00: To the bone

826 121 24
                                    

Sepasang mata lentik itu terbuka dengan murkanya.

"ARGHHHHHH!!!!", ia berteriak dengan keras begitu mendengar alarm dari ponselnya terus berbunyi. Ia mendengus kesal sembari bangkit dari posisi berbaringnya. Mulai memukul ranjangnya dengan marah. Lingkaran hitam dibawah mata terlihat jelas.

Untuk kesekian ratus kalinya dalam 3 tahun ini, wanita ini terbangun penuh emosi.

"Boss sialan!!! Perusahaan sialan!!Argh!!!",

Park Sooyoung, nama wanita ini. Sooyoung begitu marah begitu mengingat ia harus mempersiapkan diri untuk bekerja. Ia mencoba menenangkan dirinya begitu tubuh polosnya diguyur oleh hangatnya air shower.

05.45 pagi hari. Ia bekerja lebih keras dari karyawan pada umumnya. Meskipun harus ia akui gajinya memang memiliki angka yang menggiurkan.

'Bertahanlah Park Sooyoung. Minggu depan kau akan terbebas',

Park Sooyoung, ia tak mencintai pekerjaannya sama sekali. Padahal diluar sana semua orang mengincar posisinya.

Sekretaris dari pria terkaya, pewaris tunggal, tampan, berkelas dan...  Sooyoung bertekad setelah lepas dari Vee-K corporation ia akan mempermalukan bossnya habis-habisan.

Gajinya memang menggiurkan namun pengeluaran yang diakibatkan dari pekerjaannya juga besar. Contohnya, Sooyoung harus melakukan treatment pada rambut dan juga kulit kepalanya tahun lalu. Stress membuatnya memiliki botak sebesar koin pada kepalanya.

Lalu ia harus pergi ke dokter dermatology secara rutin, akibat hormon stress yang dapat mengakibatkan ia memiliki beberapa jerawat. Jangan lupa ia orang Korea dan wajah mulus adalah aset paling berharga.

Satu hal yang dapat membuat semua emosinya meredah hanyalah ketika ia menatap kearah foto yang terpampang pada dinding kamarnya. Dimana ia, ibunya dan ayahnya berpose bersama. Hatinya sedikit menghangat dan bebannya sedikit terangkat.

"Gwenchana, appa. Sebentar lagi hutangmu akan lunas", Sooyoung tersenyum sembari menyentuh foto keluarganya.

......................................................................

"Kau bukan pegawai baru Park Sooyoung! Kau ini bodoh atau apa?", Sooyoung memungut sandwich yang ia beli atas pesanan atasannya pagi ini.

Atasan brengseknya itu membuangnya sembarangan karna adanya mustard didalam makanannya. Dan ia benci mustard. Sooyoung jelas tahu apa yang pria ini tak sukai. Wanita ini selalu teliti dan tidak pernah teledor.

Ia hanya sedang sial saja karna pelayan tempatnya memesan makanan itu ceroboh.

'Bersabarlah Park Sooyoung',

Sooyoung memungut sandwich itu lalu membungkukan tubuhnya singkat.

"Maafkan aku, sajangnim", meskipun di dalam batinnya ia sudah mengumpat dan memulai sumpah serapahnya pada pria itu.

"Sampai detik ini aku masih penasaran kenapa ayahku begitu bersikeras menjadikanmu sekretaris pribadiku. Secara kau tidak memenuhi persyaratan. Kau hanya lulusan SMA dan kemampuanmu dibawah rata-rata. Kau pun bekerja di perusahaan ini hanya untuk melunasi hutang ayahmu", kalimat ini sudah berulang kali terlontar dari mulut atasannya.

"Apa ayahku pernah menidurimu?", detik itu juga Sooyoung melebarkan matanya menatap atasannya penuh emosi. Tangannya yang memegang sandwich yang sebelumnya ia pungut meluncur begitu saja kearah wajah atasannya.

Kesabarannya mulai habis dan harga dirinya terluka. Nafas milik Sooyoung menggebu-gebu. Sedangkan atasannya menatapnya tajam penuh arogansi dan kemarahan.

"Beraninya kau melempar makanan pada atasanmu!",

"Cih! Tentu saja aku berani! Sudah lama ingin kulakukan Kim Vante-ssi! Ayahku memang berhutang pada ayahmu dan aku harus melunasi itu semua. Kau pikir aku bertahan karna aku mau?! Bekerja selama 3 tahun menjadi sekretaris dari atasan brengsek sepertimu sangat melelahkan!!!", suara milik Sooyoung bergema. Membuat Kim Vante menatapnya tajam.

Diteriaki oleh orang yang levelnya jauh lebih rendah darinya ialah sebuah penghinaan.

"MELELAHKAN? MENJADI ATASAN DARI WANITA TANPA OTAK SEPERTIMU JUGA MELELAHKAN ASAL KAU TAHU!", Sooyoung benar-benar marah. Emosinya memuncak mendengan lontaran dari mulut Kim Vante.

"BANGSAT!!! TERSERAH APA YANG AKAN KAU PERBUAT. MASA BODOH! PECAT AKU SAJA! AKU AKAN MENCARI CARA UNTUK MELUNASI HUTANG AYAHKU. TOH SEHARUSNYA GAJI BULAN INI AKAN MENGAKHIRI CICILAN HUTANGNYA!!", Sooyoung berteriak begitu keras dengan sudut mata yang mulai berair. Ia begitu marah dan harga dirinya terluka.

Ini bukan pertama kali Kim Vante menindasnya. Hanya saja stok kesabarannya sudah habis dan ia ingin membela diri meskipun hanya sekali saja.

"Orangtuamu benar-benar tak pernah mengajarimu ya? Mengucapkan kalimat kasar pada atasanmu itu ajaran mereka? Aku rasa mereka berdua harus cepat bangkit dari kubur untuk kembali mengajarimu. Memalukan", baiklah kali ini Kim Vante memang tidak membentaknya melainkan berucap dengan nada santai. Sooyoung mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Lalu menatap tajam kearah atasannya.

"Jangan membawa kedua orang tuaku, brengsek. Aku berani bersumpah kau orang terburuk yang pernah kutemui selama hidupku. Aku berharap dosa-dosa yang kau buat meninggalkan jejak pada tubuhmu. Mengakar disana dan meninggalkan jejak disana. Aku menantikan kematianmu! Mati saja kau KIM VANTE!", Sooyoung berucap penuh emosi lalu meraih ice Americano milik Vante yang ia letakkan tepat sebelum pertengkaran ini dimulai. Mengguyur pria itu hingga basah lalu melangkah meninggalkan Kim Vante yang terdiam tanpa kata-kata. Terlalu terkejut akan apa yang ia dapatkan.

Park Sooyoung benar-benar membencinya. Ia membenci Kim Vante hingga ketulang-tulangnya.

TBC
.............................................................

Ini yang author janjikan. Semoga prolog ini cukup menarik kalian ya para Vjoy shipper.

Setelah 'Why Her'

Fierce Cinderella akan author lanjutkan, beserta dengan works yang ini. Tinggalkan jejak kalian agar author tahu seberapa kalian excited sama works author yang baru ini.

Vote and komennya ya pemirsahh

THE CURSE ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang