C-18

598 8 0
                                    

Makasih banyak 104 vote nya!! Jujur, author seneng banget karena wlaupun author jarang up, tapi kalian semangat nge vote. Mungkin di mata kalian 104 vote itu kecil ya? Tapi, di mata author, itu angka yang besar lohh. Makasih ya ❤❤. Jadi, sebelum baca, vote dulu ya sayang 💕

Happy reading
.
.

Pagi hari nya...

Cahaya matahari menembus jendela yang terbuka menerpa wajah cantik nan indah milik Renjun. Sangat tidak mungkin Renjun tidak terganggu dengan cahaya matahari yang sangat terik siang itu. Dan, benar saja. Si manis terbangun dari tidur nya akibat cahaya matahari yang terasa panas di pipi nya dan silau di mata nya

"Eungh..." lenguhan kecil keluar dari bibir tipis milik si manis. Renjun mencoba untuk duduk. Namun, 'bagian bawahnya' terasa sakit dan kepala nya terasa pusing

"Shh kok sakit ya?" tanya Renjun kepada dirinya sendiri di iringi dengan desisan kecil yang menandakan sakit nya tubuh Renjun

Cklek

Pintu kamar terbuka menandakan ada yang memasuki kamar tidur si manis. Benar saja, seperti tebakan kalian. Jaemin lah yang membuka pintu kamar

"Eh? Udah bangun?" tanya Jaemin dengan suara lembut di lengkapi dengan senyum tipis yang manis. Jaemin menghampiri Renjun lalu merebahkan tubuhnya di samping Renjun

"Sakit ya?" tanya Jaemin lagi sambil mengelus kepala Renjun dengan lembut dan sesekali membenarkan rambut panjang Renjun yang berantakan. Sedangkan Renjun hanya mem- pout kan bibir nya sambil mengangguk

"Maaf ya" ucap Jaemin sambil memeluk tubuh Renjun dan tentu saja Renjun membalas pelukan hangat dari Jaemin. Renjun menenggelamkan wajah polos nya di dada bidang Jaemin

"Laper gak?" tanya Jaemin tepat disebelah telinga Renjun dan di balas anggukan oleh si mungil

Jaemin tersenyum melihat tingkah Renjun yang makin menggemaskan. Tanpa berpikir panjang, Jaemin menggendong Renjun ala bridal style lalu membawa tubuh mungil tersebut ke meja makan karena Jaemin sudah memasak sebelum Renjun bangun dari tidurnya

Jaemin menurun kan Renjun di salah satu kursi di meja makan tersebut lalu membawa hidangan yang sudah ia masak sebelumnya

"Sakit gak kalau duduk?"

"Dikit..."

"Atau mau di pangku aja?" goda Jaemin sambil mengedipkan sebelah matanya. Sedangkan Renjun sekarang sudah memerah seperti tomat. Bahkan Renjun mungkin lebih merah dari pada tomat sekarang

Jaemin mengambil nasi lalu menuangkan beberapa lauk ke nasi tersebut

"Pesawat datangg, aaa" Jaemin menyuapi Renjun selayaknya ia menyuapi anak kecil berusia 3 tahun. Jaemin melayang-layang kan sendok nya diudara seperti sedang menerbangkan pesawat lalu mendarat di dalam mulut Renjun yang sudah terbuka (lucu sekali anak²ku)

Setelah makan mereka berdua kembali kekamar dan mengobrol ringan. Tak lupa Jaemin mengobati hole Renjun yang agak lecet

"Nungging, njun..." jujur, posisi Renjun yang seperti ini sungguh menggoda iman Jaemin. Namun, sepersekian detik setelah muncul pikiran bajingan di dalam otak Jaemin, Jaemin langsung memikirkan kembali keadaan Renjun yang bahkan bagian bawahnya sedang lecet karena ulah nya semalam

"Tahan tahan tahan..." batin Jaemin sambil menggigit bibir bawah nya, menahan nafsu yang seperti nya akan menguasai Jaemin sebentar lagi

"Shh ahh, sakit.." desah Renjun yang membuat Jaemin semakin menjadi. Namun, lagi-lagi Jaemin menahan diri nya hingga akhirnya kegiatan melelahkan barusan selesai. Well done, Jaemin. Sungguh self control yang luar biasa. Perlu di appreciate

HTS 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang