the first of many

1.8K 175 7
                                    

Joohyun kini membonceng Seungwan dengan motornya.

"Mau kemana?" Tanya Joohyun.

Seungwan yang tidak begitu mendengar Joohyun kini mendekatkan dirinya pada Joohyun. Joohyun dapat merasakan badan Seungwan kini sudah menyentuh punggungnya.

"Kamu bilang apa?"

"Mau kemana?" Jarak Seungwan yang sedekat ini membuat jantungnya berdebar kencang.

"Terserah kamu aja. Aku ngikut." Kata Seungwan sambil memegang pinggangnya.

Joohyun akhirnya mengajak Seungwan memutari kota. Sudah lama dia tidak melakukan ini. "Mau nonton? Masih ada midnight show jam segini."

"Yuk."

💙

"Udah lama aku gak nonton." Kata Seungwan ketika mereka selesai membeli popcorn dan minuman.

"Ya iya lah. Kamu belajar terus."

Hal itu membuat Seungwan mencubit pinggang Joohyun bercanda. "Aku banyak tugas."

Joohyun tersenyum. "Weekend ini kamu senang-senang aja." Kata Joohyun sambil mengambil popcorn dan minuman di tangan Seungwan.

Seungwan mengangguk dan berjalan di depan Joohyun menyerahkan tiket ke petugas bioskop.

Joohyun mengedarkan pandangannya. Tidak begitu ramai.

"Aku juga udah lama gak nonton di bioskop." Kata Joohyun ketika mereka menemukan tempat duduk mereka.

"Oh ya? Kenapa?"

"Gak ada temennya."

Seungwan kemudian menatapnya tidak percaya sambil membetulkan posisi popcorn dan minuman mereka. "Masa sih?"

"Teman-teman aku lebih milih ke club daripada bioskop."

Seungwan mengangguk lalu mengalihkan perhatiannya ke layar di depannya, "Masuk akal."

Joohyun dan Seungwan kini fokus menonton film. Tangan mereka sering bersentuhan ketika ingin mengambil popcorn. Mereka tertawa ketika tangan Joohyun tidak sengaja meraih tangan Seungwan dipikir popcornnya masih ada.

"Bersihin dulu tangan kamu." Kata Seungwan sambil mengeluarkan tissue basah dari tasnya. Seungwan membersihkan tangannya terlebih dahulu lalu meminta tangan Joohyun.

Seungwan membersihkan tangan Joohyun dengan telaten. Hal itu membuat Joohyun tersenyum, "Such a neat freak." Kata Joohyun sambil tertawa melihat Seungwan memayunkan bibirnya.

"Biarin."

Joohyun dan Seungwan kemudian fokus kembali pada film di depannya. Joohyun beberapa kali melirik Seungwan yang terlihat sangat serius menonton filmnya itu. "Mau aku beliin popcorn lagi?"

"Gak usah. Ini minumannya juga belum habis."

Joohyun mengangguk dan mencoba fokus pada film di depannya. Beberapa kali dia melirik Seungwan. Pandangannya lalu fokus ke tangan mereka yang saling bersentuhan sama lain. Joohyun tersenyum.

Tangan Joohyun dengan pelan menggenggam tangan Seungwan dan memaksanya untuk menyatukan jari-jemari mereka.

Mata Joohyun tetap fokus ke film di depan tapi dia bisa melihat Seungwan menatapnya bingung dari ekor matanya.

Joohyun tersenyum, mengusap tangan Seungwan dengan jempolnya dan tetap fokus pada film yang mereka tonton.

💖

"Ini gak mau dilepas?" Tanya Seungwan ketika mereka sudah berada di depan motor Joohyun.

Joohyun hanya terkekeh sambil melepaskan gandengan tangannya. "Sorry." Kata Joohyun lalu mengambil helm untuk Seungwan. Dia membantu Seungwan untuk memakainya kemudian membetulkan resleting jaket yang digunakan Seungwan.

"Butuh jaket lagi?"

"Gak usah. Ini aja."

Joohyun lalu membantu Seungwan untuk naik ke motornya.

"Aku bisa sendiri, Joohyun."

"Aku tau." Kata Joohyun sambil tertawa dan lengannya langsung dipukul oleh Seungwan.

Saat di lampu merah, Joohyun melirik ke arah kaca spion. Dia melihat Seungwan beberapa kali mengusap tangannya. Joohyun pun menarik tangan Seungwan memasukkannya ke saku jaket miliknya. "Jaket yang aku pake lebih hangat. Mau tukeran?"

"Kamu kan yang di depan. Anginnya ke kamu duluan."

"Gak masalah, aku sering keluar malam."

"Gakpapa, gini aja." Kata Seungwan sambil lebih mendekatkan dirinya pada Joohyun.

Posisi Seungwan sekarang sedang memeluknya. Jantung Joohyun kembali berdegup kencang untuk kesekian kalinya malam ini.

Entah Seungwan sadar atau tidak tapi Joohyun memperlambat laju motornya supaya bisa lebih lama di jalan.

💙

Joohyun mengantar Seungwan sampai depan kamarnya.

"Gak usah pake antar aku. Kamar kita sebelahan." Kata Seungwan sambil mendorong Joohyun. "Sana langsung istirahat."

"Nanti siang mau jalan-jalan lagi?"

"Kamu mau kemana emangnya?"

"Aku ngikut kamu."

"Jangan ikutin aku. Kamu pasti bosen."

"Siapa bilang?"

Seungwan hanya tertawa dan mendorong Joohyun kembali. "Udah sana kamu istirahat. Kalau udah bangun kita pikirin. Makasih ya."

Seungwan melambaikan tangannya dan masuk ke kamar.

Joohyun tersenyum. Dia masih memiliki waktu dengan Seungwan untuk hari sabtu.

💖

everybody's watching her but she's looking at youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang