LOVE AND FRIENDSHIP
Part 7________________________________________
Jungkook dan Jimin telah bertekad untuk memperjuangkan cinta mereka. Cinta yang semestinya terangkai saat mereka berjumpa. Berulang kali Jungkook mengecup punggung tangan Jimin dalam genggamannya.
Mereka sedang dalam perjalanan untuk kembali ke Busan. Mereka berencana akan mengatakan semua kebenarannya dihadapan semua orang. Semoga saja Jeonghan dapat mengerti dengan semua keadaan ini.
Jungkook telah berjanji jika tiba nanti ia akan langsung melamar Jimin dihadapan seluruh keluarganya. Jimin tersenyum melirik kearah Jungkook saat mereka membuka pintu gerbang rumah.
Mereka bergandengan tangan dan mengayunkannya saat berjalan kedalam rumah. Jungkook melangkahkan kaki dan masuk terlebih dahulu kedalam diikuti oleh Jimin yang berdiri dibelakangnya.
Seketika Jungkook terhuyung kebelakang dan langsung menyeimbangkan diri karena tubuh Jeonghan yang berlari menerjangnya.
Jungkook masih menggenggam tangan Jimin dibelakangnya.
"Jungkook, appa hiks.. Appa ku hiks" Jeonghan mengeratkan pelukannya ketubuh Jungkook yang mematung memandang kearah peti putih ditengah ruang tamu rumah itu.
Jimin ikut terkejut melihat semua orang memakai pakaian berduka dan melihat betapa terpukulnya Jeonghan atas kematian ayahnya yang sangat mendadak ini.
Selama Jimin mengenal Jeonghan, sekalipun ia tak pernah melihat Jeonghan serapuh ini. Ia menitikan air matanya sambil melepas paksa genggaman tangannya dari Jungkook.
Jimin melihat Jungkook yang menatapnya tanpa arti. Namun satu yang Jimin artikan dari tatapan itu bahwa Jungkook berusaha untuk tetap menjaga Jimin disisinya. Ia tak ingin Jimin pergi lagi dari hidupnya.
Tapi Jimin tetaplah Jimin. Ia tak mungkin setega itu mengambil Jungkook dari Jeonghan yang telah kehilangan semua orang yang ia sayangi.
Jimin memutuskan untuk berlari menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Jeonghan yang masih menangis dalam pelukan Jungkook. Meninggalkan separuh hatinya untuk merelakan Jungkook bersama pria lain.
"Sampai jumpa Jungkook-ah"
Jeonghan masih termenung sesekali mengusap linangan air mata dikedua pipinya. la duduk disebuah ayunan kayu menikmati hangatnya api unggun kecil dihadapannya.
Begitupun Jimin yang mengusap lembut surai Jeonghan. Menyalurkan kekuatan dan kasih sayang agar Jeonghan mampu melewati kedukaan ini.
"Sudahlah Jeonghan, paman Taejin akan bersedih melihatmu bersedih seperti ini" Jeonghan menjatuhkan kepalanya kedalam pelukan Jimin.
"Jimin" Jimin menganggukkan kepalanya.
"Sudah, kau masih punya aku Jeonghan"
"Dan kau juga memiliki aku Jeonghan" Tiba-tiba Jungkook datang dan duduk disisi kiri Jeonghan membawa beberapa camilan.
Jeonghan memalingkan pandangannya kearah Jungkook yang ada disampingnya. Ia tersenyum dan langsung berganti memeluk Jungkook.
"Jungkook, jangan pernah tinggalkan aku seperti appa dan eomma meninggalkanku"
Jungkook terdiam melirik Jimin yang tersenyum miris mendengar ucapan Jeonghan barusan "Aku permisi du-"
Jeonghan menarik pergelangan tangan Jimin "Kau mau kemana? Disini saja temani aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Friendship | Kookmin (END)
RomansaPersahabatan yang terjalin selama belasan tahun diantara mereka, justru membawa fakta yang menyakiti diri mereka sendiri. Andai Jimin tak berbohong saat itu, mungkin sandiwara ini tidak akan terjadi. Akankah kebohongan itu terus berlanjut karena ke...