Narra

962 129 16
                                    

Dear Narra,

Tiba-tiba cinta hadir saat bertatap dalam canda. Termasuk kehadiranmu yang tak pernah kusangka.

Dari,
Jendralnya Narra.

****

"Ayo" ucap Jendral yang keluar dari ruangan bersama dengan ketiga pengurus lainnya. "Loh Mad, nungguin gue?"

"Nemenin Narra anjir, cewek cakep ditinggal sendirian diluar. Bahaya.. banyak pakaya disini" jelas Mada panjang lebar.

"Pakaya?" Keenan menaikkan alisnya tanda tak paham dengan perkataan Mada barusan.

"Iya kan? Buaya Pakaya?"

"Bodo dah" Devan memilih berjalan mendahului mereka. Berurusan dengan Mada kadang membuat darah tingginya kambuh.

"Kan buaya versi cewek kalo cowok ya pakaya dong"

Witha mengelengkan kepalanya. Ternyata selera humor Mada memang sangat jelek.

"Hahahaha" Narra sendiri justru tertawa setelah menyadari lelucon bapak-bapak yang Mada berikan. "Mada, dasar bapak-bapak!"

"Gue bener loh Ra?!"

"Udah ayo" Jendral menarik ujung jaket Narra agar segera berjalan bersama menuju kelas mereka.

Devan, Kenan, Mada, Jendral dan Narra berjalan bersama menuju kelas mereka yang sepuluh menit lagi akan dimulai. Beberapa mahasiswa mungkin akan merasa iri dengan Narra yang bisa bergabung dengan sebelas lelaki tampan itu. Apalagi disini Narra juga menjadi gadis idola mahasiswa lainnya dari angkatan yang sama, kakak tingkat atau dari fakultas lain.

Narra memang sangat cantik tapi mereka tak berani mendekat karena ada sebelas lelaki tampan lainnya yang selalu menjaga langkah gadis itu.

"Dari kak Cleo"

"Apa?"

"Undangan rapat angkatan"

"Oh, nanti gue ajak Jina deh. Dia kan sekertaris"

Narra mengangguk. Disini posisinya hanyalah sebagai pengurus atau anggota yang ikut bergabung mengurus angkatan. Sementara Jendral, adalah ketua angkatan. Sekertaris diambil oleh Jina. Bendahara diambil oleh Mawar. Dan pengurus lainnya ada Narra, Joshua, Theo dan Yoshi.

Mada sendiri ikut dengan Kenan sebagai anggota komisi advokasi. Joe juga menjadi ketua pers. Lucas sendiri memilih menjadi mahasiswa biasa bersama dengan Hendery.

Kata mereka, mereka akan ikut jadi aktivis jalur teriak saat demo saja.

"Jendral!" Teriak seorang gadis yang ada dibelakang mereka.

"Rosa? Kenapa?"

"Boleh gak gue nanti tolong bantuin ini. Lo kan kelompok gue kan ya?"

Jendral menatap Narra sebentar sebelum akhirnya-

"Gue ke kelas dulu.."

Narra memilih berjalan dahulu masuk kedalam kelas menyusul teman-teman lainnya. Sementara Jendral melihat punggung si cantik yang berjalan.

amorevolousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang