Chapter 3 ( Party )

838 62 0
                                    

Merry P.O.V


Akhirnya aku berhasil menemukan orang disekolah ini yang mempunyai kegemaran dan hobby yang sama menjadi psychopath. Aku tidak boleh mensia - sia kan kesempatan ini, mungkin dengan aku menjadi temannya, semua misi ku akan dengan mudah terjalankan tapi aku harus mendekatinya perlahan jika aku gegabah bukannya misiku yang terancam tapi juga nyawaku yang terancam, tapi aku tidak takut pada siapapun biar bagaimanapun aku tidak ingin membuang tenaga ku untuk meladeninya, bukankah jika seorang psikopat bertemu dengan psikopat juga mereka akan saling membantu, ya.. Walau bagaimana pun aku juga belum terlalu dekat dengan dia, aku juga bingung apakah aku harus meminta bantuannya atau aku harus menyelesaikan permainanku sendiri.


Author P.O.V


Malam itu sekolah mereka sedang mengadakan suatu acara besar setiap tahun yang diselenggarakan oleh setiap angkatan, acara itu turut mengundang berbagai macam artis dan penyanyi yang terkenal saat itu, dengan kedatangan artis dan penyanyi yang terkenal di kalangan anak muda membuat hampir seluruh siswa SMA mereka dan juga SMA lain untuk mengikuti acara meriah tersebut, tapi dibalik itu semua ada dua orang psikopat yang siap memainkan permainan mereka masing- masing, Arvin ingin sekali membunuh orang - orang yang terlihat rusuh dan tidak patut aturan sedangkan Merry ingin membalaskan dendamnya karena pernah bersaing secara tidak sehat saat pemilihan anggota OSIS walaupun Merry sudah mempunyai bangku di OSIS tetap saja dia ingin sekali membunuh semua anggota kelompok cewek - cewek yang sok cantik dan centil, dia sangat membenci dan ingin memusnahkan orang - orang tersebut di sekolahnya.


Arvin datang dengan motor tua nya dan segera memarkirkan motornya di dekat pintu keluar supaya dia lebih mudah meloloskan diri jika ada sesuatu yang tidak diinginkan, acara saat itu sudah dimulai beberapa jam yang lalu, terlihat dengan jelas lampu - lampu yang gemerlapan serta alunan musik yang sangat keras sehingga membuat acara itu kian meriah dan menyenangkan dan juga dalam panggung itu terdapat wanita yang memakai pakaian ketat hingga semakin membuat acara itu semakin menggila tetapi tujuan Arvin hanya satu yaitu membunuh setiap orang yang membawa dampak buruk bagi kehidupan orang lain meskipun dia tahu bahwa dia juga memberikan dampak buruk pada orang lain dan sekitarnya, tetapi dia menyangkal dia berfikiran bahwa jika tanpa dirinya yang saat ini maka perbuatan - perbuatan tidak terpuji itu semakin banyak di kalangan remaja, sebelum merahmbah semakin luas maka dia harus membunuh orang yang hidupnya bisa dibilang tidak berguna untuk hidup di dunia ini.


Arvin P.O.V

Aku terus mencari manusia - manusia yang kuanggap sudah tidak pantas lagi hidup di dunia ini, setelah beberapa saat semua tampak seperti sebuah pesta biasa hingga aku memutuskan untuk membeli minum di stand - stand yang ada di sekeliling acara itu, saat aku sedang berjalan, aku melihat 2 orang lelaki yang sedang mabuk di bawah pohon, aku mendekati mereka dan menawarkan beberapa botol lagi dan dengan semangat mereka menjawab "mau" tanpa pikir panjang aku mengatakan bahwa minuman itu disimpan di atas loteng kamar mandi pria dan dengan bodohnya mereka tertipu mungkin karena efek minuman keras tersebut.


setibanya di depan pintu kamar mandi aku menyuruh satu diantara mereka untuk menunggu diluar dan aku mengajak yang satunya lagi masuk ke bilik kamar mandi paling pojok kanan yang jauh dari pintu keluar dan dekat dengan jendela yang menghadap keluar yang ada di depan bilik tersebut, saat aku menyuruhnya masuk


aku pun mengeluarkan pisau dari kantung jaketku dan dengan sigap aku menusuk lehernya hingga memuncratkan banyak darah, setelah itu aku menyuruh temannya masuk untuk membawa minuman yang lebih banyak lagi dan dia sangat kaget karena banyak darah dimana - mana sebelum dia teriak aku menariknya masuk kedalam bilik dan langsung menusuk lehernya sambil berbisik di telinganya "bukankah darah ini lebih segar dari minuman itu"setelah puas aku membasuh tangan ku dari cipratan darah manusia biadab itu


mungkin kalian bertanya - tanya mengapa aku tidak ketahuan saat menyeludupkan benda tajam karena aku sebelumnya menaruh pisauku di selipan sepatuku. Setelah aku senang bermain aku keluar dan tiba- tiba aku melihat sesosok bayangan yang memergokiku ,karena aku tidak mau siapapun mengganggu permainanku, aku segera berlari kearahnya dan dia menghilang di kegelapan malam, tiba - tiba aku dikejutkan dengan dekapan tangan yang menutup mulutku dan menyeretku ke kegelapan malam.


Thank yaa... Yang udah nge read kalau bisa jangan pelit2 vote nya, maklum ane juga baru bikin cerita, dan ini cerita pertama ane di aplikasi ini, mohon dukungannya yaa... ^_^

A Psychopath at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang