Arzeya || 24

1K 73 17
                                    

Yeayyy update!! Hehe.

Halooo guys selamat datang kembali. Emak mu yang suka ngilang ini udah balik lagi wkwk.

Yang masih stay baca makasih ya!! Jangan lupa vote ya!

*****

Acara yang yang dinanti pun telah tiba yaitu acara MPLS SMA Sakti, tepatnya acara penutupan. Memang agak sedikit telat dari jadwal yang seharusnya, namun pihak sekolah tetap ingin mengadakan acara MPLS tersebut.

Di hari penutupan ini mereka mengadakan pertunjukan untuk mengakhiri acara MPLS tersebut.

Kini seorang gadis tengah bersiap-siap, ia menggunakan pakaian kasualnya. Yaitu, memakai rok hitam sepaha, dengan kaos putih dibalut dengan kemeja coklat susu yang memiliki kesan tersendiri.

Sedangkan sang lelaki yang tak lain adalah Arsha, memakai kaos putih dengan celana hitam tak lupa ia juga memakai kemeja berwarna coklat susu. Pakaian tersebut tampak senada dengan pakaian Zeya.

Sebenarnya ini terlalu mendadak baginya, hal itu membuat gadis bersurai hitam tersebut tampak kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya ini terlalu mendadak baginya, hal itu membuat gadis bersurai hitam tersebut tampak kesal. Siap tidak siap ia harus menjadi perwakilan kelas karena sudah terlanjur.

"Zey? Lo ga papa?" Tanya Arsha seraya mengamati wajah Zeya yang tampak gelisah namun ada rasa kesal dibaliknya.

Tidak ada sahutan dari gadis tersebut yang membuat Arsha semakin bingung.

"Zey," panggil Arsha sambil menepuk bahu Zeya.

Zeya yang tersadar pun segera menoleh ke arah Arsha. "E-eh iya kenapa Sha?"

"Lo, ga papa kan?" Tanya Arsha mengulangi kalimatnya tadi.

"Eh gue ga papa kok. Gue cuman sedikit gugup aja. Lagian ya Sha, gue bingung deh sama mereka." Ucap Zeya dengan pose sok mikir.

"Ngapain bingung kek dora aja. Emang bingung kenapa?" Tanya Arsha sambil ikut duduk di sebelah Zeya.

"Ya bingung aja, kenapa harus gue gitu? Padahal kan masih ada yang lain. Yang lebih bisa dari gue. Terus tuh si Nisa maksa bener sih, keras kepala emang." Ujar Zeya melepas semua unek-uneknya.

Tangan Arsha bergerak mengelus rambut Zeya, sambil sedikit merapikan anak rambut yang sedikit berantakan.

"Ga papa. Ga usah gugup, dibawa santai aja ya. Terus juga ga usah dipikirin, yang penting kita usaha sesuai kemampuan kita aja." Ujar Arsha lembut, bahkan lebih lembut dari kain sutra.

Zeya hanya mengangguk, namun ia masih merasa kesal saja dengan ketua kelasnya itu. Zeya masih mencebikkan bibirnya yang membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa gemas dengan gadis tersebut.

"Udah jangan cemberut gitu terus bibirnya ga usah di maju majuin gitu kalo ga mau gue cium." Ucap Arsha tanpa beban.

Zeya melotot mendengar perkataan Arsha barusan. "Apaan sih Sha!"

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang