Queen 29

1.3K 149 13
                                    

Queen 👑
















Hari-hari berganti, jimin semakin yakin kecurigaan nya ternyata benar. Raja benar-benar aneh dan sudah diluar batas wajar.

Perlakuan Raja seakan sudah benar-benar menerima ratu dengan baik, eh tidak, tidak! Jangan bilang Raja jatuh hati pada ratu yang notabene dijiwai oleh jiwa jimin. Secara tidak langsung Raja juga mencintai sosok namja dari masa depan yang tiba-tiba masuk ke raga ratu Joseon ini dong?

Jimin bergidik ngeri menyadari pikiran nya jauh berkelana.

"Tidak mungkin sih, Raja jatuh hati pada ratu sekarang. Karena bagaimanapun juga ini bukan ratu yang sebenarnya, tetapi aku... Park jimin. Dan akupun namja tulen dari masa depan. Masa iya? "

Gumam jimin, dipikir-pikir rasanya tidak mungkin Raja jatuh hati padanya yang random bahkan tergolong kurang ajar dengannya.

Ratu yang terdahulu yang lemah lembut,baik dan sopan saja tak ia suka. Masa ia yang amburadul ini disukai.

Jimin terkekeh.

"Ck, ck, ck... Apa yang kupikirkan,,, ya mana mungkin lah... Hadeehh... Ada-ada saja. Kkk~"

Setelah terkekeh, jimin kembali terdiam saat bayangan betapa perhatiannya Raja padanya berputar di pikiran bagaikan sebuah kaset.

Ini entah memang hanya kegeeran nya semata atau bukan, tetapi jimin menyadari binar yang berbeda pada jelaga Raja ketika menatapnya.

"Aaak!.. Tidak mungkin! "

Jimin memekik dengan sendirinya dengan refleks menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan.

"Tidak, tidak. Ini pasti hanya perasaanku, tidak lebih!. Memangnya siapa aku bisa mendeteksi ketertarikan seseorang heoh? Memangnya aku peramal, tidak kan? "

"Ck, konyol sekali! Kenapa juga aku pikirkan hal yang mustahil seperti itu.. Aigoo,, gwaenchana,, gwaenchana.... Jangan tegang begitu.. Santai saja. "
Jimin mencoba menghibur diri sendiri dengan menutupi segala kekhawatiran nya dengan senyum cerah. Ia mengelus lengannya yang sebenarnya bukan miliknya untuk menenangkan diri. Mau bagaimanapun, jimin harus bisa menerima tubuh lemah sang ratu kini menjadi tubuhnya selama dirinya di jaman ini.

Entah dimana roh sang ratu yang asli, sedangkan disini dia yang memakai raganya. Jimin bahkan sempat bertanya-tanya kemana perginya ratu yang asli disaat dirinya yang memasuki tubuhnya.
Semoga dia baik-baik saja, walau entah dimana itu keberadaannya. Jimin berjanji, disini ia akan menegakkan keadilan untuknya yang sebelumnya tak bisa ia dapatkan.

"Jungjeon mama..! Josang jonha memasuki ruangan... "
Suara pengumuman kedatangan raja oleh seorang dayang di luar pintu kamar jimin terdengar.

Jimin berhenti melamun dan membolakan matanya.

"Mwo?! Lagi??? Kenapa lagi dia kemari huh?! "

Walau jimin bersungut-sungut kesal, tak ayal juga berdiri menyambut kedatangan tamu tak diundang ke paviliun nya untuk yang kesekian kalinya.

Raja datang dengan senyum yang tak biasa terpatri di wajah rupawan nya.

Hal itu tentu menghasilkan keritan di dahi mulus ratu.

"Jungjeon.. "
Panggilnya dengan senyum cerahnya.

"Hm? Ada perlu apa kemari? "
Tanya jimin kurang minat.

Entah mengapa keadaan menjadi terbalik. Kini bukan ratu yang mengejar-ngejar Raja, melainkan sebaliknya.

Mungkin dari sini, Raja bisa belajar sesuatu dan menyadari betapa besarnya perjuangan ratu saat mencoba mendekatkan diri padanya dulu. Dan kini malah ia yang merasa tak ingin jauh dari ratu walau hanya sedetik.

"Queen"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang