0.9

450 43 2
                                    




Riki dan Sunoo telah berada di apartemen, mereka berdua menunggu kembalinya Jungwon dan Jake. Mereka juga telah memasakkan makan malam untuk kedua sahabat mereka itu. Keadaan Riki tidak lah terlalu buruk, hanya lebam lebam bekas tonjokkan saja yang terlihat.

"Lo gak khawatir apa Rik?" Tanya Sunoo

"Ya lo pikir aja bang, emang gue gak khawatir?" Tanya Riki

"Kok lo adem ayem aja kelihatan nya." Ucap Sunoo, Riki hendak membalas, namun baru membuka mulutnya saja tiba tiba pintu dibuka dengan keras.

"Woy bantuin gue!" Ucap Jake, ia memapah Jungwon menuju sofa.

"Jungwon kenapa?" Tanya Sunoo

"Dia kena besi tadi." Ucap Jake

"Kok sampe berdarah?" Tanya Riki

"Ya dia kena sayat besi bodoh!" Ucap Jake

"Tadi di sana ada kak Jay kok, mana dia?" Tanya Riki

"Gak ada, dia pulang! Gausah mikir yang lain, bantu gue dulu!" Ucap Jake

"Kenapa gak dibawa ke rumah sakit? Kenapa lo malah bawa ke sini bang!" Ucap Sunoo

"Lo gak tau kalau dia gak suka rumah sakit? Bahkan ibu nya juga kerja di rumah sakit!" Ucap Jake, ia berlari mencari P3K, sementara Sunoo merobek baju Jungwon.

Jungwon sendiri hampir tak sadarkan diri, suara berisik yang dibuat oleh Jake dapat membuat Jungwon tetap terjaga.

"Lo emang tau cara nya bang?" Tanya Riki

"Enggak, tapi semoga aja berhasil." Ucap Jake

"Gila lo! Enggak, gue gak akan biarin itu terjadi!" Ucap Jay, ia masuk membawa dokter pribadi miliknya.

"Sejak kapan lo tau password apartemen gue?" Tanya Jake

"Bahkan pintu apartemen lo gak ketutup, udah sana minggir!" Ucap Jay, sang dokter pun mengecek keadaan Jungwon yang terlihat tak berdaya, kerutan wajah terpancar ketika sang dokter memegang luka luka nya.

"Baiklah, luka nya itu tidak terlalu dalam, cukup 3 sampai 4 jahitan luka nya bakal ketutup." Ucap sang dokter.

"Lakuin aja yang terbaik dok." Ucap Jay, ia melihat sang dokter mulai memberikan anastesi pada Jungwon, lama kelamaan kesadaran nya yang tinggal setengah pun mgnehilang.






Kicauan burung terdengar pagi itu, Jungwon bangun melihat satu ekor burung kecil mendarat di pagar balkon apartemen nya dan teman teman nya. Ia bangkit perlahan, namun ia membatalkan nya karena melihat Jay berbaring dengan kepala bersandar di dada nya.

"Umm . . . Sudah bang - akhirnya! Jungwon!" Ucap Jay

"Iya sudah, senang banget kayak nya kamu kak, kayak aku udah gak bangun berhari hari aja." Ucap Jungwon

"Iya emang, kamu gak bangun dua hari." Ucap Jungwon

"Hah? Seriusan?" Tanya Jungwon, ia langsung terduduk.

"Iya, lo gak bangun dua hari, kata dokternya sih karena efek dari bius dan entahlah gue gak inget." Ucap Jake

"Yang jelas tuh, bang Jay selalu nemenin lo, dia juga minta dokter buat stand by terus." Ucap Sunoo ketika ia juga muncul bersama Jake dari dapur.

Interlude | Wonjay✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang