qisya sudah sampai di sekolah nya sangat pagi. Karena hari ini Davi menjemput qisya padahal mereka tidak satu sekolah.
Biasanya qisya pergi ke sekolah pukul 07:30
Dan hari ini ia sampai di sekolah pukul 07:10qisya menghela nafas lelah lalu merebahkan badan nya di meja nya, qisya terlihat sangat lelah hari ini, penampilan nya juga kurang rapi dan amburadur.
Tiba tiba suara seseorang mengagetkan nya dari tidur, qisya tau siapa pemilik suara itu.
Itu adalah suara naifa cempreng sahabatnya yang lebay."GOOD MORNING QISYA YANG CANTIK PAGI PAGI GABOLEH TIDUR TAU NTAR REZEKI LU DI PATUK AYAM!" Pekik naifa spontan qisya menutup telinga nya.
qisya menatap sinis ke arah naifa "bisa ga kalau pagi pagi gausah teriak teriak, sakit telinga gue!"
Naifa hanya cengar cengir gajelas. Dan qisya melanjutkan tidurnya namun baru saja memejamkan matanya naifa kembali membuka suara, sehingga membuat qisya berdecak kesal
"qis Lo tau ga dokter yang tampan itu" tanya naifa seraya menunjukkan foto dr Qiyad kepada qisya
qisya melihat nya dengan jelas lalu mengangguk "tau emang kenapa?"
"Omaigatttt qissss gue suka bangetttt sama dokterrrr ituuu arghhh aaaaa uhh oke tenang nai kalem ayo kalem" ucap naifa histeris seraya mengguncang guncang tubuh qisya
"Apaan sih Lo kenapa segila itu sama dia? Emang kenapa? Ha kenapa?" Kesal qisya
"Dih lu Gatau aja ya! Ni dokter tampan nya ga main main qis AAAAAA!!!! Gue salting bodo!!!! Bisa bisa nya kemarin waktu gue mau berobat dia orang nya ramah dan sopan banget AAAAA!!!! MAMAAA JODOHINN NAIFA DENGAN DOKTER QIYAD AAAAA!!!" Histeris naifa salting
qisya menatap naifa dengan tatapan geli. "Parah sampe segila itu Lo sama dia ganteng aja nggak!" Cetus qisya
"Duh qisya kmu kan juga pernah suka sama dr Qiyad!" -author
Naifa menatap sinis ke arah qisya "heh janda kembang buka mata Lo, dr Qiyad tuh ganteng nya ga ketulung Aaaa" ucap naifa lagi seraya salting duhhh
"Biasa aja tuh gaada ganteng nya sama sekali" sarkas qisya
"Mata Lo salah deh kayaknya, trus yang ganteng di mata Lo saha? Marvel? Davi? Atau Bagas" kesal naifa
"Menurut gue Davi sih huh" ucap qisya seraya tersenyum manis
Naifa mendorong muka qisya yang sedang tersenyum seraya memejamkan mata."Dih Davi itu masih kalah jauh sama dr Qiyad wleeek" olok naifa
"Tapi Davi itu lebih kece dan keren dari dr Qiyad Lo wleekkk!!!" Cetus qisya seraya menjulurkan lidah keluar
Jam pelajaran pun di mulai semua siswa mengikuti pelajaran seperti biasa nya hingga sampai selesai.
****
Ketika pulang sekolah qisya masuk kedalam rumah nya seperti biasa tapi kali ini beda suasana rumah sangat sepi dan sunyi"Etdah sepi bener nih rumah pada kemana penghuni nya" ucap qisya pada diri sendiri.
Tak mau ambil pusin qisya berjalan memasuki kamarnya lalu ia mandi dan memilih untuk nonton Drakor.
Tin tin...
Terdengar suara mobil ayah nya. qisya Tak mau menghiraukan nya"qisyaaa" teriak sang ibu yang mengagetkan nya lalu dengan cepat qisya turun kebawah
"Ada apa ma?" Tanya qisya was was
"Ayok duduk dulu mama sama papa mau bicarain sesuatu sama kamu" ujar Vivi
qisya hanya menurut saja ia duduk berhadapan dengan ke dua orang tuanya.
"qisya papa tau kamu anak nya gimana, pecicilan bandel keras kepala egois semua keinginan nya harus di turuti, malas ceplas ceplos, gengsi an susah di atur, suka bohong, dan modyan jadi papa takut gaada laki laki yang bisa Nerima semua kekurangan kamu dengan baik nak" ucap ghino lembut.
qisya yang mendengarnya terdiam dan mulai memahami kata kata papanya. "Jadi?" Tanya qisya ada sedikit kesal di hatinya karena papanya berbicara seperti itu
"Papa takut kamu ketemu sama orang yang salah, jadi papa memilih untuk menjodohkan kamu dengan pilihan papa insyaallah dia bisa mengubah kamu jadi pribadi yang baik, dan dia juga bisa menerima segala kekurangan kamu nak" ujar ghino
qisya yang mendengarnya menjadi marah kesal sedih semua nya menyatu
"Pa! Papa apa apaan sih! qisya ini masih SMA! qisya gamau nikah! Papa gausah se enak nya milih pasangan buat qisya karna nanti yang akan menjalani kehidupan kedepan nya qisya bukan papa! Papa gabakal tau kebahagiaan qisya itu seperti apa! Pokoknya sampai kapan pun qisya gaakan mau sama pilihan papa! Lagi pula qisya punya pacar, pacar qisya Davi!" Emosi qisya meluak mukanya merah padam dan jantung nya yang ngos ngosan
Vivi bangun lalu duduk di samping anaknya Vivi mengelus dada qisya pelan pelan
"Sayang tenangkan diri kamu, jangan terbawa emosi gini, kami tau kedepan nya yang bakal jalani kehidupan itu adalah kamu bukan kita, makanya mama sama papa memilih calon yang tepat buat kamu sayang" ucap Vivi dengan lembut
"Maaaaa yang namanya perjodohan itu pasti sakit maah... Kita Gatau apakah qisya bisa buka hati buat dia kedepannya apakah qisya bisa Nerima dia kita Gatau maaa.. plis tolong ngertiin qisya, qisya masih muda maaa... Paaa.. qisya mau menghabiskan waktu muda qisya dengan bersenang senang bukan untuk mengurus suami" ujar qisya sedikit lembut
"qisya sayang dengerin papa, dia bakal izinin kamu buat ngelakuin apapun yang kamu suka, dia ga bakal ngelarang kamu selagi itu baik" ujar ghino
Qisya terdiam tak habis pikir dengan apa yang baru saja dia dengar, Vivi yang seolah mengerti perasaan qisya ia pun menepuk pundak qisya
"Qis, calon kamu itu dr qiyad" ujar Vivi
Seketika qisya kaget bukan main matanya melotot seperti hampir keluar dari asalnya.
"AAAAAAAASSSSTAAAGAAAA MAMA SAMA PAPA APA APAAANSIIIH" pekik qisya heboh
Reflek ghino dan Vivi menutup telinga nya.
"Nanti malam kamu dandan yang rapi ya" ujar Vivi
Qisya hanya menghembuskan nafas gusar ia memang menyukai dr qiyad tapi tidak untuk menikah karena qisya merasa ga pantas buat dr qiyad
KAMU SEDANG MEMBACA
he is my doctor
Romanceini adalah kisah percintaan gadis SMA yang mencintai seorang dokter. apakah kisah cinta akan berakhir dengan bahagia? qisya putriasya- adalah seorang gadis SMA yang ditakuti banyak siswa karena ke julitan nya dan kata kata pedas yang sering ia kel...