Happy Reading
Sinar matahari menerpa wajah tampan Jeno dan Jaemin. Mereka masih dengan posisi berpelukan tanpa busana dengan selimut yang membalut tubuh mereka
"Eungh" lenguhan pelan terdengar dari bibir manis Jaemin begitu bangun. Melihat sekarang sudah jam 12 siang. Jaemin meng dusel di dada bidang Jeno sekilas. Lalu mendongak untuk melihat wajah tampan Jeno. Melihat Jeno yang masih tertidur lelap Jaemin pun tersenyum. Tangannya terangkat menyentuh pipi Jeno lalu meng elus-elus pipi Jeno dengan gemas. Jaemin mencium bibir Jeno sekilas
Jeno memeluk Jaemin erat lalu tersenyum tetapi matanya masih tertutup rapat. Jaemin kira Jeno masih tidur tetapi sangat aneh jika orang tidur bertingkah seperti itu. Ah sudah lah, mungkin Jeno sedang tidur sangat nyenyak sehingga mengigau karena terlalu lelah sebab kemarin
"Sayang.. " Jeno bersuara dengan suara beratnya. Sangat menggoda, pikir Jaemin. Sungguh, Jeno bisa membuatnya gila hanya dengan mengucapkan 1 kata
"Kau sudah bangun?" tanya Jaemin sambil memeluk Jeno. Entahlah, dia merindukan Jeno padahal Jeno berasal di sampingnya setiap malam
Dibalas anggukan oleh Jeno. Tak lupa membalas pelukan sangat kekasih. Jeno hanya menggunakan 1 untuk memeluk pinggang ramping milik kekasihnya tersebut
"Kau menyukainya?" tanya Jeno tiba². Lalu Jeno menyeringai tipis. Jaemin mengerutkan dahinya dan memasang ekspresi wajahnya yang bingung
"Maksud mu?"
"Yang semalam sayang" ouh shitt, sekarang Jaemin ingat. Wajahnya memerah mengingat hal yang ia lakukan dengan Jeno kemarin
Oh ya, Jaemin sudah izin kepada ke dua orang tua nya untuk menginap dirumah Renjun. Dan tentu saja mereka di izin kan
"Ya, aku menyukainya" bisik Jaemin kecil lalu menyembunyikan wajah nya di dada bidang Jeno. dia tak akan berbohong, Jaemin menyukainya tetapi tentu saja dia malu saat mengatakan itu
Jeno terkekeh kecil mendengar bisikan Jaemin itu. Menggemaskan, batin Jeno. Jeno mengelus surai hitam lembut milik Jaemin
Tok
Tok
Tok
"Hei, apakah kalian tidak ada niat bangun dari tidur kalian? Tidak cukupkah kalian saling bertukar cinta pagi ini? Mandilah, aku akan membelikan sarapan" celoteh Renjun di pagi hari. Ya, mulutnya memang pedas tetapi itu tak masalah bagi Jaemin
"Aku akan mandi duluan" -Jaemin
"Mau mandi bersama?" ucap Jeno sambil menaikan alisnya. Seperti om², mengerikan. Jaemin menatap Jeno
"Boleh, tapi hanya mandi. Tidak lebih, janji?" jawab Jaemin sambil menyodorkan jari kelingking nya guna mengikat janji
Ya, syukurlah Jeno tidak terlalu tergoda dengan tubuh indah Jaemin walau miliknya sempat menegang beberapa kali
Jaemin selesai mandi duluan dan menggunakan bathrobe terlebih dahulu. Lihatlah, tubuh sempurna, kaki yang mulus, rambut yang basah, dan wajah yang tampan, cantik, imut sekaligus menjadi satu. Siapa yang tidak tergoda?
"Sayang.. Apakah kau tidak mau melakukan itu??" ucap Jeno yang tak tahan melihat tubuh sexy Jaemin
"Singkirkan pikiran kotormu. Ayo, jangan membuat Renjun dan Haechan menunggu" jawab Jaemin. Jeno sangat mudah digoda tapi Jaemin menyukainya
"Baiklah.." jawab Jeno lemas karena ditolak oleh Jaemin. Jaemin keluar kamar lalu menghampiri Renjun. sedangkan Renjun masih sibuk berkutik dengan smartphone didepannya. Jaemin menyenggol bahu Renjun pelan
"Ekhem, bagaimana semalam? Apa kau menikmatinya?" bisik Jaemin pelan. dia penasaran. Wajah Renjun memerah dan sedikit tersenyum malu mengingat hal kemarin. Tak ingin berbohong. Renjun pun memberikan anggukan kepada Jaemin sebagai tanda 'iya'
"Bagaimana dengan mu?" Bisik Renjun balik bertanya. Dan jawabannya sama. Renjun juga mendapatkan anggukan sebagai jawaban
"Aku ingin melakukannya lagi, tapi tak mungkin aku melakukannya disini. Itu akan merepotkanmu" ucap Jaemin dengan wajah yang sedikit sedih
"Hei, kau bisa melakukannya di rumah mu bukan? Tahan lah hormon mu" marah Renjun kepada Jaemin. Mau bagaimana pun, ucapan Renjun benar. Lagi pula rumah mereka tak terlalu jauh jadi Jaemin tidak perlu menunggu lama untuk melakukan 'itu' dengan Jeno
Renjun menanyakan apa yang mereka mau untuk sarapan. Jeno dan Jaemin akan pulang siang
Selesai makan Jeno Jaemin bersiap - siap untuk pulang. Sebelum pulang mereka ingin jalan - jalan terlebih dahulu.
Jeno yang menyetir dan jalan menuju tempat yang dituju. Ternyata Jeno mengajak Jaemin ke taman. Taman itu sangat indah, bayak bunga dan warnanya bermacam-macam dan wangi yang enak. Jaemin menikmati pemandangan taman itu. Terdapat banyak orang yang berpacaran di taman tersebut karena memang taman adalah tempat yang cocok untuk berkencan bagi sepasang kekasih
Jeno dan Jaemin mengobrol ringan. Bercanda walau kadang candaan Jeno tidak lucu, bercerita, dari cerita yang membosankan, menyenangkan, dan menyedihkan. Bahasa gaulnya deep talk lahh. Mereka menikmati waktu berdua layaknya sepasang kekasih pada umumnya
Sepanjang obrolan Jeno terus menatap wajah Jaemin. Namun Jaemin sibuk melamun sambil menatap sungai di depan mereka. Kebetulan di tempat mereka hanya ada mereka
Dunia serasa milik berdua. Jeno yang menatap wajah cantik milik Jaemin pun ketahuan. Jaemin menatap kembali wajah Jaemin. Jaemin sadar, Jeno tidak melihat ke matanya melainkan ke bibir plum agak basah miliknya. Jeno sangat ingin memakan bibir Jaemin. Jaemin pun juga melihat ke arah bibir tipis Jeno yang agak pucat. Merasa tak tahan, Jeno mendekat kan bibirnya ke bibir Jaemin. Bibir mereka pun bertemu. Jeno melumat pelan bibir Jaemin. Jaemin juga membalas dengan lumatan yang lembut. Jaemin mengalungkan tangan indahnya di leher jenjang milik Jeno. Jeno mulai melumat kasar, Jaemin juga mulai nakal dengan sengaja membuka mulutnya. Tanpa pikir panjang Jeno langsung memasukan lidahnya kedalam mulut kecil milik Jaemin. Jeno meng absen gigi Jaemin dengan lidahnya lalu mulai bermain dengan lidah Jaemin. Membelit, berputar, bertukar saliva. Merasa kurang pasokan oksigen, Jaemin menepuk pundak Jeno pelan
"Mhhaa" tercipta benang saliva dari lidah mereka berdua. Entah milik siapa saliva itu
Jeno mengusap pojok bibir Jaemin yang ternodai dengan saliva yang berasal dari ciuman panas mereka berdua
"Ayo pulang, pasti papa sama papi udah nungguin" ucap Jeno sambil mengusap pelan rambut hitam Jaemin. Jeno khawatir dikira macam² dengan Jaemin. Mereka pun pulang menuju ke rumah Jaemin tentunya
Sesampainya di rumah, Yuta sudah menunggu mereka. Saat mendapati mobil yang di pakai anaknya untuk pergi ke rumah Renjun itu datang. Yuta langsung menatap sinis ke arah mobil itu dan melipat kedua tangan di dada. Winwin hanya berusaha menenangkan Yuta
"Sayang, sudah lah. Kita bicarakan setelah Jeno pulang ya?" ucap Winwin kepada sang suami. Yuta mungkin emosi membantah
"Tidak, akan ku bicarakan dengan Jeno" ucap Yuta lalu menggenggam tangan Winwin. Yeuu, bucin
Apa yang akan di bicarakan Yuta, Winwin, Jeno, dan Jaemin? Apakah Yuta marah karena Yuta tau anaknya sudah tidak Perawan? (perawan atau perjaka sih?)
TBC!!
Sebenernya belom kepikiran sih next chapter nya gimana. Gw juga penasaran si Yuta kenapa marah ya? Yodah, see u next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
HTS 🔞
Teen FictionBXB ZONE 🔞 JARANG UPDATE hiks HARSH WORD!!! LAPAK NOMIN, HYUCKREN, JAEMREN YANG SHIPNYA GA ADA JANGAN SALPAK 100% FICTION, JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE! "Kita ini apa sih?"