15

1.2K 124 19
                                    

Kemenangan kembali didapat tim Nekoma setelah mengalahkan tim Sarukawa dengan total set 2-0. Kemenangan kali ini merupakan kemenangan kedua mereka.

Setelah bubarnya para penonton sekaligus pemain yang lain, Kuroo terlihat masih berdiskusi dengan dua pelatih mereka sembari berjalan menuju penginapan setelah turun dari bus.

[name] memperhatikan punggung berbalut jaket merah bertuliskan Nekoma dengan huruf kapital tersebut. Sebuah hal yang wajar ia lakukan beberapa tahun belakangan. Memusatkan netra [e/c] nya ke arah punggung tegap tersebut seolah mampu menyejukkan hatinya.

Seraya asik memperhatikan punggung Kuroo di depannya, ingatan [name] kembali berputar ke kejadian tadi malam, saat mereka selesai makan.

Flashback

Setelah selesai dengan urusan perut mereka, [name] dan Kuroo yang kini berjalan beriringan menuju penginapan.

"Ah, benar juga. Besok ulang tahun Kuroo, bukan?" ucap [name] memecah keheningan. Ia teringat bahwa laki-laki di sampingnya tersebut besok hari genap berusia delapan belas tahun.

"Bernarkah? Aku hampir lupa." Kuroo menoleh ke arah [name].

"Kalau kau tak keberatan, apakah kau mau pergi bersamaku besok?" tanya Kuroo seraya menunduk ke arah [name] menunggu respon gadis tersebut.

"Un," jawab [name] cepat.

"Ah tapi kami masih harus berdiskusi seperti tadi dulu," kata Kuroo.

"Tak apa, kebetulan aku juga ingin keluar dulu." [name] berpikir ia akan keluar dahulu untuk membelikan sesuatu untuk Kuroo mengingat besok adalah ulang tahun Kuroo.

"Kalau begitu kita bertemu di taman dekat air mancur saja," usul Kuroo yang dibalas anggukan si gadis.

Flashback end

[name] tersenyum kecil kala mengingatnya, ia tak pernah berpikir akan bisa pergi keluar bersama Kuroo. Namun kali ini justru Kuroo yang mengajaknya. Debaran jantungnya kian terasa mengingat hal tersebut, diikuti telinga dan kedua pipinya yang ikut mersemu merah.

Setelah [name] menghilang di balik pintu kamar penginapannya, Kuroo yang juga baru saja melangkah masuk ke dalam kamarnya menghentikan langkah sesaat setelah sebuah panggilan membuat ponselnya berbunyi.

"Moshi-moshi?" ucap Kuroo mengawali percakapan.

'Kuroo, aku ada di Shibuya. Bisakah nanti malam kita keluar bersama?" tanya orang yang berada di seberang.

"Aaa nanti malam kami masih harus berdiskusi untuk besok," tolak halus Kuroo.

'Tidak apa-apa. Aku akan menunggu. Boleh ya? Kita pergi keluar bersama?'

"Hah, baiklah," jawab akhir Kuroo setelah jeda yang ia gunakan untuk berpikir.

Ia tau orang yang meneleponnya tersebut adalah orang yang keras kepala. Semakin Kuroo menolak, dia kan semakin memaksa.

Kuroo menutup panggilan tersebut tanpa mengingat sesuatu yang penting. Janjinya dengan [name].

***

[name] memutuskan keluar setelah makan malam, saat semua anggota tim melakukan evaluasi serta diskusi terkait pertandingan besok hari. Ia berniat untuk mencari sebuah hadiah untuk Kuroo tentu saja karena hari ini adalah hari ulang tahun pujaan hatinya tersebut.

Mengelilingi toko toko di sepanjang jalanan Shibuya hingga pergi ke pusat perbelanjaan, [name] akhirnya memutuskan membelikan sebuah jam tangan untuk Kuroo. Setelah menerima kantong kertas berisi kotak yang telah dibungkus cantik dengan hiasan pita di atasnya, [name] keluar dari toko dan menuntun kakinya menuju taman tempat mereka janjian.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang