Disisimu

777 110 37
                                    


Kamu bahkan selalu ada dipikiranku setiap saat.
Tolong, kenang selalu semua kenangan kita ini.

Narra, mulai saat ini aku akan menjadi kebahagiaanmu.

-Jendral-

****

(Kosnya Narra)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kosnya Narra)

"Yahh, pantes balik duluan. Mau malmingan bareng tuh dua bocah.." ucap Lala yang menyadari adanya mobil Jendral diparkiran kos milik Narra. Rosa yang mendengar itu segera menoleh menatap kos yang dengan delapan lantai itu. Bahkan dari luar, orang-orang tak akan tahu jika itu kos-kosan.

"Itu kosnya Narra?"

"Iya, sebenernya lebih bukan kos sih ya kalo perbulannya aja delapan sampai limabelas juta tergantung fasilitas yang diambil. Punya Arra itu keknya dah di hak tetap, soalnya dalemnya semua udah diubah sama barang-barang Arra. Dan dalemnya beh beh behh.. kayak hotel bintang bintang tau gak sih? Ranjang super empuk, sofa panjang super nyaman, karpet bulu yang bener-bener lembut, belum kamar mandinya yang mewah bangettttttt!" Jelas Lala yang pernah masuk kedalam kos Narra. "Ya pantes sih, anak pemilik G&G"

Rosa tampak menatap mobil Jendral yang terparkir disana. Tak lama ada seseorang keluar dari lobby dan itu terlihat jelas dari luar gerbang.

Mengunakan kaos hitam polos dan celana bahan kotak-kotak panjang.

"Mas Jendral?"

"Iya pak"

"Ini pesanannya"

"Terima kasih pak, ini uangnya. Kembaliannya buat bapak aja"

"Terima kasih banyak mas" ojol itupun pergi setelah memberikan pesanannya pada Jendral. Namun sebelum Jendral kembali masuk, ada orang yang memanggilnya.

"JENDRALLL!!" Pekik Lala dari sebrang sana.

Jendral pun mencari sumber suara yang memanggilnya.

"La?" Sapanya pelan dan melihat bahwa disana selain ada Lala, ada Rosa yang tersenyum kecil padanya.

"Gofoodin Narra?"

"Hem, anaknya pengen makan yang pedes"

"Oh. Have fun ye! Jangan macem-macem lu.."

"Oke" Jendral segera berjalan kembali masuk sebelum mengacungkan jempolnya pada Lala. Bahkan sedari tadi ia juga memasang wajah datarnya. Kedua gadis itu masih menatap Jendral dengan bingung.

"Itu cowok dibikin dikutub utara kali ya Ros?"

"Hahaha iya, miris banget ya"

"Tapi Narra bisa betah banget"

"Dia sama Narra gak kayak gitu La.."

Hingga saat Jendral mulai menginjak kakinya masuk gedung kos. Seorang gadis keluar dari lift dan memeluknya begitu saja.

amorevolousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang