1

195 28 1
                                    

PLAKK

suara tamparan yg membuat seorang gadis kecil itu terbangun "bangun"

"huh mulai lagi" batin gadis itu yg sudah terkapar di lantai

"sakura! dasar kamu ini gadis bodoh yg tidak berguna, bisanya menyusahkan saja"

yah benar! nama ku adalah sakura aku tidak tau di mana ayahku berada dan.... ibuku sudah meninggal dua tahun lalu sekarang aku menumpang di penginapan dengan paman dan bibi bodoh yg selalu kasar kepadaku

"paa..paman maafka.." bruk sebuah tangan besar mengenai wajahnya, saat tangan besarnya mengenai wajahku aku ingin menangis tapi aku lupa cara menangis aku sangat takut

"sudah tidak bisa bekerja, kerjaannya hanya makan saja kamu kan sudah di kasihani kerjalah yang benar" aku takut ibuu

"sini" paman itu menarik tanganku "apa kau ingin mengeluh karna dipukuli!"

"akh"

"perempuan tidak berguna selalu aja mengeluh sakit, selain kau cantik seperti ibumu kamu sama sekali tidak berguna"

"saya dengar tuan abriob miloba bisa membeli gadis sepertimu dengan harga mahal saya juga harus membayar hutang judi,sebelum itu aku akan memeriksa apakah ada yg cacat!"

"jangan!! lepaskan" bruk yaa tuhan ini keajaiban aku bisa menendang dia dengan Tanaga aku sekarang bukan saatnya untuk memikirkan itu aku harus melarikan diri

aku sudah lari menjauhi penginapan itu namun pikiran ku "aku takut akan matii"
"sungguh saat ini aku akan mati"
"walaupun mati di pukulin itu tidak enak"
"aku tidak mau mati seperti itu"

bruk!! aku terjatuh dan menjatuhkan kantung lusuh berisi kalung pemberian ibuku ini adalah warisan berharga yg tidak akan aku jual.... dulu aku berfikir begitu walau aku ingin menjaga harta satu satunya miliku aku tidak bisa lagi, maafkan aku ibu.. aku masih ingin hidup

aku memasuki toko pegadaian "permisi halo paman"

"ada apa?oh bario menyuruhmu untuk menjual sesuatu ya, ia tidak akan berhenti berjudi sebelum kedua tangannya terpotong"

"bukan, saya ingin menjual barang peninggalan ibuku" aku segera membuka kantung lusuh itu dan memperlihatkan kalung yg indah seperti berlian "ini"

"saya tidak bisa banyak membantumu, jangan terlalu berharap ya" ucap penjaga gadai itu sambil melihat lihat kalung yg sakura berikan "tidak mungkin ini batu ruby berwarna pink yang hanya di miliki raja bagaimana dia memilikinya" batin penjaga gadai "dari mana kau mencuri benda ini!!"

"saya tidak mencuri" aku sangat kaget saat paman itu menuduhku sebagai pencuri

"lalu bagaimana mungkin!!"

"ibu yg memberikannya pada saya, ibu bilang itu pemberian ayah"

"tunggu di sini, aku akan pergi sebentar" paman itu meninggalkan aku sendiri di toko entah ke mana aku melihat lihat kalung peninggalan ibuku "cantik"

"hah paman sudah da..." aku kaget saat paman datang dengan 10 orang prajurit

"tangkap dia" saat itu aku tak sadarkan diri akibat terlalu banyak tenaga yg ku kuras untuk hari ini.
saat aku terbangun aku berada di rumah yg sangat besar seperti sedang berada di istana

tuk
tuk
tuk

seseorang mendatangi "siapa namamu" tanya orang itu kepadaku "siapa anda?" tanya ku balik

"apa benar nama ibumu mebuki!" aku tersentak bagaimana dia bisa tau bahkan aku baru pertama kali bertemu dengannya

"apakah anda mengenal ibu saya?"

"sepertinya benar kau orangnya, kau boleh tinggal di sini, namaku erthye sasori haruno raja dari kerajaan erthye" ucapan itu membuat jantungku hampir meledak apakah aku tinggal di sini untuk menjadi kelinci percobaan!! aku salah apa tuhan

"dan juga kakamu"

"Aaaaaaaaaaaaa apa yg raja itu katakan!!!!" batin sakura

thanks sudah membaca!! jangan lupa vote, komen, dan follow saya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

thanks sudah membaca!! jangan lupa vote, komen, dan follow saya ya

rubies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang