6. siapa?

17 5 0
                                    

telah, sampai di makam yang Ashara sampaikan. dekat dari Rumah sakit, tetapi lumayan jauh dari rumahnya rumah yang menyakitkan, kini menuju makam papa Ashara

"pah. ashara, datang" ujarnya kini langsung memeluk batu nisan papanya, dan mengelus batu nisan papanya, lalu menaburkan bunga di makam papanya, mereka berdua sempat beli di toko bunga untuk makam papanya Ashara

"papa?" batin Jeanno dengan bingung

"jean, ini papa gue. papa kandung gue." ucap Ashara mengenali papanya kepada Jeanno, dan Jeanno mengerti

"maaf. papa Ashara, saya Jeanno." ujar Jeanno sambil mengenalkan dirinya dan  juga dirinya mengelus batu nisan papa Ashara dan juga menaburkan bunga, malang sekali kehidupan Ashara, pasti Ashara sangat merindukan Papanya. lalu Jeanno menggantikan posisinya kini berada di samping Ashara sambil mengelus pelan bahu Ashara

dan tiba tiba rintikan hujan pun turun, Jeanno segera melepas jaket yg di kenakannya untuk Ashara. mereka berdua pun bangkit. dan berpamitan kepada sang papa, papa Ashara.

"sha, kita berteduh disana" jeanno menarik pelan dan menuju tempat yang layak untuk berteduh

"takut?" jeanno seolah mengerti apa yang Ashara rasakan saat ini, walaupun jeanno yang sangat kaku tetapi dirinya bisa merasakan bagaimana Ashara rasakan

"nggak..." gumam Ashara dengan pelan

"ternyata lo kuat juga" ucap Jeanno, sesuai fakta Ashara memang nyatanya sangat kuat dan pandai menyembunyikan sesuatu tanpa di ketahui seseorang

"maksut lo?" Ashara tak mengerti apa yang di maksut dengan jeanno

"ditinggal sama orang di sayang itu sakit, apalagi.." ucap Jeanno

"iya.." gumam Ashara, dengan fakta namun Ashara sepertinya menyadari bahwa nada bicara Jeanno berbeda, bukan hanya untuk dirinya namun...

apakah jeanno juga memiliki kehidupan yang lebih malang darinya?

"lo nggak papa?" Ashara bertanya kepada Jeanno, walaupun jeanno seperti orang kaku yang tak pernah senyum tetapi, dirinya juga mengkhawatirkannya, entah sejak kapan dirinya mengkhawatirkannya

"nggak papa, lo nggak papa?" jeanno bertanya kembali, aneh mengapa bertanya kembali kepada Ashara

"lo.. ini gue nanya lo, malah nanya balik" Ashara heran dengan jeanno

seketika suasana hening, hanya tersisa suara hujan, mereka terdiam satu sama lain, tak ada obrolan dan Ashara mulai berani memulai obrolan tersebut

"aneh, deh lo" ucap Ashara

"aneh apa?" Jeanno bertanya kepada Ashara

"kenapa gue bisa ketemu lo, dengan muka kaku lo itu" Ashara heran dengan Jeanno selalu dengan muka datar tapi err cukup tampan pikirnya.

"ternyata lo perhatikan  gue juga" ucap Jeanno

"maksut gue bukan gitu! lagian perempuan mana yang mau sama lo" Ashara tak terima dan bagi Jeanno ekspresi Ashara sangat lucu

"gue rasa ada" jeanno menjawab "mungkin lo" lanjut bicaranya, dan terkekeh saat melihat ekspresi Ashara yang begitu lucu

🖇—————————————🖇

"makasih" ucap Ashara yang kini sudah berada di depan rumah pamannya, di antarkan oleh Jeanno

"iya" Jeanno menjawab

"mau mampir?" Ashara menawarkan Jeanno untuk mempersilahkan masuk, lagi pula tak masalah jika jeanno mempersilahkan masuk dan mungkin juga pamannya akan mengerti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan, aku ingin dia KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang