WITH LASKAR RAGINDA ARJUNA

21 7 16
                                    

"Sebodoh amat apapun responnya dia juga manusia. Masih bisa ngerasa kecewe,nangis,cape,dan hancur. Hanya saja mereka lihat di selalu baik-baik saja,kenapa? Karena dia sedang berusaha sekuat mungkin menahan semua perasaan itu biar gak merepotkan siapapun yang sedang bersamanya,"

-Laskar Raginda

_____

06.With Laskar Raginda Arjuna

Keempat inti Nevilas saat ini sedang berada di bascamp tempat biasa mereka berkumpul,tempat dimana tujuan mereka pulang,tempat dimana mereka berbagi cerita,tempat dimana mereka bercanda tawa,tempat dimana mereka berbagi kesedihan serta kebahagiaan.

Meskipun bangunan itu sudah tua,kesan ruangannya sangat indah dengan perpaduan warna hitam dan putih yang sengaja di cat dengan desain kotak-kotak,serta di bagian pojok ruangan tertata buku-buku yang rapi,diatas meja serta dinding terdapat lukisan dan foto-foto anggota Nevilas dari generasi kegenerasi.

"Jorok lo,Asu!" Maki Farrel pada Cakra yang dengan tidak berdosanya melemparkan chatenbad bekas korek telinganya kearah Farrel yang sedang meminum kopi.

"Santai bro!,kalemin aja yagaya??! Iya dong!!" Celetuk Cakra.

Cakrawala Rajaspati anugraha.Cowok dengan segala kejahilannya itu tak akan pernah luput dalam dirinya.

Farrel hanya memutar bola matanya malas.Ia sudah biasa menerima perlakuan seperti ini dari sahabat sengkleknya itu.

Cakra kembali memegang chatenbad bekas Ia mengorek lalu matanya memicing kearah Algara yang sedang sibuk dengan ponselnya.Cakra sudah hafal dengan kebiasaan Si playboy yang satu ini,sudah pasti Ia tengah membalas chat dari para deretan pacaranya.

Ia melirik Farrel yang terlihat sedang was-was dengan matanya yang melotot kearah Cakra.Sudah cukup tadi dia kena! Jangan Cak! Jangan kali ini lagi...

Cakra meletakkan jari telunjukknya dibibirnya berisyarat supaya cowok itu tidak membuka suara.

Farrel hanya mangut-mangut saja.Lebih baik Ia mengikuti kemauan Cakra yang terlihat konyol itu,dari pada dia lagi yang kena.

Puing...

Syurrr...

Chatenbad itu jatuh tepat diatas mulut Algara yang sedang Ia mancungkan.Reflek Ia langsung menghempaskan benda jorok itu dari mulutnya dengan cepat. "Bangsat! Asu! Ini siapa yang ngelempar?!" Teriak Algara dengan amarahnya yang memuncak.

Tegar melotot kearah Algara kala cowok itu berteriak saking kencangnya sehingga telinga Tegar ingin copot sekarang juga.

"Sorry bos..Mau saya sungkem?" Ujar Algara dengan wajah penakutnya dan sialnya,Tegar tidak menghiraukan itu.Dasar ketua laknat.

Tapi,syukurlah.Dari pada Algara kena semprot.

Meski Algara adalah wakil NEVILAS, tak segan Ia takut kepada ketuanya itu.Karena kalau Tegar sudah melotot,nyawa Algara ingin menciut begitu saja.

Cowok dengan hoddie berwarna hitam yang terpampang dibadannya itu berjalan menuju kearah Farrel dan cakra yang kini sedang sok sibuk.Farrel sibuk memainkan ponselnya,dan cakra..cowok itu sedang menidurkan dirinya diatas sofa panjang yang terletak diruangan itu dengan jarinya yang sibuk Ia ketukkan di kepalanya seolah sedang berpikir sesuatu.

Algara berkacak pinggang.Mereka berdua pikir Ia akan melupakan kejadian beberapa menit yang lalu? Oh tidak semudah itu bestie.

"Siapa yang ngelempar benda laknat itu dimulut gue tadi?" Tanya Algara dengan nada suaranya yang Ia buat sesabar mungkin.

Langit Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang