Trapped in The Trap (New Version)

Chapter 4

Trapped in The Trap

Title : Trapped in The Trap | Casts : Devan, Rara, Rion | Genre : Romance, Slice of Life

By : Adelia Zahrani

CHAPTER IV

"Wah, what-?"

Devan begitu terkejut saat dua pengawal pribadi Rara berdiri dan menghadangnya secara tiba - tiba. Hampir saja ia terhuyung ke belakang jika tidak segera menstabilkan diri. Bersikap seakan tidak ada yang terjadi, Devan membenarkan posisi dan membersihkan tenggorokkan dengan santai. Senyuman yang tersungging di wajahnya, membuat dua pengawal Rara tetap bergeming. Sama sekali tidak tertarik dengan sikap ramah yang ia tunjukkan.

"Ada masalah apa?" pengawal wanita Rara, yang dikenal bernama Lily, menatap tajam Devan yang langsung merasa terintimidasi.

Pengawal lain yang bernama Jonathan juga melakukan hal sama, menatapnya seakan ia adalah serangga menganggu yang akan melukai tuan mereka. Sedikit membuat Devan gugup dan bingung. Kenapa mereka harus bersikap berlebihan begitu? Dia hanya ingin melayani Rara, apa itu salah? Seakan mendekati Rara adalah sesuatu yang dilarang.

"Aku ingin menawarkan Nona Alora makan siang." Devan masih mencoba bersikap sopan dan melakukan pekerjaannya dengan professional.

"Kami akan memanggil atau langsung mengambilnya jika beliau menginginkan, kau tidak perlu menghampiri."

"Ya? Tap-"

"Kau bisa pergi." Omongan Devan langsung dipotong oleh Jonathan yang mendorong tubuhnya pelan.

Tidak bisa berkutik, Devan yang merasa sedikit kesal langsung melirik ke arah Rara yang ternyata mengintip dibalik para pengawal. Sialan, jadi dia hanya diam dan membiarkan mereka melakukan ini? Pikir Devan. Merasa cukup malu, akhirnya Devan pun berbalik pergi dan kembali ke tempat pramugari lain berada. Bertemu dengan Wahyu yang menggelengkan kepala melihat tingkah Devan. Tentu saja, dia melihat semuanya, sial.

"Lu bener - bener, Dev. Nyali lu besar juga. Beruntung, lu ga dihajar sama mereka."

"Sialan lu, lagian heran gw. Mau dilayani kok sok bener jadi orang. Mentang - mentang orang kaya. Jijik gw ketemu orang kaya sombong." Mengomel di kabin pramugari, Devan mengambil segelas air dan menegaknya dengan marah.

Di sebelahnya, Wahyu berdecakkan lidah. Ia mengambil laporan berisi catatan khusus penumpang VVIP mereka dan menepuk dada Devan dengannya.

"Makanya, lu tuh baca dulu catatan tentang beliau baru gitu. Nih, baca!"

Dengan kening mengernyit, Devan mengambil laporan itu dan membaca isinya.

Catatan Penting:

Mrs. Alora menderita gangguan panik (Panic Disorder), disarankan untuk tidak langsung melayani dan mendekati beliau tanpa diminta. Lebih baik berkomunikasi dengan Mrs. Sri, pendamping beliau atau pengawal pribadi, Ms. Lily dan Mr. Jonathan.

Mata Devan langsung menangkap tulisan tidak asing yang membuat tubuhnya membeku. Bahkan perkataan Wahyu tidak lagi terdengar karena fokusnya yang berpindah.

"Dev! Woy, ada panggilan. Ayo, kerja. Jangan melamun." Disadarkan, Devan mengerjap beberapa kali sebelum menatap lampu panggilan.

Seakan memikirkan sesuatu, rasa kesalnya sedikit hilang pada Rara. Ia kembali focus bekerja dan sekali lagi memandangi kursi dimana Rara duduk. Cukup jauh di belakang, tempat bagus untuk menghindari lalu lalang orang yang tidak perlu. Membuat Devan mengerti kenapa Rara memilih untuk duduk disana. Setelah mengetahui fakta itu.