Ep 2

628 54 1
                                    

Ini adalah hari kedua ku masuk sekolah di tempat yang baru, aku seperti biasa berjalan sendirian di koridor menuju kelas.

"Oh! Jungwon annyeong" aku mlihat ke arahnya ternyata itu Sunoo yang sedang bersama Sunhoo, aku melihat ke arah mereka, mereka begitu manis, Sunghoon pun tak lupa menyapaku dengan tangannya.

"Hemmp.. Annyeong" jawabku singkat setelahnya aku masuk ke kelas meninggalkan mereka berdua.

Aku melirik ke arah bangku yang biasa di tempati oleh Jay, ternyata dia belum datang. Aku menaruh tasku di meja dan ingin pergi ke luar bergabung bersama Sunoo dan Sunghoon. Namun mataku tertuju pasa sebuah lembaran kertas yang di tempel di dingding kelas.

"Bersama teman tunjukan dirimu dengan warna" begitulah judul yang aku baca. Aku trus memperhatikan tulisan dalam kertas itu, setiap sudut dari atas hingga bawah jika orang melihatku mungkin mereka mengira jika aku tengah tertarik oleh pengumuman itu, namun yang membuatku tertarik adalah warna? Iya, warna karena hidupku cuman hanya melihat warna abu-abu jadi aku tidak mengerti warna apapun selain itu.

"Bersama teman tunjukan dirimu dengan warna? Festival yang akan di adakan oleh sekolah" aku terperanjat saat ada seseorang berbicara di sebelahku, aku refleks melirik ke arahnya. Lalu aku alihkan kembali pandanganku pada tulisan yang ada di dinding kelas itu.

"Aku belum bisa melupan wajah tampan mu" Jay kembali berbicara

"Apa kau ingin mati?" aku sedikit risih karenanya.

"Gimana jika kau bergabung bersama agensiku" tanya Jay

"Tidak tertarik" balasku

"Apa kau yakin kau bukan seorang trinee?"

"Aku bukan seorang trinee"

"Ahh, kau pasti seorang atlit ya kan?" tanya Jay lagi. Aku sedikit heran kenapa setiap ke sekolah dia slalu memakai masker? Dia hanya seorang trinee belum menjadi idol.

"Bukan" astaga harus berapa kali aku menjawab dia sedikit membuatku tidak nyaman.


"Wahhh lihatlah mereka?" tanya Sunoo.

"Tidak masalah, semakin mereka cepat dekat itu semakin baik" jawab Sunghoon yang memperhatikan keduanya dari kursi yang ada di belakang jaywon.

"Heumm kau benar, tapi apa yang membuatmu mengambil buku ku?" tanya Sunoo

"Aku akan meminjam nya, untuk menyalin tugas hari ini" jawab Sunghoon dengan tersenyum, Sunoo pun membalas senyumannya.

"Anniyo" Sunoo kembali merebut bukunya dari tangan Sunghoon.

Alhasil mereka saling kejar²an memperebutkan buku.


"Lalu, apa yang akan kau lakukan dengan wajah tampan mu?" Jay masih penasaran pada Jungwon

"Aku, ingin hidup normal" jawab Jungwon pada Jay.

"Dengan wajahmu? Wah apa kau tidak punya ambisi?"

"Terserah" Jungwon tidak mau nenggapi omongan Jay lebih lanjut. Jay hanya menghela nafas saat Jungwon acuh padanya. Lalu Jay membuka perlahan masker yang slalu menempel pada wajahnya itu. Jungwon yang melihatnya merasakan seperti ada serpihan cahaya debu kecil yang masuk ke dalam matanya wajah Jay begitu bersinar dan membuat Jungwon terpaku melihatnya, namun hal itu juga membuatnya sedikit sakit pada mata, kepalanya terasa pening, cahaya aneh yang membuatnya silau itu membuat Jungwon tidak bisa fokus pada apa yang dia lihat lalu kesadarannya mulai menurun dan akhirnya Jungwon pun pingsan.

"Astaga Jungwoon" pekik Sunoo yang melihat Jungwon tiba² pingsan.

Jungwon POV.

Ibu ku pernah bilang, jika saat pertama kali bertemu dengan ayahku dia melihat serbuan warna berterbangan, hari itu adalah hari dimana ibuku pertama kali melihat warna selain warna abu-abu. Dan diriku tidak pernah memimpikan serbuan waran atau probe hadir dalam kehidupanku

"Jungwon..." Terdengar suara Jay, aku mulai menyesuaikan penglihatanku saat aku membuka mata,rasanya mataku sulit untuk terbuka serbuan warna itu masih terlihat.

"Matanya masih tertutup tapi bergerak, apa karena serbuan warna?" Jay mengucapkan itu sambil menunduk melihat wajah ku

"Ntah, aku tidak bisa memastikannya, krena ini baru pertama kali aku menemukan kasus ini"  ucap dokter yang menjaga ruang UKS di sekolah.

"Tapi aku rasa aku benar, dia mengalami serbuan warna" Jay mengatakan itu dengan posisi yang masih seperti tadi.

"Kalau begitu jadilah dokter sendiri jika kau sangat yakin, aku akan keluar mengambil beberapa materi jadi tolong jaga dia dan telpon aku jika terjadi sesuatu pada matanya"

"Baik" jawab Jay singkat lalu dokter pun pergi dari ruangan.

"Jungwon, apa kau bisa membuka matamu Sekarang?" Aku berusaha mencoba untuk membukanya namun cahaya itu masih menusuk ke mataku.

"Kau ingin sesuatu?" tanya Jay.

"Ya!" jawabku singkat.

"Kalau begitu duduklah"

"Tidak mau" Jawabku yang masih memejamkan mata, Jay yang awalnya akan membantu ku untuk duduk seketika terdiam

"Aku terlalu pusing" lanjut ku.

"Kenapa? Apa karena kau bisa melihat warna sekarang? Tapi bagai manapun kau harus minum obat"  akhirnya Jay membantuku untuk duduk, walau mataku masih terpejam dan kepalaku masih terasa pening tapi aku berusaha untuk duduk.

Aku mencoba mengatur nafas perlahan dan membuka mataku, aku menundukkan kepala melihat celana seragam sekolahku, ini...? aku benar-banar tidak mengerti aku sedikit penasaran warna apa yang di pakai oleh celana seragam sekolahku, karena aku merasa asing dengan warna ini.

"Itu.. Warna laut" Jay yang berada di belakang ku menjelaskan hal yang membuatku penasaran.

"Warna laut?"

"Hemm! Kenapa?"

"Laut yang aku lihat warnanya berbeda, cahaya bulan yang slalu menyinarinya membuatku tertarik tapi ini lah warna airnya" aku terdiam terus memandangi warna yang baru saja aku lihat selain warna abu-abu.

"Heh?"

"Ada apa?"

"Warnanya, aku mulai tidak bisa melihatnya." aku mengedarkan pandanganku ke setiap sudut ruangan, waran warna itu kembali menjadi warna abu-abu yang sering aku lihat selama ini

"Menghilang" aku sedikit kecewa.

"Apa warnanya menghilang?" tanya Jay yang memandang ke arahku

"Ya!" aku mengangguk saat di tanya olehnya.

"Hah! Setidaknya pernafasan ku mulai membaik sekarang,sebelumnya aku merasa seperti tercekik" saat aku sedang berbicara Jay yang di belakang ku mengucap rambutku, namun aku dengan refleks menghentikannya membuatnya sedikit mundur

"Aku tidak suka di sentuh sembarang orang" ucapku dengan nada sedikit kesal. Jay langsung menurunkan tanganku.

"Kalau begitu kau harus tau jika aku lebih dari itu bagimu, seorang mono dan probe itu aku bukan?" Ucap Jay yang sekarang menatap wajahku dari dekat aku terdiam menatapnya.







#Sudahkah kalian nonton dramanya? Seru gak? 😁 Oke sampai jumpa lagi. 😚😚😚😚😚.

Color Rush Versi (Jaywon). [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang