0.4

635 76 1
                                    





Hari ini adalah dimana Jungwon, Sunoo dan Riki kembali bersekolah, mereka pun semakin bosan apabila selalu libur namun sekolah juga bukan hal yang mereka inginkan. Namun karena paksaan dari Jake mereka pun berakhir di kelas.

"Ah elah, kenapa bang Jake harus nyuruh kita sekolah coba?" Tanya Riki

"Dia bosen kali ya nampung kita yang di rumah mulu sama dia." Ucap Sunoo

"Lo kan masih punya rumah Noo." Ucap Jungwon

"Males gue, tiap hari juga dirumah gue di marahin, kalau lo bilang gue punya rumah, lo pada berdua kan juga punya." Ucap Sunoo

"Yaudah sama jawaban kita." Ucap Riki, ia pun mendapat sentilan dari Sunoo.

Walau pelajaran tengah berlangsung, ketiga nya tampak tak mempedulikan, bahkan sang guru yang tengah mengajarpun jengah menghadapi ketiga nya.

"Hey Rei, dia bilang ada tugas apa?" Tanya Jungwon

"Tumben nanya, biasanya juga ogah." Ucap Rei, ia menoleh dan menunjukkan buku paket dengan halaman nya.

"Lo ngapain nanya, bawa buku aja enggak lo." Ucap Sunoo

"Hehe, lo kira gue lo, nih gue bawa." Ucap Jungwon, ia mengeluarkan buku paket dan buku tulis nya.

"Rei, pinjem pulpen dong." Ucap Jungwon

"Percuma lo bawa buku kalau gak bawa alat tulis, nih." Ucap Rei, ia memberikan sebuah pulpen pada Jungwon.

"Thank you Rei, lo makin cantik deh." Ucap Jungwon, sebagai alat menghindari omelan dari Rei.

Tanpa berpikir panjang Jungwon memulai membaca segala materi yang ada. Ia mulai menulis kata perkata yang membentuk sebuah jawaban dari soal yang tertera.

"Lo jangan ngasal jawab nya." Ucap Sunoo, ia melihat Jungwon yang langsung menulis.

"Rei, liat jawaban gue bener gak?" Tanya Jungwon

"Iya, bener kok, why?" Tanya Rei

"Tuh, itu bukti kalau gue gak ngasal." Ucap Jungwon, ia kembali menulis jawaban dari setiap soal yang ada, lalu maju paling pertama dengan percaya diri.

"Tumben sekali, padahal tidak ada badai, biar saya cek terlebih dahulu." Ucap sang guru, ia mulai mencentang satu persatu jawaban Jungwon pertanda ia akan mendapatkan nilai benar sempurna.

"Saya tidak menyangka bahwa kau bisa menjawab semua soal tanpa masuk dalam pelajaran saya." Ucap sang guru, ia mengacungkan kedua jempolnya.

"Makasih lho bu." Ucap Jungwon, ia pun membungkuk lalu kembali ke kursi nya.

"Mana sini gue liat!" Ucap Sunoo, ia membuka buku milik Jungwon dan pada kenyataan nya ia mendapat nilai sempurna.

"Kok bisa?" Tanya Riki, ia juga penasaran.

"Gue kan juga tetep belajar kali, bandel sih boleh, tapi gue juga harus punya ilmu buat lawan omong kosong orang." Ucap Jungwon

"Sebuah keistimewaan hari ini, terlepas dari semua perilakumu, Yang Jungwon saya berikan tepuk tangan untukmu." Ucap sang guru

Jam pelajaran terakhir pun di isi dengan tepuk tangan sang guru. Setelah seharian membolos ia memilih menjadi pintar sesaat dan pulang dengan perasaan bahagia.




Langit telah menggelap, Jungwon, Sunoo dan Riki pun menuju parkiran, ketiga nya pun mencari motor mereka. Sesampainya di motor mereka langsung menaiki nya, namun saat Jungwon akan menaiki motornya, ia sedikit tertahan karena sebuah telfon masuk, tanpa melihat nama nya ia langsung mengangkat.

Interlude | Wonjay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang