Sacrifice

285 33 9
                                    

Happy reading

.
.
.

Sejak pulang dari rumah sakit Jisung menjalankan hidup nya dengan hampa, bahkan Jisung terlihat seperti mayat berjalan tidak terlihat kehidupan di dirinya.

Begitu pun Hwall yang jadi rajin sekali datang kerumah Jisung hanya untuk mengecek kondisi nya Hwall tau Jisung tidak baik-baik saja walaupun Hwall tidak tau apa yang terjadi kepada Jisung

Dan hari ini Jisung kedatangan tamu yaitu mamah nya

"Nak apa yang terjadi?" Tanya mamah Jisung melihat keadaan Jisung yang jauh dari kata baik, kantung matanya sangat terlihat dan Jangan lupakan pandangan kosong Jisung

"Aku baik" jawab Jisung seadanya

Tentu mamah nya tidak percaya kalau Jisung baik-baik saja, menarik tangan Jisung pelan lalu memeluknya erat juga mengusap punggung lemah itu lembut

"Tidak apa-apa menangis lah kalau kau mau, memang hidup kadang tidak bisa berjalan dengan apa yang kita harapkan"

Pecah sudah tangisan Jisung, Jisung yang selama ini tidak mau menangis apalagi terlihat lemah padahal dirinya sudah lelah menanggung semua nya di punggungnya

"Hiks hiks mah ak-aku tidak berguna aku jahat" racau nya

"Hiks bagaimana aku bisa menjalani hidup ini?" Ucap nya putus asa mamah Jisung hanya bisa mengusap punggungnya guna menenangkan

Tidak lama suara dengkuran halus terdengar, mamah Jisung pun dengan sigap membawa nya ke kamar, menidurkan tubuh ringkih itu lalu menyelimuti nya.

"Mamah tidak tau apa masalah yang sedang kau hadapi tapi mamah harap kamu tidak menyerah begitu saja karena mamah masih mendukung mu nak, mamah akan selalu melindungi mu" ucap nya sambil mengusap rambut Jisung lembut lalu melangkahkan kaki nya pelan pergi dari sana membiarkan anak nya istirahat sejenak dari dunia yang kejam ini.

Ting-tong

Bel berbunyi, kemudian mamah Jisung segera membuka pintu

"Hai Tante, Jisung nya ada?" Tanya Hwall sambil Salim

"Ada tapi Jisung nya sedang tidur" ucap mamah Jisung tak enak

"Oh tidak apa, aku hanya mau memberikan ini akhir-akhir ini Jisung tidak mau makan nasi setidaknya harus ada asupan makanan yang masuk ke dalam perutnya karena Jisung punya penyakit mag akut" Hwall memberikan sebuah cheesecake

Dengan cekatan mamah Jisung menerima nya, bagaimana bisa teman nya lebih perhatian dan lebih tau tentang Jisung daripada nya dia merasa benar-benar gagal menjadi orang tua

"Aku langsung pulang ya Tante" pamit Hwall

"Iya makasih ya nak em-

"Hwall Tante"

"Ah iya nak Hwall terimakasih banyak dan hati-hati ya" Hwall hanya mengangguk lalu pergi dari sana menyisakan mamah Jisung dengan keterdiaman nya.

Sore ini dengan memantapkan hati mamah Jisung akan memasak untuk anak nya karena seumur hidup nya dia belum pernah memasak

Dengan dapur yang mirip kapal pecah juga wajah yang sedikit kotor serta jari yang penuh handsaplas beberapa hidangan sudah tersaji di meja makan, dengan bangga mamah Jisung menatap karya nya

Tidak lama Jisung turun dari kamar nya dan melihat kekacauan yang diperbuat oleh mamah nya

"Mamah apa yang mamah lakukan?" Tanya Jisung dengan mata yang menatap mamah nya tidak percaya

"Hehe mamah masak untuk mu, ayo makan oh ya tadi teman mu yang bernama Hwall datang dan membawakan cheesecake, setelah makan nasi baru boleh makan kue nya nanti" ucap mamah Jisung panjang lebar

𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐲𝐨𝐮 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang