13

7.5K 760 11
                                    

Hari pertandingan bola telah tiba, di SMK Perbankan dua, jadi Raga segera bersiap bersama yang lainnya.

"Ingat strategi yang telah dijelaskan, jangan sampai terkecoh oleh lawan." ucap Raga, menasehati tim nya.

Mereka mengangguk serempak, semuanya sudah memakai jersey masing-masing.

Pertandingan dimulai, antara tim Raga dan tim lawan, kedua tim seimbang keduanya memiliki strategi dan taktik yang cukup hebat.

Kenny yang tahu hari ini pertandingan bola, ia datang bersama Nanda namun sial nya ia terjebak macet.

"Aish, sialan kalau gini keburu selesai tanding nya." gerutu Kenny.

"Ibu hamil jangan banyak marah." tegur Nanda yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kenny.

"Siapa yang lo bilang ibu hamil, walaupun gue hamil gue tetep laki, gue masih punya batang gede." tutur Kenny, Nanda memutar bola matanya malas.

"Palingan gedean milik gue." cetus Nanda.

Kenny menarik rambut Nanda, membuat sang empu meronta.

"Ahhr..sakit anjirr..lepasin!" pekik Nanda.

"Sekali lagi lo bilang gitu, gue bakalan makan daging lo." ancam Kenny, Nanda tertawa kencang.

"Kayak ..anjing aja lo." cetus Nanda dan langsung merasakan tarikan dirambut nya semakin kuat.

Kenny langsung melepas cengkraman nya, karena perlahan mobil didepan nya melaju.

"Cepat jalankan mobil nya." titah nya pada Nanda, seakan temannya itu supir.

Mobil melaju dengan perlahan sampai dengan normal, Kenny ingin segera melihat pertandingan bola Raga, entah kenapa ia sangat bersemangat.

Setelah setengah jam menghabiskan waktu dijalanan akhirnya mereka sampai di SMK Perbankan dua.

Kenny segera turun, ia setengah berlari yang diikuti oleh Nanda keduanya menuju lapang yang sudah ricuh dengan suara sorak.

Kenny tersenyum cerah saat melihat Raga tengah menggiring bola.

"Ah, Reno keren banget." celetuk Nanda tiba-tiba.

"Reno?" tanya Kenny mengerutkan kening nya.

Nanda menutup mulut nya, ia gelagapan, bagaimana bisa ia mengucapkan hal itu.

"Emm...maksud gue tim Raga keren banget, udah nyetak gol." ralat Nanda, ia takut Kenny salah paham.

Nanda dan Reno? Batin Kenny, namun ia segera menepis pikiran nya, mana mungkin Nanda dan Reno bersama keduanya sangat tak akur.

Kenny terus memberi semangat pada Raga, ia bahkan dengan alay nya membawa poster foto Raga.

Nanda sampai geleng-geleng dibuatnya, sungguh memalukan.

Akhirnya setelah lelah berteriak pertandingan dimenangkan oleh tim Raga, membuat guru olah raga bangga dengan tim Raga.

Mereka tampak bersorak bersama, saling merangkul.

Setelah puas bersorak dengan teman-teman nya, Raga segera menemui Kenny yang sedari tadi ia lihat terus berteriak menyorak kan namanya.

"Lo dateng?" tanya Raga, Kenny mengangguk. Raga menahan tawa nya saat melihat poster ditangan Kenny.

"Apa!" teriak Kenny saat melihat Raga seakan mengejek nya.

"Lo sampe bikin poster." ucap Raga, mata Kenny terbelalak ia baru sadar dengan tingkah menjijikan nya, segera ia melempar poster itu ketanah.

DREAM!  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang