Jungwon menghampiri Jake di tengah malam, ia tahu bahwa Jake telah tertidur, namun perlahan ia membangunkan Jake.
"Apa?" Ucap Jake dengan suara khas orang bangun tidur itu.
"Gue mau pulang kampung, nenek gue sakit, ibu gue ngeharusin gue buat ikut bantu di sana." Ucap Jungwon
Setelah mengerjapkan mata pelan, Jake melihat Jungwon yang sudah rapih dan membawa kopernya.
"Lo udah bilang Jay?" Tanya Jake
"Belum, justru itu gue bilang ke lo." Ucap Jungwon
"Rumah nenek lo dimana? Biar gue kasih tau - eh, bukan nya nenek lo udah . . .?" Tanya Jake sambil memberi isyarat kepada Jungwon.
"Syutt . . ." Ucap Jungwon
"Ohh . . . Iya nanti gue aja yang bilangin ke Jay." Ucap Jake
"Makasih, gue gak lama kok, mungkin sampe nenek gue lebih baik, gue pergi dulu ya." Ucap Jungwon
Ia pun pergi setelah berpamitan dengan Jake. Ia memang benar benar pergi ke rumah nenek nya. Di sana memang ada beberapa saudara yang ada di sana, beserta kakek nya.
Perjalanan yang ia tempuh dengan mobil memakan waktu 6 jam. Ia sudah mengabari saudara nya yang ada di sana, jadilah ia berangkat langsung ke sana.
Sampai di rumah nenek nya ia pun mengetuk pintu dan dibuka oleh seseorang.
"Eh nak Uwon, ayo masuk dulu." Ucap tante nya, Irene.
"Eh iya tante Irene." Ucap Jungwon, ia pun masuk membawa koper besarnya.
"Tumben sekali kamu dateng ke sini, sendirian lagi, emang mama udah tau?" Tanya Irene
"Oh soal mama, jangan bilang ke mama kalau Uwon main ke sini, pasti mama marah banget." Ucap Jungwon
"Kenapa gak bilang sama mama?" Tanya Irene
"Soalnya Uwon lagi mau pura pura jauhan dulu sama pacar Uwon." Ucap Jungwon
"Kamu punya pacar? Siapa itu? Cantik gak?" Tanya Irene
"Aduh, punya dong tante, cantik juga lah, tante juga gak perlu kepo deh." Ucap Jungwon dengan nada jenaka.
"Dasar bocah zaman sekarang. Denger denger, kamu kemaren dapet job modeling ya? Lancar gak?" Tanya Irene
"Oh iya, pasti mama kasih tau ya? Lancar kok tan." Ucap Jungwon, seorang dari salah satu saudara Jungwon datang membawakan minuman untuk nya.
"Minum dulu Won." Ucap Irene
"Iya, makasih ya tante." Ucap Jungwon, ia pun langsung meminum minuman nya.
"Beomgyu - ya, ayo antar Jungwon ke kamar nya." Ucap Irene, Beomgyu pun datang dan langsung membawa tas Jungwon.
"Lama gak ketemu nih bang." Ucap Jungwon, ia langsung mengikuti Beomgyu karena ia memang tahu bahwa Beomgyu selalu begitu.
Dehaman menjadi jawaban dari Beomgyu, tentu saja Jungwon juga sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Keduanya terdiam, memang Beomgyu yang susah di ajak bicara dan Jungwon yang sedikit canggung bersama dengan Beomgyu.
Tanpa terasa mereka telah sampai di kamar yang keduanya tempati.
"Makasih" Ucap Jungwon, ia masih ikut dengan Beomgyu ke dalam kamar.
Masih dehaman yang jadi jawaban, setelahnya Jungwon ikut mengintip apa yang di lakukan oleh Beomgyu.
"Lagi belajar membaca dan bicara?" Tanya Jungwon, Beomgyu pun langsung menoleh dengan terkejut, setelahnya ia kembali fokus pada buku nya.
"Mau aku bantu?" Tanya Jungwon, tapi karena tidak ada jawaban dari orang yang di tanyai Jungwon langsung mengambil buku yang ada di depan Beomgyu dan membawanya.
"Belajar berbicara yang baik dan benar itu di ucapkan langsung." Ucap Jungwon
Ia langsung menarik papan tulis yang memang sengaja di tinggal di sana untuk saat Beomgyu belajar.
Jungwon langsung menulis beberapa kata, kemudian ia menghadapkan diri kepada Beomgyu.
"Ayo kita mulai belajar,lihat bentuk mulutku." Ucap Jungwon, Beomgyu pun langsung menatap.
"Halo, selamat pagi." Ucap Jungwon
"A - awo e amaa paa khii." Ucap Beomgyu, setelah mengucapkan nya ia langsung memalingkan wajah.
"Lanjutkan lagi ayo." Ucap Jungwon
Ia pun meghabis kan seharian itu dengan mengajari Beomgyu cara membaca dan berbicara.
Di lain tempat Jake kini tengah mengikuti Jay mengelilingi apartemen nya.
"MANA KUNCI MOBIL GUE!" Teriak Jay
"Jay! Dengerin gue dulu!" Tegas Jake
"MANA KUNCI MOBIL GUE!" Teriak Jay
Plakk
Suara tamparan, Jake menampar Jay lalu menunjuk nya dengan amarah yang memuncak."Bisa dengerin gue dulu gak?! Paham bahasa manusia kan lo? Manusia kan lo? Dengerin gue bangsat!" Tegas Jake, setelah mendengar itu Jay menunduk.
"Bisa kan lo dengerin gue Jay?" Tanya Jake lembut, ia menghampiri Jay dan memeluk tubuhnya.
Sunoo dan Riki yang memang memilih untuk kembali bolos karena Jungwon tidak ada pun menyesal karena melihat keributan kedua orang yang lebih tua dari mereka itu.
"Udah gue bilang, Jungwon gak mau di ganggu, dia mau fokus ngurus kakek nya, kalau udah ngurus kakek nya, dia gak bakalan mau buka pintu kalaupun lo samperin rumah dia." Ucap Jake
"Tapi gue gak mau di tinggal sama dia." Ucap Jay lirih
"Gue juga tahu, tapi mau gimana lagi? Dia bilang gak bakal lama kok." Ucap Jake
"Gak bakal lama bagaimana?" Tanya Jay
"Iya, dia di sana mungkin hanya dua minggu, itu paling lama." Ucap Jake
"Itu lama." Lirih Jay
"Gak kok, gak lama, kalau lo kerja juga lo gak bakal kerasa." Ucap Jake
"Yaudahlah, gue mau pulang." Ucap Jay, Jake pun melepas pelukan nya kepada teman nya itu lalu membiarkan teman nya pulang.
Ia mengantarkan Jay menuju pintu.
"Lo gak usah tunggu tunggu dia terus di sini." Ucap Jake
"Siapa juga yang bakal nungguin." Ucap Jay
"Gue tau ya gerak gerik lo, gausah ngelak terus deh." Ucap Jake
"Iya iya enggak kok, bye." Ucap Jay, Jake menunggu sampai Jay benar benar menghilang lalu ia menutup pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Interlude | Wonjay✅
RomanceMenjadi model fashion brand hanyalah sebuah alasan yang menjadikan sebuah hubungan di akhir kisah. + bxb + Wonjay + Jungwon!top ; Jay!bot + short story