mine

1.7K 154 6
                                    

Seungwan baru saja selesai bimbingan tugas akhir dan dirinya terkejut melihat Joohyun berdiri di depan fakultasnya sambil memainkan handphone.

Seungwan mengedarkan pandangannya dan dia melihat beberapa orang sudah memperhatikan Joohyun. Seungwan lalu mengeluarkan handphonenya dan menelepon Joohyun.

"Joohyun, ngapain kamu disitu?"

"Nunggu kamu."

Seungwan bisa melihat Joohyun tersenyum sambil mencari keberadaan Seungwan.

"Kita ketemu di parkiran aja ya? Banyak yang perhatiin kamu kalau disini."

Joohyun mengerucutkan bibirnya sambil terus mencari Seungwan.

"Love-"

"Aku tunggu di parkiran ya, Joohyun." Potong Seungwan.

Kini mata mereka bertemu. Seungwan bisa melihat Joohyun semakin cemberut dan ingin menghampiri Seungwan.

"Love, aku kesana ya."

"Joohyun, sayang...aku tunggu di parkiran aja ya."

💙

"Kamu daritadi kenapa senyum-senyum sih?" Tanya Seungwan melihat Joohyun yang daritadi tersenyum sambil menyetir.

"Kamu tadi panggil aku apa? Sayang?"

Pipi Seungwan memerah. Dia tidak sengaja memanggil Joohyun seperti itu. Keluar begitu saja dari mulutnya. Seungwan lalu mencoba fokus kembali ke jalanan di depannya.

Joohyun yang melihat itu tertawa kecil lalu mengecup pipi Seungwan ketika mereka bertemu dengan lampu merah. "Aku suka panggilannya."

💖

Seungwan bersantai di balkon apartment Joohyun sambil memandang langit yang sebentar lagi akan semakin gelap. Kedua lengannya sudah dia sandarkan di atas pagar balkon. Mereka berganti giliran untuk mandi. Kini Joohyun sedang mandi dan membuat Seungwan ingin menghabiskan waktunya di balkon apartment Joohyun.

Hal yang dilakukan Joohyun tadi membuatnya berpikir apakah dirinya terlalu egois?

Seungwan sadar, Joohyun ingin memberi tahukan orang-orang tentang hubungan mereka. Namun, Seungwan rasa dia belum-atau mungkin tidak akan pernah siap menjadi perhatian publik.

Bisa saja Joohyun mengumumkan status hubungannya tanpa mengekspos pasangannya. Tapi Seungwan pikir, hal itu akan membuat semua orang jadi lebih ingin tau tentang hubungan Joohyun.

"Mikirin apa sih?" Tanya Joohyun tiba-tiba yang sudah ada di belakangnya. Joohyun langsung memeluk Seungwan dari belakang lalu menaruh dagunya di pundak Seungwan.

Seungwan menggelengkan kepalanya, "Lagi pengen liat sunset aja. Bagus ya?"

Untuk beberapa saat, Joohyun tidak merespon ucapannya. Seungwan berpikir mungkin Joohyun sedang menikmati sunset yang ada di depan mereka.

"Kamu kalau ada apa-apa cerita sama aku."

Seungwan hanya bergumam dan memejamkan matanya. Menuju kelulusan banyak sekali yang membuatnya overthinking. Seungwan kemudian menghela napas panjang.

"Aku egois banget sama kamu ya, Hyun?"

Joohyun sedikit melonggarkan pelukannya dan memperhatikan Seungwan menunggunya untuk melanjutkan ucapannya.

"Kamu baik banget sama aku. Padahal aku ya gini..."

Johyun kemudian mengajak Seungwan untuk duduk di ruang tengah apartmentnya.

"Kamu kok mikir gitu?"

"Aku ngerasa egois aja sama kamu. Kamu suka ikutin kemauan aku tapi kamu gak nuntut aku macam-macam."

Joohyun tersenyum sambil menatapnya, "Kamu gak pernah maksa aku buat ikutin kemauan kamu."

"But-"

"Kamu stop gak enakan sama aku. Aku yang malah harus banyak terima kasih sama kamu, Seungwan. Kamu mau terima aku aja aku udah seneng banget. Bulan lalu aku minta kamu dateng ke party aja itu udah ngerepotin kamu. You're it for me, Love. Remember?"

"Tapi aku-"

"Mau jalan-jalan naik motor? Sekalian ke rumah ortu aku aja gimana? Udah lama kan kamu gak ketemu ortu aku?" Ajak Joohyun tidak membiarkan Seungwan untuk melanjutkan ucapannya.

💙

Bermain di kolam renang pagi hari ini membuat Seungwan banyak tertawa. Semenjak Joohyun sering mengajaknya untuk berenang bareng dan tidak lupa untuk selalu memegangnya, Seungwan jadi suka bermain di kolam renang.

"Kamu kalau ketawa gini jadi makin cantik." Kata Joohyun sambil tersenyum.

"Gak usah gombal."

"Aku beneran. Aku tuh beruntung banget ya? Pacarku calon dokter, pintar, cantik-"

"Gak usah dilanjutin deh kamu." Kata Seungwan lalu lebih mendekatkan tubuhnya pada Joohyun. Seungwan mempererat pelukannya.

Joohyun tertawa. "Kamu jangan suka overthinking karena aku. Harusnya aku yang insecure sama kamu tau."

Seungwan hanya menyembunyikan wajahnya di pundak Joohyun.

"Ntar habis kamu wisuda, ayo liburan." Ucap Joohyun.

"Kamu tuh kerjain tugas akhir kamu biar kita bisa wisuda bareng."

Joohyun hanya terkekeh lalu membawa Seungwan ke pinggir kolam renang. Seungwan balas menatap Joohyun yang sekarang berada di antara kedua kakinya. Joohyun mengambil kedua tangan Seungwan dan mengusapnya dengan lembut.

"Aku yang harus terima kasih sama kamu. Kamu mau terima aku padahal kamu tau reputasi aku gimana di dunia entertainment. Stop gak enakan sama aku atau saying sorry padahal masalahnya cuma kamu yang gak enakan ya, Love? Kita udah bicarain ini. Kamu gak perlu khawatir soal aku. Kalau ada yang aku gak suka, aku bakal langsung bilang ke kamu kok."

Seungwan mengangguk dan beberapa kali mengedipkan matanya menahan air matanya untuk keluar. Joohyun sangat baik padanya. Dia tidak pernah membayangkan mencintai orang lain selain keluarganya sedalam ini.

💖

everybody's watching her but she's looking at youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang