Chapter 1

1K 156 17
                                    

"Jadi kita kemana sekarang?" Tanya Yoshida yang sedari tadi mengikuti Denji dari belakang.

Denji hanya bisa melongo melihat nasibnya. Miss Makima bilang kalau mulai sekarang ia akan mengikuti bimbel khusus yang diajari langsung oleh Yoshida. Denji sudah mencoba membantahnya dan mengatakan kalau mas Aki tidak setuju tetapi saat Aki di telfon ia malah menyetujuinya sampai berterima kasih ke Yoshida.

"Hahh.... hidupku seperti sampah" Guman Denji yang mengabaikan Yoshida.

"....karena kita sudah mengelilingi sekolah, gimana kalau kita pergi ke kelas sekarang?" Ucap Yoshida.

"Ga ah males, lo aja gua mau bolos" Balas Denji yang hendak meninggalkan Yoshida sendirian. Yoshida yang tidak terima pun langsung menggendong Denji ala bride style dan membawanya ke kelas. Denji yang masih memperoses kejadian yang terjadi hanya bisa terdiam dan baru mengeluarkan kata kata mutiaranya ketika sadar.

"WOI AJG TURUNIN GUA ASU, LO HOMO COK? GUA MASIH LURUS BANGSATT TURUNINN" Teriak Denji yang berusaha memukul Yoshida agar ia menurunkannya, tetapi Yoshida hanya tersenyum kepada Denji dan tetap membawanya ke kelas.

Sesampainya di depan kelas, Yoshida baru menurunkan Denji dari gendongan ala bride stylenya. Tentu Denji berusaha untuk kabur tetapi Yoshida memegang tangannya erat sehingga Denji tidak bisa kabur.

"Diem dan ikutin gua masuk ke dalem atau bimbel khusus lo gua tambahin jamnya." Ucap Yoshida.

Denji pun akhirnya nurut. Orang gila mana yang mau bimbel lama lama? Denji pun juga malas melihat muka Yoshida terus menerus.

*KREKK*

Suara bukaan pintu itu langsung menyita semua perhatian orang yang ada di kelas itu. Guru yang sedang mengajar berhenti sejenak dan mengajak Yoshida untuk masuk dan memperkenalkan diri.

Denji pun disuruh duduk di tempatnya oleh Yoshida dan Denji mengikutinya. Semua orang di kelas itu sempat kaget sedikit karena, Denji? Denji yang itu mau mengikuti kelas? wow perubahaan karakter yang sangat bagus.

"Njir ketangkep juga lo? mana barengan sama anak baru, jangan jangan belok ya lo?" Ucap Yoru Mitaka yang tidak lain adalah teman dekatnya Denji.

"Apasih jancok, gua cuma lagi apes aja ketangkep Miss Makima tadi" Balas Denji yang baru saja duduk di meja sebelahnya meja Yoru.

"Anjir nyebut, tobat lo udah meso meso, belok lagi" Ucap Asa Mitaka yang merupakan saudara kembar Yoru dan teman dekat Denji. Denji hanya menanggapinya dengan eye roll dan lanjut menghadap ke depan.

Guru yang di depan sedang menjelaskan kalau Yoshida adalah murid pindahan dari sekolah lain karena pekerjaan orang tuanya. Ia juga menjelaskan kalau Yoshida sangat pintar dan berprestasi di segala bidang.

Yoshida hanya terus tersenyum sedari tadi dan berterima kasih atas pujian yanng di berikan oleh gurunya itu. Reaksi para ciwi ciwi? tentu mereka sudah menggila. Denji yang menyadari itu hanya bisa berdecih kesal

"Oke Yoshida, silahkan pilih tempat duduk yang kosong" Ucap guru itu.

Semua cewe yang ada di kelas itu langsung berkoar koar merekomendasikan untuk duduk di sebelah mereka, bahkan Asa dan Yoru pun saling berdorongan agar salah satu dari mereka pindah tempat duduk agar Yoshida dapat duduk di sebelahnya.

Denji yang melihat kerusuhan yang terjadi di kelasnya hanya bisa mengatakan kalau yang paling waras saat ini adalah ia sendiri. Tatapan mata Denji tidak sengaja berpapasan dengan tatapan mata Yoshida.

Yoshida kemudian tersenyum licik sambil melihat ke arah Denji. Oke kali ini badan Denji merinding hebat. Kemudian Yoshida mengatakan "Saya akan duduk di sebelahnya Denji".

Satu kalimat itu membuat seisi kelas terdiam. Mereka semua kemudian secara perlahan melihat ke arah Denji dengan raut wajah bertanya tanya. Oh ayolah Denji sama bingungnya seperti kalian. Yoshida langsung pergi ke arah Denji dan duduk di sebelahnya.

"Salam kenal, teman semeja" Bisik Yoshida ke telinga Denji. Oke Denji sekarang sudah membulatkan tekadnya untuk tidak ber urusan dengan Yoshida.

Sekarang sudah menunjukan waktu 11.45, waktunya untuk istirahat siang. Denji yang mendengar bel istirahat langsung pergi secepat kilat dari Yoshida. Ia selalu merasa aneh jika ia dekat dekat dengan Yoshida.

Denji kemudian pergi ke kantin untuk membeli makanan. Saat ia mau membayar makanannya, ia tidak dapat menemukan uang jajannya di mana pun. Denji pun akhirnya meletakan kue strawberry favoritnya sambil mengatakan.

"Selamat tinggal kue..... aku lupa membawa dompetku jadi aku tidak bisa membeli mu" Ucap Denji dengan wajah sedih.

Denji yang hendak keluar dari antrian tiba tiba tertabrak dengan seseorang yang ada di belakangnya. Denji ingin meminta maaf tetapi saat ia melihat wajah orang yang ia tabrak membuatnya kaget sampai tidak bisa mengeluarkan kata kata.

"Kau mau ini? Mbak permisi, saya ambil 1 slice kue strawberry short cake nya sama.... sebentar, Denji kamu mau minum apa?" Ucap orang itu yang tidak lain adalah Yoshida. Ya benar Yoshida daritadi mengikuti Denji sampai ke kantin tanpa Denji sadari.

"HAH KOK LO DISINI? DAN LO MAU TRAKTIR GUA? HAH! GA BAKAL GUA TERIM-" Ucap Denji yang kemudian berpikir sejenak ketika mendengar kata traktir.

"......carrameuh machiaobrr" Guman Denji pelan sekali bahkan kata kata Denji tidak terdengar dengan jelas.

"Haha oke, tambah caramel machiatonya 1" Ucap Yoshida ke kasir itu sambil mengeluarkan beberapa jumlah uang dari dompetnya.

Denji kaget karena Yoshida bisa mendengar apa perkataannya Denji. Padahal Denji sengaja untuk berguman sangat pelan agar Yoshida tidak bisa mendengar.

Kali ini muka Denji benar benar merah menahan malu karena orang yang ia benci membelikan sesuatu untuk dia. Ia kemudian menyembunyikan wajahnya ke dalam bajunya. Yoshida yang melihatnya hanya tersenyum dan tertawa kecil. Baru kali ini Yoshida menemukan seseorang yang sangat menarik perhatiannya.

Setelah mendapatkan pesanannya Denji, mereka pergi untuk duduk di taman sambil menikmati makanan yang dibeli oleh Yoshida untuk Denji. Denji tanpa hambatan langsung memakan kue yang dibeli oleh Yoshida tadi. Yoshida pun hanya melihat Denji memakan kuenya dengan lahap sambil tersenyum.

".....kenapa liatin terus? ada sesuatu di muka gua?" Tanya Denji yang heran sedari tadi kenapa Yoshida melihat ke arahnya terus.

"Gua masih nunggu 1 kata dari lo" Balas Yoshida.

Denji berhenti makan dan berpikir sejenak. Saat Denji mengetahui apa yang Yoshida maksud, mukanya langsung memerah. Dengan malu malu ia mengatakan

"...makasih" Ucap Denji malu malu kucing.

Yoshida tersenyum bahkan tertawa kecil melihat Denji yang gengsi mengatakan 'terimakasih'. Denji ingin sekali memukul Yoshida saat ia menertawakannya, tapi apa yang dilakukan oleh Yoshida setelahnya membuat Denji benar benar tidak bisa berkata kata.

Yoshida mengulurkan tangannya dan mengelap krim kue dari mulut Denji kemudian menjilat jarinya sambil membuat wajah yang seperti mengejek Denji.

"Manis." Ucap Yoshida yang kemudian berdiri dan meninggalkan Denji dengan 1001 pertanyaannya.

"H-HAHHH ANJING????" Teriak Denji.

Denji kemudian berlari sambil menutupi wajahnya yang merah. Sedari tadi mereka berdua tidak sadar kalau ada yang memperhatikan mereka dan bahkan memfoto mereka.

".....KEMBARAN GUA GAY?? perasaan baru tadi pagi dia bahas per-tetek-an" Ucap Power sambil melihat foto foto yang ia kumpulkan.

Power sebenarnya ingin melaporkan ke Mas Aki tapi ia berpikir untuk melabrak Denji terlebih dahulu untuk mencari penjelasan.

"Abis labrak Denji langsung labrak murid pindahan itu, hehe aku pinter banget deh" Ucap Power kegirangan



-end chapter-


follow lah akun twitternya gua : @i_m_lukee

buat apdetan baru cuyh sama au au yoshiden

Katanya Benci || YoshiDenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang