Queen 44

1.8K 186 74
                                    

Queen 👑










        Mengetahui separuh istananya kacau berantakan membuat raja teramat marah, namun ketika mendengar kehilangan jejak ratunya bom kemarahan pun meledak tanpa bisa dibendung.

      Diperjalanan tadi, ketika mereka masih melanjutkan pergerakan mereka dengan tenang dan santai tanpa hambatan, Tiba-tiba dua prajurit compang-camping mendekati pasukan dengan menunggangi kudanya sangat tergesa.
      Luntang-lantung mereka mendekati posisi raja berhiaskan raut pucat pasi di wajah. Awalnya prajurit yang mengawal raja bertindak waspada dan antisipasi sebelum akhirnya raja mengenali dua sosok prajuritnya yang mendekati.

        Tubuh mereka basah akan peluh, napasnya terengah hebat hingga tersedat. Raja yang curiga ada yang tidak beres langsung loncat turun dan menggapai pundak prajurit yang sudah bersimpuh di atas tanah.

       "Katakan padaku apa yang terjadi" Raja menatap menghunus kearahnya seiring tangan yang semakin mengeratkan pegangan.

      Segala pemikiran negatif bersarang di kepala, ia tak tau darimana datangnya firasat buruk itu namun yang raja rasakan benar-benar kuat. Dirinya penasaran dan kesabarannya pun kian menipis hingga mendesak prajurit yang terengah untuk angkat bicara "Katakan padaku ada apa?! Apakah ada sesuatu yang terjadi di istana?! "

     Desak Raja pada sang prajurit.

      "Hhh.. Hh.. J-jonha,,I-istana... " Dan segalanya pun dibeberkan dari mulut si prajurit, hingga ketika mendengar setiap kata yang terucap semakin memantik api amarah dalam diri Raja kala mendengarnya.

     Tak perlu waktu lama, pasukan membelokkan arah kembali menuju istana dengan Raja yang memimpin jauh meninggalkan rombongan.

     Sesampainya di istana Raja langsung turun dan menarik pedangnya. Ia begitu tercengang melihat orang-orang istana telah tergeletak sembarang di atas tanah. Dilihatnya beberapa kawanan orang-orang yang menyerang istana masih disana menyiksa dayang dan pengawal.

       Lantas Raja sendirilah yang turun tangan mengatasinya, hingga beberapa saat setelahnya rombongannya tiba dan langsung ikut membantu. Tak tinggal diam, panglima kim yang tadinya ikut pergi langsung sigap mengamankan beberapa orang yang tersisa.

       Selagi yang lainnya bertarung, tak lupa ia langsung melecut langkah ke arah paviliun ratu ketika ia teringat dengan sosok istimewa dalam hidupnya itu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat keadaan paviliun ratu yang hampir sama kacaunya dengan di area luar.

      "Andwae, saein-ah" Maniknya bergetar sambil bergulir gusar kesana kemari mencari presensi yang diinginkan.

      Ia harap ratu berada di suatu tempat yang aman, atau sedang bersembunyi di tempat yang jauh bersama dengan dayang-dayangnya.

        "S.. Saein-ah,, kau dimana? K-kau tidak sedang dalam bahaya kan??? " Lirih panglima kim getir, ia tidak tau mengapa perasaannya lebih condong ke arah negatif, perasaan kalut ini semakin membuatnya panik tanpa sebab.
        Ia memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi pada Ratu.

"UHUK, UHUK!..aghh..! "

     Seketika telinga panglima kim menajam. Dia mendengar seseorang mengeluarkan suara di sekitarnya. Kepalanya menoleh, mata setajam elang menyoroti setiap tubuh tergeletak yang masih mencakup dalam radius asal suara yang berkemungkinan datang.
    

    "Agghhh... Tolong hamba tu-tuan.. "

      Panglima kim langsung menangkap sosok yang menjadi sumber suara setelah sebuah tangan tergerak menggapai udara. Ia berusaha sekuat tenaga melambai ke arah panglima kim agar menyadari kehadirannya.
     Panglima kim langsung menghampiri pengawal yang sekarat itu dan langsung menggapai tangannya.

"Queen"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang