11: Truth untold

375 98 39
                                    

Kedua bibir itu masih terpaut, keduanya enggan untuk menghentikan itu semua. Bukankah ini tidak benar? Sooyoung memiliki pacar. Dan sekarang ia malah berciuman dengan Vante. Sepupu dari kekasihnya sendiri.

Vante menarik pinggang milik Sooyoung mempersempit jarak keduanya. Lidah miliknya mengeksplor isi rongga mulut milik Sooyoung. Sekali lagi Sooyoung merasakan hal baru lengkap dengan sensasi dan sengatan lainnya. Sooyoung melingkarkan kedua tangannya pada leher milik Vante. Pikiran keduanya kosong. Melepas kontrol keduanya membiarkan naluri yang membawa keduanya. Entah sudah menit keberapa kedua bibir tersebut menyatu.

40 MINUTES AGO

Sooyoung kembali mengumpat. Padatnya jalan raya Seoul benar-benar memakan waktunya. Dan sialnya ia mencoba menghubungi Vante berkali-kali dan tidak ada respon sama sekali.

Begitu ia berniat membanting ponselnya penuh kekesalan. Ponselnya justru berdering. Nama Lisa terpampang jelas disana. Mode speaker Sooyoung aktifkan agar acara mengemudinya tidak terusik.

"Halo, Soo..",

"Hey Lis. Ada apa?",

"Hubunganmu dengan Seokjin apa sedang baik-baik saja?",

Sooyoung mengernyitkan keningnya singkat. Ia memang meninggalkan pria itu sendirian dirumahnya tapi... Itu bukan pertanda hubungan mereka tidak beres bukan?

"Aku rasa kami baik-baik saja",

"Aku baru saja dari rumahmu. Aku melihatnya berciuman dengan seorang wanita cantik didepan pagar rumahmu. Jadi... Aku memilih untuk pergi",

Sooyoung tersenyum sinis sambil menghela nafas kasar.

"Terima kasih, Lis. Sekarang semuanya terjawab", Sooyoung mematikan sambungan telfon tersebut. Menancap pedas gas pada mobilnya untuk melaju semakin cepat.

'Aku mencium bau parfum perempuan yang pekat dari pakaiannya tadi saat berpelukan. Apa maumu sebenarnya Kim Seokjin?',

Flashback end

Ciuman keduanya terlepas. Keduanya memasang wajah konyol sembari membuang muka masing-masing untuk tidak berpandangan. Sekalipun salah satu diantara mereka selalu mencuci pandang satu sama lain.

"Bagaimana dengan hubunganmu dan Seokjin hyung? Bukankah kita berdua mengkhianatinya?", Sooyoung menatap Vante dengan kesal lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kenapa kau tidak mau berusaha merebutku darinya? Kau terlalu berlapang dada menerima hubunganku dan Jin oppa", Vante menaikan kedua alisnya. Tanpa sadar membentuk seulas senyuman dari bibirnya.

"Oh? Kau minta diperjuangkan?", Sooyoung memicingkan matanya lalu kembali membuang mukanya. Ia sadar pipinya pasti memerah saat ini.

"Yang kita lakukan tadi bukan hal yang baik. Sekalipun aku senang kau menciumku terlebih dahulu",

Sooyoung melebarkan matanya.

"Aku hanya merekah ulang apa yang kau lakukan padaku sesuai dengan pengakuanmu!",

"Kau yakin? Atau kau berniat menghapus jejak ciuman Jisoo pada bibirku tadi?", Sooyoung mengepalkan tangannya tanpa sadar.

"Kau senang dicium oleh wanita cantik hm? Kau senang?!",

"Tentu saja",

"TENTU SAJA KATAMU?!", Vante memundurkan sedikit tubuhnya mendapati telinganya mulai terusik dengan teriakan Sooyoung.

"Apa yang salah dengan ucapanku? Aku dicium oleh orang yang aku suka. Apa aku harus marah-marah?", tanya Vante.

"MWO?! KAU MENYUKAI KIM JISOO?!", Vante menepuk jidatnya penuh frustasi lalu mendengus kesal. Tangan miliknya menarik tangan Sooyoung untuk kembali duduk mendekat kearahnya.

THE CURSE ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang