Episode 3

71 9 1
                                    

"Aku sudah mengirimkan semua dokumen kepadamu melalui email. Untuk hari ini hingga akhir persidangan, kau bertanggung jawab untuk mengerjakan tugasku untuk sementara waktu. Catat semua proses pengadilan dan jangan lupa untuk memberi tahuku tentang hasilnya."

Sophie berkata kepada seseorang di telepon.  Tatapannya masih terfokus pada layar komputernya untuk memeriksa kembali dokumen-dokumennya sambil menggerakkan kursor mouse dengan tangan kanannya, dan tangan lainnya memegang ponsel yang mengarah ke telinga kirinya.

Sejak Sophie membantu teman-teman Duskwoodnya untuk menemukan Hannah, ia juga sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala panitera (pejabat pengadilan yang membantu hakim).  Karena itulah Sophie dapat dengan mudah memecahkan berbagai teka-teki.  Banyak kasus telah dilaporkan setiap hari ke Gedung Pengadilan Distrik Vadena.  Vadena adalah kota besar tempat Sophie tinggal.  Jadi tidak heran bagi Sophie tentang banyaknya laporan yang masuk.  Namun, dalam melakukan semua tugas itu, ada dua orang lain yang juga selalu siap membantunya.  Alina Owen, sebagai wakil panitera, yang saat ini sedang bertelepon dengan Sophie.  Dan Victor Graham, sebagai asisten wakil panitera, tidak ada yang tahu di mana pria itu sekarang, termasuk Sophie karena ia tidak menjawab teleponnya.

"Baiklah, Sophie. Tapi aku ingin tahu, Kenapa kau mengambil cuti 10 hari? Apa ada yang salah?"  Suara Alina mengkhawatirkan Sophie.

"Dalam beberapa hari terakhir, atau mungkin semingguan, seseorang mengirimkan pesan kepadaku tentang teman mereka yang hilang. Teman mereka adalah seorang wanita. Mereka bertanya apakah aku mengenalinya. Tentu saja aku tidak tahu apa-apa tentang orang itu. Tapi perlahan, aku mulai terlibat dan membantu mereka. Sampai pada akhirnya kami berhasil menemukannya."

"Dan... apa yang ingin kau lakukan? Kalian sudah menemukannya, kan?"

"Tidak berakhir seperti itu. Kau tahu, ternyata penculik yang menculik teman mereka adalah salah satu dari mereka. Seorang pria."

"Apa? Teman mereka sendiri? Apa tujuan dia menculiknya?"

"Aku masih belum bisa menjelaskannya. Aku harus bersiap-siap ke bandara sekarang. Karena jadwal penerbanganku akan berangkat 3 jam lagi."

"Jadi, kau akan tetap pergi? Apakah kau pernah ke sana?"

“Ke Duskwood. Aku belum pernah ke sana sama sekali dan hanya tahu sedikit tentang kota itu dari temanku yang tinggal di sana. Jika aku melihat Maps, jarak dari Vadena ke Duskwood sekitar 529 mil atau 850 kilometer.  . Mungkin akan memakan waktu 2 jam atau lebih dengan pesawat."

"Oke. Hati-hati. Saat kau sudah sampai di sana, kau harus meneleponku kembali. Kau tahu, aku sangat mudah khawatir ketika orang-orang terdekatku akan meninggalkanku."

"Tentu saja, aku berjanji. Jangan lupa untuk memberi tahu Victor mengenaiku. Dan minta bantuannya untuk membantumu menyelesaikan tugas-tugas itu."

"Oke... My Queen. Bye."

"Hahaha. Bye."

Sophie mengakhiri panggilan dan mematikan komputernya. Ia masih membiarkan ponselnya menyala karena ia ingin memesan taksi melalui aplikasi. Ia bangkit dari kursinya dan berjalan ke koper di samping tempat tidur. Ketika taksi yang dipesannya tiba, ia berjalan keluar dari rumahnya.  Sophie tidak tahu bahwa ia benar-benar akan pergi ke Duskwood.

**

Sophie sudah check in. Tapi ia masih di kafe bandara hanya untuk mengisi perutnya dengan makanan penutup.  Tiba-tiba ponselnya berdering yang diletakkan di atas meja. Sophie mengambilnya dan melihat siapa yang memanggilnya. Alan Bloomgate.  Sophie meletakkan kembali sendoknya. Kemudian menekan tombol jawab panggilan.

Duskwood : Mengungkap KebenaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang