Something Happened To My Heart

Surat Untuk Hubungan Kenakak-kanakan.

Mencintai segala kekurangan yang kamu punya adalah tujuan awalku memulai hubungan sederhana kita, dan menyempurnakannya dengan kelebihan yang kita miliki.
Aku membuat sebuah rencana bahwa segalanya tertulis namamu disana, aku membuatnya sangat sempurna seperti sempurnanya hubungan kita yang (kata orang) benar-benar bahagia.

Aku senang, menjadi bagian yang pernah melalui banyak waktu bersamamu, menggenggam erat tangan yang lelah menulis sebuah tulisan skripsi yang membuatmu lelah setiap waktu.
Tangan yang penuh harapan ada disitu, dan aku menggegamnya dengan hangat.

Aku ingat betapa senangnya aku membuatkanmu sebuah makanan hangat yang bisa kau santap malam itu, menyenangkan melihatmu memakan masakanku yang terlihat hambar namun kamu mengatakan bahwa itu enak. Aku mencintai caramu menghargainya saat itu, kamu memberikan sebuah usapan hangat dipipiku dan berterimakasih atas makan malam malam yang kubuat untukmu.

Rutinitas menyemangatimu aku akhiri karna jam menunjukan saatnya untuk pulang, dan aku akan menemuimu lagi dengan bekal yang kubuat dirumah untuk disantap bersama sesampainya ditempatmu. Saat aku mencintai seseorang, aku senang membuat sebuah masakan yang akan mengisi kekosongan perutnya dan menyenangkan hatinya. Walau yang aku masak tidak selalu masakan yang mewah dan lezat, tapi aku berusaha.

Seiring waktu, kita sama-sama menyibukan diri dan aku dipaksa mengerti segala urusan yang kamu lalui. Tak apa, menunggumu pulang untuk mengabari adalah hal yang selalu kutunggu disore hingga malam hari. Menyenangkan mendengar nada dering khusus yang kubuat dalam obrolan kita. Walaupun yang kita obrolkan itu selalu menyebabkan pertengkaran kecil karna (kamu) selalu ingin dimengerti oleh lelahmu yang luar biasa itu.

Aku mencintai kejujuranmu saat mencoba mecari kesenangan dalam obrolan, diwanita lain.
Kamu meminta maaf dan membuatku harus tersenyum bukan? aku melakukannya karna aku sangat mencintaimu. Bodoh, memang.

Tepat pada malam ini aku menuliskan kisah kita singkat dari rasa cintaku yang besar untukmu, sampai kita menjadi asing sekarang.
Aku masih menanyakan kabarmu lewat teman baikmu, dan teman baikku juga karna dia adalah orang yang baik.

Aku berusaha memintanya untuk memperbaiki hubungan kita, namun aku tidak menyangka bahwa kalimat yang diucapkan teman kita sangat menusuk hatiku hingga aku gemetar saat mengingat ucapan itu.

" Maaf ya, tapi aku sudah tanyakan katanya kamu gak bisa ngertiin kondisi dia yang baru aja merantau dia kan harus adaptasi, tapi kamu malah nambah beban dia "

Beban ya, tak apa. Aku berusaha mengerti kesibukanmu dalam beberapa minggu, dan aku hanya meminta sebuah kabar namun yang kudapat adalah kabar bahwa kamu menyebutku bebanmu.

Kisah kita kutulis dalam rangkaian kalimat-kalimat pendek dalam cerita ini, tak apa, supaya orang tau bahwa kisah kita pernah ada dan menjadi asing. Dan sangat kekanak-kanakan.

Perihal waktu, aku hanya membutuhkan waktu saat kamu mencintaiku, bukan uang yang kamu punya. Kamu mematahkan itu. Tapi aku senang menjadi bagian dari perjuanganmu, selamat ya.

Aku berusaha untuk membahagiakan diriku, setelah tidak denganmu. Dengan caraku, dengan ceritaku sendiri.