01: New day

403 110 15
                                    

Sooyoung tersenyum lebar begitu ia menghirup udara segar begitu jendela kamarnya terbuka. Untuk pertama kalinya dalam 3 tahun belakangan, Sooyoung bangun pada pukul 07.00. sejujurnya ini jam bangun yang terlalu awal untuk pengangguran sepertinya. Hari dimana seluruh kantor heboh dengan kepergiannya, ia melemparkan 100 lembar surat pengunduran dirinya dari lantai atas. Hingga seluruh lembaran itu berjatuhan ke lantai bawah dan mengakibatkan kekacauan.

Kim Vante? Persetan dengan pria itu, Park Sooyoung memilih untuk mengutamakan kesehatan mentalnya. Masalah hutang? Sooyoung sudah menemukan jalan keluarnya, menjual salah satu villa liburan milik orang tuanya. Bahkan hasilnya lebih, Sooyoung kini merencanakan liburan. Setelah sibuk dengan pikirannya sendiri ia meraih ponselnya mulai menghubungi satu demi satu temannya, lewat panggilan group.

"Yo what's up it's your Lalisa!",

"Yya! Park Sooyoung setelah lulus kuliah, baru kali pertama kau melakukan panggilan group loh!", wanita dengan rambut sebahu berwarna blonde itu berujar. Sooyoung tersenyum mendengar suara celotehan teman-temannya.

"Lisa! Wendy! Ah iya mana Seulgi?",

"Aku mendengarkanmu Soo. Ada apa? Sesuatu yang buruk terjadi?",

"Tidak... Hanya saja aku ingin mengajak kalian liburan",

"APA?!",

Ketiga sahabatnya memekik secara bersamaan membuat Sooyoung memejamkan matanya refleks karna serangan dadakan pada telinganya.

"Aku tidak salah dengarkan? Ada apa dengan pekerjaanmu?", Seulgi membuka suaranya.

"Aku mengundurkan diri. Bosku terlalu menyebalkan",

"Apa maksudmu menyebalkan? Aku bahkan meminta ayahku untuk menjodohkanku dengannya tahun lalu. Sialnya dia sok jual mahal sekali",

"Cih! Bersyukurlah kau tidak terlibat kisah cinta dengan pria brengsek sepertinya, Lis",

"Hey. Sooyoung tengah mengajak kita liburan, kenapa omongan kalian malah kemana-mana?", tegur Wendy.

"Jadi? Kita mau liburan kemana memangnya?", Sooyoung membeku ditempat.

"Ah iya. Aku belum memilih tempat liburan",

Ketiga wanita yang ia hubungi menghela nafas kasar, mendengus kecewa.

"Baiklah pikirkan dulu tujuannya dan matangkan rencana berlibur kita. Aku, Seulgi, dan Lisa akan ikut. Kemana pun itu. Ini kali pertama kita bisa liburan bersama", ucap Wendy.

"Karna kau terbiasa untuk sibuk, aku yakin kedepannya kau akan sering merasa bosan. Datanglah ke rumahku, Mingi pasti senang bermain bersamamu", lanjut Seulgi.

Tak lama setelah itu sambungan panggilan group itu terputus. Sooyoung terdiam ditempat. Setidaknya ia tidak sepenuhnya menganggur. Ia ingin menggunakan dengan baik ilmu sastra bahasa yang ia perjuangkan. Mengejar mimpinya menjadi seorang penulis.

Tak mudah menjadi anak yatim piatu saat masih berada di bangku perkuliahan. Semula ia berasal dari keluarga serba berkecukupan. Namun begitu kedua orang tuanya meninggal ia kehilangan semuanya. Hanya beberapa aset yang tersisa. Sesungguhnya Sooyoung bisa dengan mudah melunaskan itu semua. Hanya saja aset-aset peninggalan ayah dan ibunya memiliki arti berharga baginya. Terlalu banyak kenangan.

Lalu kau ingin tahu mengapa Sooyoung baru menjualnya sekarang? Karna ia menjualnya pada suami teman baiknya sendiri. Jimin, suaminya Seulgi. Dan ia bebas berkunjung kata mereka.

Sooyoung menatap kearah jam dinding pada ruang tv nya. 11.37 ia memutuskan untuk mandi dan membersihkan tubuhnya. Berdandan dan memakai pakaian yang sesuai dengan seleranya, bukan selera kantor dan tanpa syarat dan ketentuan apapun.

THE CURSE ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang