mabuk cinta

166 3 3
                                    

"iyesss" pekik Davi kegirangan.

Setelah 2jam melepas rindu dengan teman masa kecilnya. qisya pun pulang di antar oleh Davi.
Sesampai di rumah qisya mempersilahkan Davi untuk masuk kerumahnya. Davi duduk di ruang tamu.

"Eh non itu siapa? Pacarnya kah?" Tanya bu tat intens

"Alah Bu tat masa lupa ini Davi temen kecil nya qisya" balas qisya tersenyum seraya menggeleng kan kepala.

"Hah den Davi toh udah gede tambah ganteng aja ya den" puji Bu tat

"Hehe makasi Bu tat bisa aja" balas Davi seraya tersenyum manis

"Mau di buatin minum apa den?" Tanya bu tat

"Apa aja boleh Bu" balas Davi sungkan

"Yasudah Bu tat tinggal ke dapur dulu ya non den" ucap Bu tat seraya pergi menghilang dari hadapan mereka.

"Eh dav ngomong² nama panggilan buat kita apaa nih?" Tanya qisya.

Davi tersenyum manis lalu menatap kedua manik mata qisya yang begitu indah "sayang S A Y A N G" balas Davi dengan menekan kalimat  S A Y A N G

"Alah lebay banget pake sayang sayangan bakwan jatuh aja di panggil sayang" cetus qisya

"Kalau Baby? Gimana" Tanya davi seraya mengerutkan kening nya

"Gamau ah lu kira gue bayi" celutuk qisya.

"Yaudah lu mau nya gue panggil apa?" Tanya Davi seraya menaikkan alisnya

"Terserah" balas qisya lalu membuka ponsel nya.

"Ya Alloh beri hamba kesabaran dalam menghadapi cewe yang penuh dgn kata terserah tidak tertebak apa maunya" gumam Davi namun masih bisa di dengar oleh qisya

qisya menatap tajam ke arah Davi. "Ngomong apa Barusan?" Tanya nya dengan tatapan tajam

"Panggilan Abi umi mungkin cocok buat kita ya ay" elak Davi cengengesan seraya menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Abi umi MUATAMU sifat mu aja kayak setan pake abi umian segala" cetus qisya

"Ah lu ga asik kalau ngomong suka bener" balas Davi dengan wajah melas.

"Apa ya nama yg cocok buat kita? Kamu mikir dong!" Cetus qisya

"Kamu mau di panggil apa qis? Tuanku putri sayangku cintaku babyku my honey my dear buah hatiku jantung hatiku nafasku my queen yang mulia kanjeng ratu yang terhormat, cantikku gemoyku umurku lucu ku mine ku" gerutu Davi yang sudah lelah berdebat

"Bagus juga" ucap qisya dengan muka tengil nya

Davi hanya bisa geleng geleng kepala

Tiba tiba bu tat datang dan membawakan 2 jus jeruk dan cemilan ringan untuk mereka berdua.

"Ini den,non silahkan di minum Bu tat permisi ke dapur lagi" ucap nya yang langsung mendapat anggukan dari Davi dan qisya.

"Dav EMG lu sanggup harus LDR sekolah sama gue?" Tanya qisya

"Dav Dev dav Dev matamu panggil gue ay atau by gue ini pacar lo" celoteh Davi

"Lah kok ngamok iya iya Davi sayang nya gue" balas qisya "dih geli" batin qisya.

"Kalau ga ikhlas gausah" sinis Davi.

qisya yang merasa gemas dengan sifat Davi yang seperti anak kecil merajuk semakin jahil dan ingin mengerjai nya.

"Ah lu dav ga asik itu aja marah" ucap qisya seraya meminum jus jeruknya.

"Panggil gue ay! Lu ngerti gasih?" Kesal Davi.

he is my doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang