Denji terbangun di jam 5 pagi karena suara berisik yang dihasilkan oleh Power. Ya seperti biasa Power merengek meminta aki untuk tidak menaruh sayur di sarapannya. Denji yang berusaha untuk tidur kembali tetapi tidak bisa akhirnya memutuskan untuk bangun dan pergi ke arah suara Power berada.
"MASSS GAMAUUU JANGAN MASUKINNN" Teriak Power sampai memeluk kaki Aki.
"Diem atau mas tambahin sayurnya"
"AHHHH CURANGGG" Rengek Power yang merasa dirinya kalah kepada Aki.
Denji yang melihat itu sudah terbiasa dengan tingkah laku kembarannya itu. Ia kemudian jalan ke dapur sambil menyiapkan piring piring untuk membantu Aki saat ia sedang memasak. Aki yang menyadari itu tersenyum dan berterimakasih ke Denji.
"Oiya mas, makasih ya buat buburnya kemaren, buburnya enak emang beli dimana?" Ucap Denji yang membuat Aki bingung.
"Hah? bubur? perasaan mas ga bawa apa apa kemaren" Jawab Aki. Denji kini sangat bingung, terus siapa yang membelikannya bubur dan menyuapinya kemaren?
"Pft- HAHAHHA LO BENERAN GATAU JI? WAHAHAHAA" Balas Power yang ikut dalam percakapan mereka.Kini Denji sukses dibuat bingung oleh Power. Aki pun berusaha mengingat apa saja yang terjadi kemarin, setelah beberapa saat memutar otaknya akhirnya ia ingat bahwa Yoshida kemarin berkunjung dan pulang membawa kresek yang berisi sampah sampah.
"Ahh...kayaknya itu Yoshida deh yang bawa buburnya"
"Yap benarr!! 100 buat mas Akiiii hehe" Ucap Power sambil memberikan jempol ke Aki.
Kalian tau bagaimana reaksi Denji? yup dia sangat sangat shoock tentang apa yang baru saja ia dengar. Oh ayolah kemarin dia bersikap sangat manja itu kepada Yoshida? serius Yoshida yang itu? Kini muka Denji memerah dan langsung lari ke kamarnya sambil berteriak tidak karuan.
Power hanya tertawa melihat kembarannya yang malu itu sedangkan Aki bingung kenapa Denji berteriak dan langsung lari ke kamarnya. Power pun bercerita ke Aki tentang apa saja yang dia liat kemarin dan itu sukses membuat Aki tertawa besar.
Denji yang mendengar tawanya Aki hanya bisa berteriak menyuruh Aki untuk diam dan kembali menguburkan mukanya ke dalam bantalnya.
.
.
.
"Oi Denji ayo keluar dan cepat mandi, bentar lagi udah waktu kalian pergi ke sekolah" Ucap Aki sambil mengetuk pintu kamar Denji."GAMAU NANTI KETEMU DIA DI SEKOLAH" Teriak Denji dari kamarnya.
"Pft- gapapa Den, dia gak gigit kok....HAHA- ekhem"
Denji pun mau tidak mau akhirnya beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamarnya sambil menutupi wajahnya yang masih merah itu. Power pun tidak akan melewatkan moment ini untuk mengejek Denji. Denji hanya bisa memberikan jari tengahnya kepada Power.
Setelah beberapa menit mandi dan mempersiapkan diri, akhirnya Denji sudah siap. Aki menyuruhnya untuk sarapan dulu tetapi ia menolak karena tidak memiliki nafsu makan. Akhirnya Denji dan Power pun pergi bersama ke sekolah.
Sepanjang jalan Denji hanya terbengong dan tidak memperhatikan sekitarnya. Itu membuat Power kewalahan menjaga Denji. Bayangkan saja ia hampir tertabrak mobil 2 kali, salah jalan, dan bahkan hampir menabrak dan menghancurkan jualan orang lain.
Untung saja Power memiliki insting dan ikatan yang kuat terhadap Denji sehingga ia bisa langsung menghentikan Denji jika Denji akan melakukan sesuatu yang berbahaya dan memalukan. Mereka pun sampai di sekolah. Membutuhkan waktu yang lebih karena Power harus menjaga Denji juga.
"Hadehhh, lo bisa ke kelas lo sendiri ga? gue temenin deh" Ucap Power tapi Denji menahannya dan mengatakan bahwa ia akan baik baik saja.
Power sebenarnya tidak tega meninggalkan Denji tapi masa bodoh sama kembarannya itu, ia tidak mau telat dan mendapatkan peringatan lagi jadi Power langsung meluncur ke kelasnya dan meninggalkan Denji sendirian.
Denji pun sebenarnya berniat untuk bolos, lagi. Tapi ada satu orang yang menahan tangannya ketika ia hendak pergi ke kantin. Denji kemudian menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang menahannya. Orang itu adalah Yoshida.
Denji yang melihat sosok Yoshida itu mulai mengingat apa saja yang ia lakukan kemarin. Muka Denji langsung memerah dan berusaha melepaskan tangan Yoshida yang memegang tanganya dengan erat. Yoshida sama sekali tidak bergerak ketika Denji berusaha melepaskan diri, malahan Yoshida tersenyum.
"Kok gitu? padahal kemaren sampe minta disuapin terus pas mau tidur aja minta di peluk" Ucap Yoshida yang menggoda Denji.
Denji dengan kecepatan kilat langsung menutup mulut Yoshida dan menyuruhnya untuk diam. Yoshida yang tidak terima kemudian mulai menjilat tangan Denji yang menutupi mulutnya. Dengan sigap Denji langsung melepaskan tangannya tetapi Yoshida menahannya.
Kini muka Denji bahkan tangan dan lehernya pun ikut memerah. Yoshida hanya tersenyum licik melihat ekspresi Denji. Ia sangat senang dapat melihat ekspresi Denji yang ternyata bisa seperti ini.
"Sini ikut gua ke kelas, selama ada gua lo gaboleh bolos lagi" Ucap Yoshida sambil memegang tangan Denji dan membawanya ke kelas.
Seperti biasa anak anak di kelas Denji masih ter heran heran dengan prilaku Denji dan Yoshida kepada satu sama lain. Setelah duduk di tempat duduknya, Denji langsung di interogasi oleh Asa dan Yoru.
"Pst oi Den, lo kenapa dateng sama anak baru itu dah? lo ga berangkat bareng kan?" Tanya Yoru. Denji yang mendengar itu merasa malu namun juga kesal karena Yoru yang menanyakan itu.
"H-hah apaansih cuma ketemu doang di gerbang tadi" Apa yang dikatan Denji memang tidak salah sih.
"Halah bohonk, Power aja udah masuk ke kelasnya daritadi" Saut Asa.
Denji yang kehabisan kata kata untuk melawan pun akhirnya terdiam. Yoshida yang mendengarkan pembicaraan mereka daritadi tiba tiba ikut menjawab menggantikan Denji.
"Kita tadi ngobrol hal private dan ngelakuin sesuatu" Kata kata ambigu yang dilontarkan oleh Yoshida membuat Asa dan Yoru semakin bingung dan kaget.
Tentu Denji yang disebelah Yoshida langsung menutup mulut Yoshida persis seperti tadi pagi. Asa dan Yoru mulai memperhatikan mereka dengan raut wajah yang bertanya tanya. Yoshida yang menyadari itu hanya melihat ke Denji dan mulai tersenyum.
Denji yang merasakan gerakan mulut Yoshida yang tersenyum langsung menarik tangannya dari mulut Yoshida. Yoshida hanya terkekeh dan itu malah membuat Asa dan Yoru semakin penasaran. Haruskah mereka melakukan sesi QnA kepada Power?
.
.
.
Saat ini mereka sedang dalam pelajaran ipa yang diajar oleh pak Kishibe. Seperti biasa Denji berusaha keras untuk tidak tidur di tengah tengah pelajaran sedangkan Yoshida daritadi hanya fokus memperhatikan apa saja yang dijelaskan oleh pak Kishibe.Denji yang mengantuk pun secara diam diam mencari kesempatan untuk tidur tapi tentu saja Yoshida tidak membiarkan itu terjadi. Jadi mau tidak mau Denji harus tetap terjaga dan mendengarkan ocehan pak Kishibe.
15 menit berlalu, tetapi Denji masih saja mengantuk, ia tidak kuat lagi untuk membuka matanya. Secara perlahan akhirnya ia mulai memejamkan matanya dan melipat tangannya sehingga dapat digunakan untuk menjadi bantal.
Yoshida yang menyadari itu hendak membangunkan Denji lagi, tetapi setelah melihat muka Denji yang sangat lucu saat tertidur membulatkan tekad Yoshida untuk tidak membangunkan Denji. Yoshida hanya terus menatap ke arah Denji yang sedang tidur.
"Karena kemaren lo udah ngeliat gua yang lagi tidur jadi sekarang gantian ya" Guman Yoshida sambil tersenyum.
Yoru yang melihat itu langsung memukul tangan Asa dengan pelan dan menunjuk ke arah Yoshida dan Denji. Asa kemudia ikut melihatnya dan langsung memasang muka bertanya tanya ke Yoru, Yoru pun juga sama kagetnya seperti Asa.
-end chapter-
fun fact : Denji tidur sampe jam istirahat WKWKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Benci || YoshiDen
Fiksi PenggemarDenji seorang pelajar SMA yang nilainya pas pas an ini selalu membuat masalah di sekolahnya, akhirnya pihak sekolah pun memutuskan untuk meminta Yoshida si murid pindahan yang berprestasi ini untuk mengajari Denji supaya Denji ga goblok goblok amat...