"kalian nggak capek disini? kalau capek gantian kalian yang pulang kita yang jaga Ashara" ucap Kevin perhatian kepada kedua teman Ashara, ia tahu pasti lelah, hampir 1 hari menjaga Ashara terus menerus
"kita nggak capek" ujar kedua perempuan tersebut adalah Nesya dan Jesa yang tak mengeluh, lagi pula ini kewajiban mereka untuk menjaga Ashara
"kalian, nggak pulang aja dulu?kita nggak masalah disini" jesa kini bertanya kepada mereka
"gue nggak. gue bakal terus jagain Asha." Jeanno pun yang sedari benar benar menjaga Ashara, tak lelah.
"jean. jujur sama gue, lo itu suka ya? sama asha?" ujar Nesya mulai bertanya, aneh saja, Jeanno bahkan terus siap siaga dan perhatian pada Ashara, tatapan Jeanno bukan hal lain sekedar teman menolong tetapi seperti tatapan mendalam dan lembut, tatapan cinta?
Jeanno hanya terdiam tak menjawab sekali pun pertanyaan yang di lontarkan oleh Nesya
"khawatir teman dan cinta itu beda, gue rasa lo suka ya, sama Ashara?" kini Nesya bertanya sekali lagi
"Je, kalau lo suka sama Ashara, perjuangin lah bro" ucap Revan sambil menepuk bahunya
"Muka muka kaya lo tuh, emang cocok meleleh kalau sama Ashara"
" kan emang udah meleleh sama Ashara" ceplos Revan
"ya udah lah, kita mau cari makan dulu, lo jagain Asha, berdua loh ya! awas macam macam sama Asha!!" omel Jesa, namun jesa memiliki ide cermelang untuk mendekatkan Ashara dan Jeanno bukan hanya jesa namun teman temannya pun sama dan mengerti apa maksut Jesa
"ya" jeanno mengangguk iya
"yuk, gass!" ujar Revan dan teman temannya kini sudah keluar dari ruangan tersebut
*************************
Ashara yang tertidur kini mulai pelan pelan membuka matanya dan menoleh Jeanno yang telah menatapnya dengan penuh tulus, dan terus memegang Ashara
"Je, gue takut" ujar Ashara yang kini sadar dimana dirinya berada di Rumah sakit
"jangan takut, ada gue sha" ucap Jeanno sambil menenangkan Ashara yang ketakutan
"je, gue mau pulang" ujar Ashara yang ingin pulang terus menerus
"lo belum pulih, gue mau lo sembuh, udah aman oke? ada gue, jangan khawatir, sekarang apa yang lo rasain? masih sakit?" Jeanno bertanya dan sambil menenangkan Ashara
"gue udah nggak sakit. gue mau pulang."
"keras kepala." ujar Jeanno dengan pelan namun terdengar jelas oleh Ashara
"maksut lo?!" Ashara menjawab ucapan Jeanno
"tungguin teman lo. mereka beli makanan, tiduran aja, bayangin aja lo ada di sebuah taman yang indah, lo lagi piknik disana" ucap Jeanno
"indah gimana, nggak indah gini" protes Ashara
"bawel"
"perlu tangan? buat genggam?" tanya jeanno
"mau modus ya lo??"
"jangan geer, udah genggam tangan gue, takut kan lo?" ujar Jeanno pun langsung menggenggam tangan Ashara, namun Ashara tak bisa mengelak, lagi pula ia sudah takut, bahkan tangannya sudah dingin sekali
"bocah ini dingin banget tangannya" ucap Jeanno dalam hati
"gue mau pulang" ujar Ashara yang terus berucap ingin pulang
"nanti" Jeanno menjawab
"Sekarang, gue mau pulang, paman mau ketemu paman gue, ata--"
"sstt, iya. sabar tunggu dari dokter langsung, kalau emang udah gue bakalan ajak lo ke suatu tempat, asal lo sembuh dulu ok? terus nurut ya." rengekan Ashara yang terus menerus meminta pulang namun Jeanno yang membujuk Ashara sembuh dahulu jika memang sembuh sudah pasti akan pulang
"takut." ujar Ashara dengan pelan
Jeanno pun peka, dan langsung mengelus helai rambutnya, menenangkan Ashara
"ekhe-m" suara orang yang kini sudah tiba kembali, orang itu teman temannya mereka berdua
"sha? takut ya??" Jesa bertanya dan khawatir
"kapan, gue pulang" ujar Ashara tak nyaman berada di rumah sakit dan bosen
"nanti sore juga pulang sha" ucap Revan
"mau sekarang" ucap paksa Ashara
"bawel. kalau di bilang sore, sabar, oke?" ucap Jeanno sambil menghela nafas
namun setelah Jeanno berucap seperti itu Ashara hanya diam dan tak berbicara lagi, apakah dia marah??
"sha??" panggil Jesa
"marah mampuzz, mampuzznya pake zz" ucap kevin
"vin, jangan freak dulu deh" ucap Nesya
"ngambek lo? atau takut?" Jesa bertanya kepada Ashara, namun tak ada jawaban darinya
**********************
"kata dokter lo, udah bisa pulang sha" ucap Nesya yang memberi tahu informasinya dari dokter langsung
"biar gue bantu siap siap ya" ucap Jesa
"kalian yang cowo, tunggu aja dulu di luar" pinta Jesa
"Ashara, lo bisa buka mata lo kok" Jesa pun tahu Ashara takut membuka matanya, karena Ashara tak berani untuk melihat sekitar rumah sakit
"ya udah, kalau enggak mau, gue sama Nesya ya, bantuin lo beres beres" ujar Jesa yang kini mulai beres beres sedangkan yang cowo, udah di luar sambil menunggu mereka
***********************
"akhirnya, lo sembuh juga sha" ujar Nesya dengan lega, ia tak sanggup melihat Ashara yang terus mengamuk tak suka di rumah sakit
"lo pada pulang kemana?" tanya Revan
"ke rumah lah, bego"
"pulang bareng gue, asha." ujar Jeanno yang kini meminta Ashara pulang bersamanya
"enggak" tolak Ashara
"bareng gue." ucap Jeanno yang tak bisa ter bantahkan
"udah, bareng jeanno aja, lagian enggak masalah juga"
"tenang ada kita, yang cowo jaga teman teman lo"
"oke. fine" ucap Ashara dengan pasrah
***********************
"rumah paman lo?" tanya Jeanno tiba tiba
"ya. kok lo tahu?" ujar Ashara dengan heran, bagaimana bisa Jeanno tahu?
"pegangan, kalau bisa peluk gue, kalau jatuh gue enggak tanggung, ya." ucap Jeanno dengan singkat
"cih, ya. PASTI LO MODUS!" Ucap Ashara
namun yang pasti Jeanno mau tak mau, memegang tangan Ashara dan mengubah posisi tangannya yang kini memeluk Jeanno"bawel. ini demi keselamatan lo, baru sembuh, sakit lagi repot" ucap Jeanno
"gue ngerepotin lo?" ucap dirinya merasa tak enak, dan dengan nada sedikit pelan walaupun pelan tetapi terdengar di telinga Jeanno
"bukan. tapi buat teman teman lo khawatir, lo nggak kasian?" tanyanya
"ya. pasti lah" tegas Ashara menjawab pertanyaan Jeanno
"sebelum ke rumah paman gue, lo bisa anterin gue ke tempat makam?" Ashara bertanya namun Jeanno hanya bingung, ke tempat makam??
"makam daerah sini. lo tahu kan makam daerah sini?" tanyanya
"tahu." Ucap Jeanno sambil fokus mengendarai motornya dan..
hatinya deg deg an saat di peluk oleh Ashara
"sial, perasaan apaan ini." pikirnya
yoww haii, baru bikin lagii, jangan lupa vote ya, dan juga jangan lupa follow authornya hehehhee😓😓😓
terima kasih sudah mau membaca ya, selamat membaca bab selanjutnya 💪💪
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, aku ingin dia Kembali
Fiksi RemajaAda apa dengan semuanya? mungkin kah berhubungan dengan masa lalu, bahkan tentang trauma? Ashara yang sangat benci dengan kehidupannya, lalu dia pun sangat benci dengan lelaki yang datang kehidupannya, yaitu ayah tirinya, dan juga dirinya benci deng...