevano dapat melihat raut lelah dari wajah Marka yang berarti selama ini ia sudah merawat Jevano lebih dari cukup.

Tanpa mau mengganggu tidur Marka, Jevano pun berusaha untuk duduk tanpa bantuan Marka, namun sepertinya ia kesulitan untuk melakukan nya.

Tetapi ia tetap berusaha, suara rusuh yang di hasilkan Jevano mampu membuat Marka terbangun dari tidurnya ia pun melihat Jevano yabg sedang berusaha untuk duduk namun tak bisa.

Dengan cepat Marka menghampiri Jevano lalu membantu Jevano untuk duduk dan bersandar.

"Jevano kalau mau duduk bangunin Abang dong jangan sendiri kamu masih belum kuat buat duduk sendiri Jev" ucap Marka sambil merapikan selimut Jevano.

"Jevano ga mau ngerepotin Abang, selama ini Jevano udh banyak buat Abang kerepotan" ujar Jevano.

"Hey, kenapa kamu ngomong kaya gitu hm? Abang aja ga merasa di repotin sama Jevano tuh" ucap Marka sambil menyubit pelan pipi Jevano.

"Ya tapi Jevano-" ucapan Jevano terhenti kala Marka menyuruh nya untuk diam.

"Udah ya? Sekarang Jevano sarapan dulu biar cepet pulang ya" Marka mengambil semangkuk bubur yang sudah di siapkan oleh suster lalu menyuapi Jevano.

Setelah sarapan Jevano pun meminum obat yang diberikan oleh suster.

"Bang, Jevano bosen disini mau pulang" rengek Jevano pada Marka

Ya, jika sedang sakit seperti ini Jevano akan lebih manja kepada Marka dan Marka pun sudah terbiasa dengan sikap manja adiknya itu.

"Sabar jev kamu belum boleh pulang keadaan kamu masih kaya gini" larang Marka

Jevano hanya mengangguk menuruti ucapan Marka.

Saat sedang melamun Jevano teringat sesuatu, "Bang, ayah sama bunda ga jenguk Jevano?" Tanya Jevano.

"Ayah sama bunda belum kesini tapi mungkin nanti siang mereka kesini buat jenguk Jevano" Jawab Marka.

Jevano menghela nafasnya, yang ia pikirkan saat ini adalah kedua orangtuanya mungkin tidak akan datang dan tidak akan memperdulikannya.

It's okay Jevano Lo harus terbiasa dengan keadaan ini. Batin Jevano

"Jevano rasa mereka ga akan Dateng kesini buat jenguk Jevano" Ucap Jevano sembari tertawa pelan.

"Ga boleh ngomong gitu jev ayah sama bunda pasti bakal dateng" balas Marka.

Setelahnya tidak ada percakapan antara Marka dan Jevano, hening seketika hingga suara pintu terbuka memecahkan keheningan.

Yap, Syerin sudah datang untuk kembali melihat kondisi Jevano.

Saat baru masuk Syerin di suguhi raut wajah Jevano yang melamun, ia pun mendekati Jevano dan juga Marka.

Jevano mengalihkan pandangannya ke arah Syerin lalu ia tersenyum.

"Hai Rin" sapa Jevano.

"H-hai juga" jawab Syerin dengan sedikit tergugup.

"Gimana keadaan kamu jev?" Tanya Syerin.

"Udah baikan ko hehe" jawab Jevano.

Marka bangkit dari duduknya dan menyuruh Syerin untuk duduk di kursi yang di tempati Marka tadi.

[Jevano Dan Impiannya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang