FOREWORD: Penulis amatir. Bacaan ini diperuntukan kepada pembaca berumur 18+. Tulisan ini mengandung sexual content, strong language, dan violence. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau jalan cerita itu hanya kebetulan semata. Apologize in advance jika terdapat typo, kesalahan pemilihan diksi, ejaan yang salah dan penulisan yang tak rapi. Bacaan ini dibuat untuk menghibur. And please do not copy my story without my permission.
Genre: Historical-Romance
Backsound: Ellie Goulding - Love Me Like You Do. Chris Brown ft. Ariana Grande - Don't Be Gone Too Long.
Just read and enjoy~
EPILOG
Mungkinkah sekarang waktu yang tepat? Grisell bertanya-tanya dalam hati. Ia menunduk, memerhatikan jemari lentiknya ia mainkan untuk mengalihkan perhatiannya. Namun, melakukan itu saja belum cukup. Ia terlalu gelisah. Oh, banyak sekali yang terjadi akhir-akhir ini. Bibinya memutuskan menikah dengan Cornelius seminggu setelah pernikahannya dengan Lord Moore yang diadakan 2 bulan yang lalu. Lady Henrietta kawin lari bersama salah satu pelayan rumahnya ke Perancis—dan sekarang masih dalam pencarian. Dan Bridget akan selalu mengeluhkan tentang kedatangan Lord Myhill yang teratur ke Cheshire untuk memeriksa keadaan Grisell. Wanita itu mendesah.
Grisell menolak untuk berbulan madu setelah pernikahannya. Ia tidak bisa meninggalkan Bibi Millicent sendirian di rumah Lord Moore tanpa memikirkan kehilangan apa yang akan mereka temukan setelah mereka kembali pulang. Meski Bibinya sudah memaksa Grisell menerima ajakan Lord Moore berbulan madu, Grisell tetap menolak. Wanita itu sudah berjanji pada Lord Moore kalau mereka akan berbulan madu minggu depan—dan pakaian-pakaian yang akan dibawa Grisell bahkan sudah disiapkan ke dalam koper. Dan yah, Grisell telah mengambil keputusan yang salah. Mungkin bulan madu itu akan tertunda sampai tahun depan. Tidak ada yang tahu. Dua setengah bulan yang lalu—setelah season selesai—Lord Moore dan Grisell dinyatakan sebagai suami-istri yang sah. Tidak ada yang pernah melihat Lord Moore tersenyum sesering itu, bahkan Lady Paston pun terkaget-kaget melihat perubahan dari kakaknya.
Sampai sekarang pun Grisell masih belum ingin mengaku bahwa ia adalah alasan terbesar dalam perubahan sikap Lord Moore. Pria itu bukan lagi pria yang formal, serius dan melakukan segalanya sesuai aturan etiket. Seharusnya ia merasa baik-baik saja karena perubahan itu, namun entah mengapa, untuk memberitahukan yang satu ini sepertinya akan sangat sulit bagi keduanya. Grisell tidak tahu dan tidak mau tahu seberapa sulitnya Lord Moore tahu tentang ini. Dia sudah berjanji. Pria itu pasti akan sangat marah besar karena selama ini keinginannya belum terpenuhi sama sekali. Aku hanya membutuhkan waktu tenang bersamamu tanpa siapa pun mengganggu kita, kata Lord Moore saat ia mengemukakan alasan mengapa ia sangat ingin berbulan madu secepatnya, setelah mereka menikah. Tapi—
Terlambat. Pintu kamar mereka terbuka membuat Grisell terpekik kaget. "Justin. Oh, Tuhan, kau sangat mengejutkanku," kata Grisell menelan ludah. Lord Moore mendapati sikap Grisell begitu ganjil. Tidak biasanya Grisell terkejut—bahkan terpekik hanya karena pria itu membuka pintu secara tiba-tiba—jika Grisell tidak menutupi apa pun. Tapi pria itu belum berniat mengupas rahasia yang Grisell simpan. Lord Moore membuka cravat-nya dan melemparnya ke kursi paling dekat, lalu membuka sepatunya.
"Aku mengejutkanmu, Lady Moore?" Ia bertanya tanpa sekalipun melirik Grisell.
"Sangat," ucap Grisell mendesah panjang, lalu wanita yang dari tadi duduk di sisi tempat tidur itu bangkit. Pria itu mendongak, melihat istrinya berjalan perlahan ke arahnya. Senyum mautnya berhasil mengalihkan perhatian Lord Moore terhadap apa pun. Dengan gaun tidur sutra yang tipis, rambut berwarna madu yang tergerai dan kalung permata biru di lehernya yang seksi, Grisell benar-benar penggoda yang tidak akan pernah bisa Lord Moore tolak. Saat Lord Moore berdiri tegak—kedua sepatunya ia singkirkan ke bawah meja kecil—ia mendekati Grisell. Istrinya mengulurkan kedua tangannya ke belakang leher Lord Moore, bergelanyut mesra. Pria itu menunduk, mencuri ciuman singkat dari Grisell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Slut
Ficção Histórica[1st series of The Lucky series] Grisell Parnell tidak ingin menjadi Lady Moore seumur hidupnya. Ia tidak begitu menyukai gagasan menjadi seorang Lady yang harus membungkuk dan tersenyum setelah diperkenalkan dengan seseorang, memakan sayur menggun...