Merry P.O.V
Aku harus mencari keberadaan mereka,aku tau pasti gang alay itu sedang berada di barisan paling depan, dan benar saja setelah aku memaksa tubuhku untuk masuk ke barisan paling depan, aku melihat mereka yag sedang meloncat - loncat mengikuti irama musik yang di sajikan oleh para DJ di acara tersebut.Sepertinya aku harus menunggu satu diantara mereka untuk membeli minum, dan benar saja salah satu dari mereka bergerak ke belakang dan sepertinya ingin membeli minum.
Dugaanku ternyata salah, dia berjalan menuju toilet wanita secara tergesa - gesa, aku hanya bisa menunggunya dari luar,setelah beberapa menit aku semakin khawatir karena waktu permainan ini terus berjalan dan waktunya tinggal 45 menit lagi.
Saat aku sedang dalam lamunanku aku tersentak kaget karena dikejutkan oleh pintu toilet yang di buka dan keluarlah seorang gadis yang juga termasuk dari anggota gang alay itu dan dia adalah korban pertama dari permainanku ini.
Aku baru ingat ternyata korbanku ini suka dengan Arvin, aku juga bingung apa yang dia lihat dari seorang Arvin yang tampak menyendiri,tapi jujur saja aku menyukainya karena sifatnya yang cool dan penuh misteri
Merry: Far ! dapet salam tuh dari Arvin !
Farah: ah.. yang bener kamu, memangnya dia dimana sekarang ?
Merry: Iya benar, kalau tidak percaya ayuk ikut aku !
akupun mengajaknya ke tempat sepi dan tanpa basa - basi aku lansung menusuk matanya dan membekap mulutnya supaya dia tidak mengeluarkan suara, aku membiarkan dia tersiksa dengan luka yang cukup parah di matanya,aku ingin sekali melihatnya dia mati perlahan,tapi aku tidak punya waktu yag banyak.
akupun langsung menancapkan pisauku ke lehernya dan tanpa hitungan detik, dia sudah tidak bernafas lagi. aku mengambil handphone di sakunya untuk memancing teman - temannya ke tempat dimana farah menjemput ajalnya.
Aku mengirimkan pesan singkat bahwa farah ketakutan, dan meminta mereka menjemputnya dan aku juga me misscall salah satu dari mereka.
Ketika mereka semua sampai di tempat lokasi, tepat dimana farah tergeletak tak bernyawa, mereka sangat terkejut salah satu mereka ada yang pingsan, aku masih bersembunyi di balik semak - semak dan ketika salah satu dari mereka ada yang ingin menghubungi polisi,aku pun berlari menuju mereka semua dan dengan hitungan menit aku sudah membunuh mereka semua.
Sekarang aku sudah membunuh 6 orang berarti 1 orang lagi yang masih tersisa, aku mencoba mengingat siapa diantara mereka yang belum menemui ajalnya, ohh iya aku baru ingat kalau ketua gang ini belum menemui ajalnya yaitu shafa.
Aku mencari - cari shafa.. Saat aku melihatnya dia sedang menikmati pertunjukan yang disungguhkan oleh penyanyi tersebut, aku berjalan menghampirinya yang tampak kebingungan mencari teman - temannya, akupun menarik dirinya dari kerumunan penonton, tapi anehnya aku tidak melihat pacarnya yang selalu bersamanya.
Shafa : hai,apa yang kaulakukan ?!
Merry : apa kau ingin bertemu dengan semua teman - temanmu ?
Shafa : ya... Apa kau tau dimana mereka ? Cepat beri tahu aku.
Merry : ohh... Sayang sekali, kau sepertinya dilupakan oleh teman - temanmu.
Shafa : sudah tidak usah banyak omong! Sekarang beri tau aku dimana mereka ?
Akupun mengajak shafa ke tempat dimana teman - temanya sedang bermain dengan malaikat pencabut nyawa.
Sesampainya ditempat penjagalan, betapa terkejutnya shafa
Shafa : apa yang kau lakukan pada semua temanku ?!
Merry : aku hanya ingin membuat persahabatan kalian kekal sampai di akhirat nanti. Dan sekarang kau akan menyusul mereka
Shafa : tidak ! Mer, aku tidak mau, ampunilah aku mer
Merry : bukankah kau sendiri yang bilang kepadaku, bahwa kau ingin bertemu mereka ?
Tanpa pikir panjang aku menendang tubuh shafa hingga dia tersungkur, aku pun langsung melompat kearahnya dan langsung menancapkan pisauku tepat di perutnya, hingga membuat sebagian isi perutnya terburai keluar.
Seketika aku mendengar langkah pria yang berlari ke arahku, saat aku berbalik aku sudah lebih dulu menerima tendangan tepat di kepalaku, dan saat itu aku baru mengetahuinya bahwa itu adalah kekasihnya shafa.
Dia langsung mengambil pisauku yang tidak sengaja terlempar akibat tendangan keras yang melayang ke arahku, dia berdiri tepat di depanku dan hendak membunuhku,saat dia ingin melayangkan pisau itu ke arahku, tiba - tiba dia malah menjerit kesakitan akibat tusukan dari pisau yang lain yang tepat menancap di leher bagian belakang.
Aku sangat terkejut, bahwa orang yang menyelamatkanku adalah Arvin, saat dia melihatku tersungkur dia malah menjadi lebih liar dan beringas, dia menggorok kepala orang itu hingga hampir putus.
Arvin : sekarang siapa yang lebih ceroboh ? Hahaha....
Merry : Terimakasih ya.. Vin...
Arvin : sudah tidak usah banyak bicara, lebih baik kita pergi dari tempat ini, sebelum semua polisi datang ke tempat ini.
Merry : jadi yang membuat suara pistol itu akibat ulahmu, berarti kau lebih ceroboh
Arvin : sudah, nanti aku ceritakan kalau kita sudah tiba di basecamp kita.
Merry : lalu bagaimana dengan motorku dan juga motormu
Arvin : ohh iya, yuk kita ambil, tapi ingat kita harus mencuci percikan darah ini dan berjalan setenang mungkin. Aku tunggu kau di basecamp kita.
Merry : siap bos !
Author P.O.V
Sesampainya di basecamp, mereka sepakat untuk membatalkan taruhan tersebut, karena mereka sadar seharusnya mereka harus saling membantu bukan bersaing.Apakah tujuan mereka sudah selesai atau belum atau mungkin mereka ingin mencari korban yang lebih banyak untuk memuaskan hasrat mereka untuk membunuh.
Ikuti cerita berikutnya untuk mengetahui apa kegiatan mereka setelah pesta kelam itu. (^_^) see you.