Trapped in The Trap (New Version)

Chapter 6

Trapped in The Trap

Title : Trapped in The Trap | Casts : Devan, Rara, Rion | Genre : Romance, Slice of Life

By : Adelia Zahrani

CHAPTER VI

"Non Rara, tunggu ya sebentar. Bi Sri mau turun ke lantai 10 dulu. Ada yang harus diurus sebentar."

Sibuk bermain game di ponsel, Rara hanya mengangguk saat bi Sri mengatakan hal itu hingga akhirnya dia sudah kehabisan nyawa dan kalah. Suite Room yang cukup besar itu terasa cukup sepi karena semua orang sedang bersiap - siap untuk keberangkatan mereka hari itu. Iya, sudah 2 hari terlewatkan dengan Rara yang hanya bermalas - malasan di hotel. Tidak ada yang menarik, Rara cukup merasa bosan bahkan setelah mengajak Lily dan Jonathan berkeliling.

"Aduh.." Rasa sakit di perutnya yang mendadak, membuat Rara berlari ke kamar mandi dengan segera.

Tidak ada yang aneh, dia tidak ingin buang air besar atau kecil, hanya sakit perut seakan waktu tamu bulanannya datang sudah tiba. Memang benar setelah melihat kalender di ponselnya, beberapa hari lagi sudah waktunya, pantas saja ia merasa tidak enak badan.

"Hmm, apa ini?"

Menemukan sesuatu yang harusnya dibawa bi Sri turun, Rara mengambil ponselnya dan menghubungi pengasuhnya.

"Bi, ini kayanya surat buat pengurusan penjemputan tinggal deh."

"...."

"Yauda gapapa, biar Rara anter aja. Ih gapapa, Rara bukan anak kecil. Cuma kaya gini, Rara bisa bi. Udah, bi Sri tunggu disitu, jangan suruh Lily atau John naik. Biar Rara turun sendiri! Iya, tunggu. Lantai 10 kan? Kamar 1005? Oke."

Hal seperti itu cukup menyenangkan untuk Rara, ia suka melakukan hal - hal kecil seperti ini namun selalu dilarang. Tidak tau kenapa, ia selalu diperlakukan seperti anak kecil yang tidak boleh terluka dan dikekang, Rara tidak begitu menyukai dan sedih, hanya saja dia bukan orang yang bisa mengeluhkan hal seperti itu. Jadi, saat kesempatan seperti datang, ia akan dengan senang hati membantu walau sepele.

"Dimana lift, oh, disana." Rara masuk ke dalam lift yang kebetulan terbuka dan lalu menekan angka 10 disana.

Namun, ia lupa jika peraturan di hotel adalah tidak boleh lupa membawa kartu, sementara kartu akses hanya dimiliki dan dipegang oleh bi Sri, Lily dan Jonathan. Sehingga, ia tidak bisa menekan tombol angka yang sayangnya telah turun karena ada orang lain yang lebih dulu menekan angka 6. Lift tentu saja berhenti di lantai itu dan tidak bisa bergerak ke lantai lain, kecuali memiliki kartu akses. Jadi, dengan keadaan panik, Rara terdiam membeku saat pintu terbuka dan tertutup kembali. Sama sekali tidak bergerak kecuali ia memiliki kartu yang sayangnya tertinggal di kamar bersama ponselnya.

"Kenapa aku harus meninggalkan ponselku? Bagaimana sekarang?"

Dalam keadaan panik, Rara memutuskan untuk keluar dulu, menelusuri lantai itu dan berharap seseorang muncul dan mau membantu. Sayangnya, sudah 15 menit berjalan, hampir menggelilingi satu lantai penuh, tetap tidak ada terlihat seorang pun disana. Kenapa bisa begitu? Disaat biasanya tempat itu tidak pernah sepi pengunjung sama sekali. Apa jangan - jangan lantai ini dilarang masuk?

"Aduh, bagaimana ini?" Panik, Rara mulai ketakutan dan tidak tau harus berbuat apa. Ia berpikir untuk melakukan cara terakhir dengan mengetuk salah satu pintu dan meminta bantuan pada tamu.

Sudah dua kamar dia ketuk, tidak ada jawaban. Apa lantai ini kosong?

"Halo? Permisi. Halo?" Rara terus mencoba meski jantungnya mulai berdebar tidak karuan.