Chapter 44

17 2 0
                                    


Ricky terbaring lemah di brangkar rumah sakit,semalam setelah deren bawa dia ke rumah sakit karena khawatir akan kondisi pria itu,di tambah Ricky cukup lama tidak sadarkan diri karena pengaruh minuman beralkohol yg terlalu banyak ia minum.

Suhu tubuhnya masih panas,setelah dokter memeriksa,Ricky di haruskan bermalam dan di rawat di rumah sakit agar kondisinya terpantau dan stabil,maski sempat menolak namun pada akhirnya Ricky harus menurut akan permintaan mamahnya.

"Sayang mama suapin ya makannya"ucap mamah Ricky

"Ricky mau pulang"ucapnya datar menatap sang mamah sambungnya

Raya sayang akan ibu sambungnya ini memang mulai tumbuh beberapa hari lalu,perhatian Serka kasih sayang yg tulus diberikan pada Ricky,perlahan membuat hatinya luluh,sekarang mamah sambungnya ini menjadi salah satu penguat dalam kehidupan ricky,maski kadang Vina harus sabar akan sikap dan perlakuan anak laki lakinya ini.

"Kondisi kamu belum pulih nak,makannya kamu harus nurut biar bisa cepat pulang,sekarang kamu makan lalu minum obat ya"ucap Vina membujuk tulus Ricky,walau awalnya menolah tapi Ricky akhirnya menerima,karena ia tau mamahnya saat ini benar benar tulus,ia harus menghargai karena maski Vina bukan ibu kandungnya setidaknya Vina telah memberi kasih sayang yg tulus kepada Ricky.

"Kamu itu benar benar keterlaluan,kenapa sih gak bisa sekali sajah km GK keluyuran dan diam di rumah"ucap Bimo marah

"Kalo anda datang ke sini hanya sekedar memarahi saya lebih baik ke luar"ucap Ricky datar

"Mulai berani kamu heh?"ucap Bimo lagi

"Mas udah ini rumah sakit gak enak KLO berantem,kamu harusnya ngertiin kondisi Ricky"ucap Vina lembut

"Dia semakin ngelunjak,makin berandalan,susah di atur apalagi pergaulannya yg bejat"ucap Bimo sinis

"Anda jangan pernah menjelekan teman teman saya,maski mereka seperti itu tapi mereka selalu ada saat saya butuh tidak seperti anda yg selalu sibuk hingga mungkin lupa akan keluarga anad sendiri"ucap rickt mulai meledak

"kurang ajar kamu!"ucap Bimo akan melayangkan satu pukulan

"Mas mas....udah kamu ini kenapa kasar pada anak mu"ucap Vina menahan suaminya

"Saya butuh ketenangan"ucap Ricky lalu tertidur lebih tepatnya pura pura tidur

"Mas kita ngobrol di luar"ucap Vina lalu membawa suaminya ke luar ruangan agar tidak mengganggu Ricky

"Mas kamu ini kenapa sih?makin hari emosi km makin naik"ucap Vina masih lembut

"Saya jengah Ama prilaku anak itu,kapan dia akan sadar dan belajar dengan benar buat meneruskan prusahaan saya Vina"ucap Bimo menatap sang istri

"Mas Ricky itu masih pelajar,kamu jangan terlalu keras mas,kasihan dia apalagi saat ini dia masih sakit kamu jangan terlalu keras mas ..."ucap vina

"Dia yg kurang ajar sama saya Vina,bahkan dia tidak bisa menghargai saya sebagai ayahnya"

"Saya mengerti tapi kamu juga harus sadar Ricky seperti itu karena dia kurang kasih sayang dari kamu mas,andai kalo kamu selalu meluangkan waktunya untuk dia apalagi dulu saat sebelum kita menikah dia hanya di urus bibi di rumah,setelah kepergian Airin Ricky kehilangan kasih saya seorang ibu di tambah km selalu sibuk mas"ucap Vina menjelaskan

"Tapi saya bekerja juga untuk dia,untuk mencukupi kebutuhannya,sudahlah saya mau ke kantor sajah"ucap Bimo lalu pergi dengan perasaan kesal

"Sabar...aku harus lebih sabar menghadapi mas Bimo yg keras kepala dan aku juga harus selalu menjadi ibu yg baik buat Ricky"ucap Vina tersenyum tenang lalu ia kembali ke ruangan rawat ricky

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang