0.2

752 83 2
                                    





Di sebuah jalan sepi yang memang telah dikosongi, dan tentunya banyak yang menonton disepanjang jalan.

Jake, Sunoo dan Jungwon pun menduduki salah satu kursi yang tersedia. Sementara Riki berada di arena, lomba pertama akan dilakukan oleh Riki.

"Woo! Riki semangat!" Teriak mereka bertiga.

Bunyi peluit terdengar dengan bendera di ayunkan tanda perlombaan segera berlangsung.

Mereka menonton dan menunggu kabar sementara Jake yang memonitori Riki.

Balapan tersebut berakhir dengan Riki kalah, Jake, Sunoo dan Jungwon langsung menghampiri Riki.

"Mereka main curang lagi." Ucap Riki

"Biarlah, gue yang bakal balas mereka." Ucap Jungwon

"Jangan aneh aneh." Ucap Jake

"Kan kali ini memang gue yang mau main." Ucap Jungwon

"Jangan, nanti kalau lo cedera gak bakal bisa foto foto." Ucap Jake

"Gak bakal." Ucap Jungwon, ia memasang helm yang sedari ia bawa dan mengeluarkan kunci motor dari kantung celana nya.

"Let's go win this game Jo." Ucap Jungwon pada motor kesayangan nya itu.

Membawa ke arena dan bersiap, melihat lawan nya yang terlihat keren dengan motor sport hitam.

"Lawan lo itu anak maskboy, harus hati hati, mereka itu kompetitif, gak bakal segan buat nyelakain lawan nya, tapi mandiri." Ucap Jake melalui alat komunikasi itu.

"Fairplay dude?" Tanya Jungwon sambil menunjukkan kepalan tangan nya

"Fairplay." Ucap orang itu, namun orang itu tak membalas ajakan Jungwon.

"Sombong sekali." Cibir Jungwon

"Bermainlah dengan hati hati, tapi lo harus menang, bet nya tidak kecil." Ucap Jake

"Gue tau bang." Ucap Jungwon, bendera berkibar tanda balapan telah dimulai, kedua nya melesat setelah itu juga, saling mendahului dan saling menjahili.

Hingga akhirnya lawan dari Jungwon jatuh dengan sendirinya, entah apa yang terjadi tetapi Jungwon tak sempat untuk sekedar menolong, ia harus memenangi permainan malam itu. Sesampainya di garis finish hadiah langsung menjadi milik nya. Uang tunai yang bernilai begitu besar.

"Kalau begini kita bisa party setiap hari." Ucap Riki

"Party mulu pikiran lo, sekolah yang bener." Ucap Jake

"Kayak sekolah lo bener aja bang." Ucap Riki

"Meremehkan banget lo, ya jelas gak benerlah, make nanya." Ucap Jake

Jungwon pun akhirnya mebuka helm yang menutupi muka nya, membenarkan tatanan rambutnya.

"Si model ngerapihin rambut aja sampai gitu." Ucap Sunoo

"Gue bentar lagi bakal di D.O gue gak mungkin bawa orang tua gue kan? Bisa marah nanti mereka." Ucap Jungwon

"Udah, itu lo gausah pikirin, gue udah urus yang itu, lo gak bakal di D.O dan bakal lulus dengan aman." Ucap Jake

"Yang penting sekarang kita party." Ucap Sunoo

"Ayo dah." Ucap Jungwon, mereka pun keluar dari area balapan.





Mereka kembali di club langganan mereka, mereka juga menemukan Jay, pemilik JS Fashion yang tengah duduk sendirian mabuk.

"Lo liat dia?" Tanya Jungwon

"Dia yang kemaren lo modusin?" Tanya Jake

"Modusin darimana, dia itu pemilik JS Fashion itu." Ucap Jungwon

"Seriusan lo?" Tanya Sunoo

"Iya bener." Ucap Jungwon

"Samperin kalau gitu, Riki pun mendorong hingga Jungwon berada di depan meja milik Jay.

"Kenapa anda kemari lagi tuan?" Tanya Jungwon

"Kau boleh memanggilku kak." Ucap Jay, nada bicara nya sedikit melantur.

"Baiklah kak, apakah anda memiliki masalah lagi?" Tanya Jungwon

"Masalahku tidak pernah habis." Ucap Jay, Jungwon pun memutuskan untuk duduk di sebelah Jay, tanpa di duga Jay menyandar pada bahu nya.

"Pinjamkan bahumu sebentar saja." Ucap Jay

"Baiklah." Ucap Jungwon, ia mengambil sebuah gelas dan menuangkan minuman yang dipesan oleh Jay, namun tangan nya di tahan.

"Kau adalah modelku, tidak boleh minum, kau masih belum legal." Ucap Jay

"Ternyata kau mengenalku." Ucap Jungwon

"kau tau, kau itu begitu tampan." Ucap Jay, ia menangkup wajah Jungwon dan menatap mata Jungwon lekat.

"Kakak juga tampan, walau saat ini kakak terlihat begitu menggemaskan." Ucap Jungwon, ia mengusap pipi Jay.

"Hehe, aku tau aku memang menggemaskan." Ucap Jay, ia melanjuti acara minum nya.

Keadaan hening seketika di antara keduanya, hanya suara musik yang terdengar, hingga Jay bangkit dengan sendiri nya.

"Saatnya pulang!!" Ucap Jay, ia pun berjalan sempoyongan, namun Jungwon dengan sigap memegang nya.

"Hati - hati." Ucap Jungwon, ia memandangi teman nya yang menyuruh untuk membawa Jay duduk bersama mereka, hingga akhirnya Riki yang menarik Jay untuk duduk.

"Aku harus pulang!" Ucap Jay, ia ingin bangkit namun Jake tengah menahan nya.

"Duduklah sebentar." Ucap Jake, Jungwon pun menduduki bangku sebelah Jay.

"Antarkan aku pulang." Ucap Jay pada Jungwon "Mereka tak mengizinkanku pulang." Ucap Jay

"Tentu saja, ayo." Ucap Jungwon, ia mengantarkan Jay kembali ke depan dan membawa nya pada supir yang mengantarkan Jay sementara Jake mengikuti dari belakang.

"Kenapa lo biarin dia pulang?" Tanya Jake

"Kenapa emang nya?" Tanya Jungwon

"Padahal lo bisa ngemangsa dia tadi." Ucap Jake

"Gak lah, gila kali." Ucap Jungwon, mereka pun berakhir masuk lagi ke dalam.

"Ah lo gak asik bang." Ucap Riki

"Terus gue harus apa coba? Masa gue tahan dia? Gak mungkin, perusahaan nya bakal nyariin terus gue bakal gagal dapet job." Ucap Jungwon, mereka pun berakhir duduk dan melanjutkan kegiatan mereka.

Jam menunjukkan pukul dua dini hari, namun ke empat nya enggan keluar dari club tersebut. Keadaan club telah lumayan sepi, hanya tersisa beberapa orang yang merupakan VIP club tersebut.

Beberapa orang yang terlihat lebih banyak lelaki dengan wanita malam yang bertugas di sana, banyak yang mulai berpergian dengan wanita malam tersebut. Para wanita malam bertugas di atas jam 11 ke atas, dimana para lelaki di sana terlihat mabuk.

"Kita gak pulang?" Tanya Jake

"Ayo kita pulang." Ucap Niki

"Melihat pemandangan kek gini makin jijik aja gue." Ucap Jungwon, ia langsung bangkit, disusul oleh Sunoo dan Riki, sementara Jake berjalan paling belakang.

Sesampainya di motor mereka pun langsung naik dan pergi pulang ke rumah.


Interlude | Wonjay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang