chapter 7

479 34 0
                                    

Saat ini kelas IPA 4 sedang belajar mata pelajaran fisika,salah satu pelajaran yg banyak orang membencinya karena fisika itu sama dengan matematika yaitu menghitung,dan sangatlah merumitkan.

Di tengah pembelajaran pintu kelas ada yg mengetuk dan terdapat seorang cowok dengan paras tampan dan tubuh tinggi serta kulit putinya.

"Assalamualaikum Bu maaf kata Bu rosi saya masuk ke kelas IPA 4 saya murid baru Bu"ucap sandi
"Ouh ya silahkan masuk dan perkenalkan nama kamu"ucap Bu elin

"Halo kenalin nama gue sandi ardhian panggil ajah sandi"ucapnya sambil tersenyum ramah
"Baiklah sandi kamu silahkan duduk di bangku yg kosong"ucap Bu elin

Sandi pun berjalan menuju bangku yg kosong persis di belakang mishel dan Dira.

Banyak yg memandang sandi kagum terutama para kaum wanita,karena sandi tampan dan pintar jadi banyak sekali yg kesemsem.

Bel istirahat pun berbunyi.

"Baik anak ank ibu akhiri pelajaran kali ini assalamualaikum"ucap Bu elin semua murid membalas salam Bu elin,lalu Bu elin meninggalkan kelas

"Hay kenalin gue sandi"ucap sandi mengulurkan tangannya kepada mishel
"Oh ya gue mishel dan. Iya i sahabat gue Dira dan maudy"ucap mishel menyambut uluran tangan sandi

"Eh san mau ikut ke kantin?"ucap Maudy
"Emm boleh"ucap sandi
"Eh bentar gue mau ngerjain dulu si Asep plus balas dendam"ucap mishel lalu pergi ke arah bangku Asep,kebetulan Asep sedang tertidur

"WOY!!!bangun ada Bu Silva bawa padang"teriakan mishel sambil memukul meja Asep

"Aduh mati gue maaf Bu saya belum ngerjain tugas Bu plis Bu jangan hukum saya"ucap Asep kaget plus dengan muka bangun tidurnya

Sementara ke dua sahabat mishel hanya geleng geleng kepala,tidak untuk sandi yg Cengo atas sifat mishel yg bar bar itu.

"Hahahaha ketauan punya utang tugas ke Bu Silva"ucap mishel
"Eh si anying Lo ngibulin gue awas lu"ucap Asep
"Kabur monyet ngamuk haha"lalu mishel langsung kabur di ikuti ke dua sahabatnya dan sandi yg terheran heran.

Skipp------

"Eh sel tumben baru ke sini?"ucap putra
"Iya nih si icel jailin dulu si Asep yg tidur"ucap Dira
"Bar bar lu sel sel,eh iya siapa tuh?"ucap deren
"Ouh ini murid baru kak"ucap Maudy
"Kenalin bang gue sandi"ucap sandi lalu sandi mulai berkenalan dengan putra dan deren.
"Bagi bang"ucap sandi langsung menusukan garpuh ke bakso Ricky
"Eh si kucrut beli sonoh bakso gue berkurang kan"ucap Ricky.
"Ah elah sama adek sendiri pelit lu mah"ucap sandi

"What!!!"ucap mishel,putra,Dira,deren dan maudy bersamaan
"Iya dia ini adek tiri gue"ucap Ricky
"Lah..."ucap mishel,putra,Dira,deren dan maudy bersamaan
"Kalian kenapa sih,iya dia anak nyokap baru gue"ucap Ricky lalu memakan baksonya lagi
"Ouh,Sandy pesenin gue Ama mishel dan maudy,samain ajh"teriakan Dira
"Iya"ucap sandi

"Nih buat Lo,Lo,Lo"ucap sandi yg sudah kembali duduk
Mereka pun menikmati makanan masing masing sesekali mengobrol,di saat asik menyantap makanan datanglah Maura dan 2 dayang

"Eh jalang Lo masih aja ya suka gangguin Ricky"ucap Maura emosi
"Tau gangguin putra juga"ucap salah satu dayang Maura

Mishel hanya diam sambil menikmati makanannya begitu pun yg ada di meja itu.

"Eh Lo budek apa bisu jalang"ucap Maura membentak

Mishel yg mulai terusik pun berdiri,emosinya sudah terpancing dengan sergap dia menarik kerah seragam Maura

"Makannya jangan bangunin singa tau rasa Lo"ucap Dira

"Apa Lo bilang heh?"ucap mishel yg masih santai namun penuh emosi

"J.a.l.a.n.g Lo jalang"ucap Maura penuh penekanan di kata jalang
Dengan segera mishel menendang berita Maura sampai Maura terjungkir menghantam tembok,sementara dayang Maura mereka hanya diam karena takut,
"Lo yg jalang anjing,gak sadar apa Lo udah di tolak masih ajah ganggu dasar murah"ucap mishel emosi
"Jaga bacot Lo ya anjing"Maura pun marah ia langsung menjambak rambut mishel namun mishel tetap santai,sahabat mishel ingin membantu mishel namun mishel memberi kode untuk tidak ikut campur,aksi mishel dan Maura sukses membuat seluruh kantin heboh

"Lo itu yg murahan udah Deket Ricky terus ke putra dasar jalang murahan"ucap Maura

Kini emosi mishel tak mampu di bendung,dia langsung memelintir tangan maura dan menendang kaki Maura sehingga maura seperti berlutut menghadap belakang,tak cukup di sana mishel menjambak rambut Maura seperti Maura menjambak nya tadi.

"Jangan pernah hina gue kaya gitu,Lo yg jalang dan murahan Lo kaya jablay mau sekolah atau ngedugem jablay,dan ingat gue bisa dengan mudah buat hidup Lo hancur anjing camkan itu"ucap mishel lalu melepas kasar Maura yg sedang menahan sakit,mishel berjalan pergi dari kantin.

"Wah singa klo ngamuk gitu tuh"ucap putra
"Salut gue Ama mishel"ucap sandi

Ricky pergi dari kantin berniat untuk menyusul mishel,entah kenapa ada rasa khawatir kepada gadis itu.

"Arghttt..gue gak mau gini gue gak mau kaya dulu bangsat"ucap mishel emosi sambil menonjok tembok dan tangannya mengeluarkan darah segar.lalu mishel pergi ke roftop untuk menenangkan diri.

"Gue gak mau hiks gue gak mau kaya dulu sampe Andin meninggal karena gue gak bisa bantu dia hiks"ucap mishel menangis
"Andin maafin gue"ucap mishel

Tanpa mishel sadari Ricky ada di belakangnya dan mendengarkan semua keluh kesal mishel

"Kenapa Lo cerita kek gue"ucap Ricky yg sudah duduk di samping mishel,
Dengan segera mishel menghapus air mata nya
"Ngapain Lo ke sini?"ucap mishel jutek
"Lo ngapain nangis?"ucap Ricky
"Bukan urusan Lo"ucap mishel jutek
"Gue siap dengerin cerita Lo sel,klo mau Lo cerita bukan di pendam kaya gini,kita sahabat dan klo ada masalah Lo bisa cerita bukan mendampingi,karena klo Lo mendampingi terus Lo akan terus terkekang"ucap Ricky lembut

Mishel kembali menangis dan Ricky pun memeluknya agar mishel tenang,hangat itulah yg di rasakan mishel saat berada di dekapan Ricky

Lalu Ricky melepas pelukannya

"Gue akan cerita"ucap mishel
"Dulu gue punya sahabat,dia selalu ada buat gue namun kita sering di bully terutama sahabat gue,namanya andin waktu itu gue sama Andin di bawa ke gudang sama gen pembullyan yg gitu,gue liat Andin yg di sakiti sama mereka hiks.. tapi gue gak bisa bantu karena gue di ikat,Andin terus di pukuli sampel dia koma dan dia meninggal gue ngerasa bersalah gak bisa bantu dia,gue gak mau kehilangan dia hikss dan sejak saat itu gue benci Ama bully dan gue sering berantem gara gara pembullyan hiks"jelas mishel ia kembali mengingat apa yg ia coba lupakan.

Ricky .emeluk mishel kembali agar tenang.

"Andin maafin gue hiks...maaf gue gak bisa tolongin Lo hiks..."ucap mishel yg menangis
"Lo gak salah sel,Andin juga pasti udah maafin Lo,Lo jangan merasa bersalah gue tau Lo pasti ngerasa bersalah"ucap Ricky lembut

"Gue trauma Ama pembullyan makannya gue sering jadi orang liar klo udah di bully dan setelahnya gue ke inget kejadian itu"ucap mishel

Bersambung.......

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang