Chapter 3

4.3K 228 6
                                    

Seorang wanita paruh baya yang mungkin berumur dalam lingkungan 50-an,melangkah masuk ke rumah megah yang berdekorasikan barang barang cukup mewah.

Mata wanita itu berbinar ketika melihat isi di dalam bilik itu.Mulutnya berulang ulang kali mengucapkan kata kata kagum.

Benar benar dibuat iri!

"Ehem ehem!"seorang lelaki berpakaian serba hitam tiba tiba sahaja muncul di depannya.

Wanita paruh baya itu mengurut dadanya karena kaget.

"Apakah kau yang bernama Moon Hoojung itu?"tanya pria itu.

Mimik wajah pria itu terlihat begitu dingin sehingga sesiapa yang melihatnya pasti akan takut.

"Ya,dimana Tuan besar mu? Dia sudah berjanji akan menemuiku hari ini."ujar wanita paruh baya yang bernama Moon Hoojung itu.

"Sila ikut aku.Aku akan membawa mu ke kamarnya."

Pria itu berjalan terlebih dahulu.Manakala Moon Hoojung mengikuti pria itu dari belakang sambil matanya melilau melihat sekeliling rumah mewah itu.

Mereka tiba di sebuah pintu kamar berwarna coklat yang terletak di aras 2.Kamar itu terletak di paling hujung dan agak sedikit tersembunyi.

Tok tok tok!

Pria berpakaian serba hitam itu mengetuk pintu tersebut sebelum sebuah suara menyahut dari dalam.

Pria tadi membuka pelan pintu berwarna coklat itu,lalu melangkah masuk ke dalam.Diikuti oleh Moon Hoojung dari belakang.

Seorang lelaki tampan duduk di sofa kulit yang berada di dalam kamar itu.

Lelaki berpakaian hitam itu menunduk hormat pada pria tampan itu.

"Maaf jika aku menganggu waktu luang mu.Moon Hoojung yang kau tunggu tunggu sedari tadi sudahpun datang."ucap pria berpakaian hitam itu.

"Jadi kau Moon Hoojung itu?"tanya pria yang duduk di sofa kulit itu sambil menatap wanita paruh baya yang berdiri di sebelah pembantunya itu.

"Ya,aku Moon Hoojung."ucapnya.

Lelaki tampan itu mengangguk.Dia mengalihkan pandangannya pada lelaki berpakaian hitam sembari memberi 'signal'.

Seakan faham,lelaki berpakaian hitam itu berlalu pergi dari kamar itu.

"Silakan duduk."

Moon Hoojung melabuhkan punggung di sofa berhadapan dengan pria tampan itu.

"Bagaimana? Apakah kau sudah menculiknya?"tanya Moon Hoojung.

"Sudah tentu! Sekarang dia berada di ruang bawah tanah rumahku."ucapnya sambil menyandar dengan nyaman di sofanya.

"Aku tidak akan bertele tele lagi.Aku akan ke isi nya sahaja.Dimana bayaranku?"tanya Moon Hoojung.

Pria yang berada di hadapannya itu tergelak kecil melihat gelagat wanita tua di depannya ini.

Jelas sekali wanita tua itu inginkan uang nya!!

"Tenang saja.Aku sudah menyiapkan bayaran untukmu.Dan aku yakin jumlah uang itu pasti tidak akan mengecewakan mu.Cuma aku punya syarat dan kau harus menerimanya dengan rela hati."ujarnya dengan nada tegas.

"Apa itu? Aku akan menerimanya dengan senang hati.Asalkan aku mendapat uang itu seperti yang dijanjikan."ucap Moon Hoojung tidak sabar.

Di pikirannya sudah membayangkan beribu ribu uang berada di tangannya.Betapa dia sudah tidak sabar melihat uang memenuhi kedua tangannya.

"Tunggu sebentar."

Pria itu bingkas bangun dan menuju ke meja kerjanya.Dia membuka sebuah laci yang berada di paling bawah dan mengeluarkan sebuah fail berwarna coklat,lalu kembali ke tempat duduknya.Dia meletakkan fail itu ke atas meja yang berada tengah tengah sofa yang di dudukinya dengan wanita tua itu.

Cry For Me(KunYang)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang