Memastikan

867 118 33
                                    

Dear Narra,

Tempat berhentinya hatiku yang terjatuh itu
Apakah nanti kita bisa lebih daripada sekarang?

Dari,
Jendralnya Nara.

***

Satu bulan kemudian.

Sabtu dan minggu itu adalah hari yang dinantikan Narra Kailee Adinata untuk bermalas ria diatas ranjangnya. Ia bahkan bisa seharian tanpa keluar dan hanya rebahan menghabiskan waktunya didalam kamar. Sekarang saja ia sedang berguling kesana kemari, menonton drama atau film dan tidur sepanjang hari.

Berbeda dengan Jendral yang justru sibuk mengurus beberapa kepentingan malam keakraban bersama dengan kakak tingkatnya.

"Narra dimana?" Tanya Kevin pada Jendral.

Pasalnya biasanya dimana ada Jendral pasti ada Narra atau sebaliknya.

"Narra weekends gini paling tidur di kos bang"

"Tidur?"

"Iya, dia hibernasi kalo sabtu minggu gini. Tuh Jendral juga pagi tadi mampir ke kos dulu buat beliin makan, kalo enggak gitu tuh anak gak bakalan makan karna sibuk hibernasi" jelas Lucas panjang lebar. Bagi sebelas lelaki yang dekat dengan Narra itu sudah paham betul dengan aktifitas gadis itu. Apalagi ini sudah hampir sebulan mereka kenal.

"Lo kenapa baik banget dah Jendral?" Sahut Dio yang ikut bergabung dengan dua adik tingkatnya dan Kevin.

"Udah biasa kok bang" jelas singkat Jendral.

Lucas tersenyum penuh tau dengan apa yang terjadi pada Jendral dan Narra. Mereka berdua sudah menyatu dan saling melengkapi, perduli dan perhatian. Hanya saja keduanya masih tak mau berkata jujur tentang rasa satu sama lain.

"Oke semua. Berarti lima hari lagi resmi technical meeting ya?" Ujar Witha yang kini resmi menjadi ketua himpunan. "Malam keakraban di puncak bogor. Semua persiapan sudah dihandle oleh pengurus.."

Mereka semua mengangguk. Para senior juga tak sabar untuk ikut menyatukan angkatan ini agar lebih solid nantinya.

"Jendral.."

"Iya kak?"

"Jangan lupa, anak-anak tetep dibawah pengawasan lo ya?"

"Iya siap kak" Irena hanya mencoba memastikan agar Jendral bisa mengendalikan anak-anak angkatannya. Mau bagaimanapun mereka semua hanya akan tunduk pada Jendral.

"Jendral ganteng banget ya sher?" Ucap Joylice sembari menyenggol siku Shere yang duduk disampingnya.

"Lo suka sama dia?"

"Kagak sih, tapi kagum banget gue sama dia"

Shere hanya bisa mengelengkan kepalanya. Joylice ini memang selalu menyukai pria tampan. Wajar saja, tahun ini ia ikut mengurus mahasiswa angkatan baru itu untuk malam keakraban nanti.

"Tapi dia masih deket sama Narra kan ya?"

"Kalo sama Narra mah emang udah gak bisa dipisahin tuh Jendral" jawab Joylice pada Wendy.

Empat gadis itu sudah paham bagaimana cerita Jendral dan Narra. Sebenarnya diam-diam mereka juga mendukung itu. Hanya saja mereka memilih diam karena tahu bahwa teman seangkatannya ada yang sedang mendekati Narra juga.

Seperti Cleo dan Sean.

Sudah dua minggu, dua lelaki itu mendekati Narra. Tapi sepertinya tak ada kemajuan sama sekali selama Jendral ada disisi Narra.

amorevolousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang