Sebelas

414 22 0
                                    

Selama pertunjukkan berlangsung Risa teringat dengan kenangannya bersama sang kekasih saat dia masih menjadi Esther.

Tak lama kemudian penampilan band itu selesai diikuti oleh tepuk tangan para penonton. Semua personil band itu turun dari panggung setelah sang vokalist berterimakasih kepada para penonton.

"Gue gak nyangka lo sejago itu," puji lelaki yang memiliki wajah imut yang merupakan pianist band itu.
"Makasih, ini semua berkat pacar gue," balas Risa.
"Pacar lo drummer?" tanya lelaki yang memegang posisi sebagai gitaris di band itu.
"Iya," jawab Risa.
"Kenapa gak nelfon pacar lo aja buat jadi drummer pengganti," kata gitaris band itu.
"Dia udah meninggal," jawab Risa membuat lelaki itu terdiam merasa bersalah.
"Maaf," kata lelaki itu.

Dari jauh terdapat seorang lelaki dewasa yang menghampiri mereka sambil bertepuk tangan.

"Penampilan kalian keren banget, gue gak tau kalau kalian punya drummer baru, emang Abra kemana?" tanya seorang lelaki itu yang merupakan manager cafe.
"Kecelakaan gara-gara balapan kemaren," jawab lelaki berambut putih.
"Terus masalahnya?" Tanya manager cafe itu.
"Tangan kanannya patah," jawab lelaki berambut putih.
"Goblok," umpat manager cafe itu.
"Oh ya kenalin gue manager cafe ini, lo bisa manggil gue Bang Chandra," kata lelaki yang ternyata bernama Chandra itu sambil menjabat tangan Risa.
"Risa, btw saya boleh nyumbang satu lagu gak?" tanya Risa sopan karena dia baru mengenal orang itu.
"Boleh banget, yaudah sana naik aja ke atas panggung," balas Chandra sambil mendorong Risa ke atas panggung.

Risa meraih gitar yang ada di atas panggung lalu mengalungkan tali gitar itu ke bahunya kemudian dia duduk di kursi yang tepat berada di tengah-tengah panggung setelah membenarkan stand mic sesuai tinggi badannya ketika duduk.

"Selamat siang semuanya, siang ini saya akan membawakan sebuah lagu yang dikhususkan untuk orang yang sangat spesial di hati saya," kata Risa lalu dia mulai memetik senar gitar itu.

Telah lama sendiri

Bait pertama dari lagu yang dia nyanyikan membuat nya membayangkan dirinya yang telah ditinggalkan oleh kekasihnya.

Semakin lama menyanyikan lagu itu semakin dia larut dalam kenangan nya bersama sang kekasih.

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan

Risa kembali mengingat kembali kenangan dimana dia dan Lio sering berduet bersama dengan Lio yang sebagai gitaris dan dia sebagai vocalist dan terkadang Lio juga sebagai gitaris-vocalist.

Dia juga kembali mengingat tentang kenangan dimana Lio yang slalu mengajarkan gadis itu bermain drum hingga dia menjadi sangat mahir seperti sekarang.

Kau tak akan terganti

Risa membuka matanya dan melihat ke arah samping nya, dia seakan-akan melihat bayangan Lio yang sedang memainkannya gitar sambil tersenyum ke arahnya.

Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah

Tanpa sadar dia meneteskan air matanya. Kenangannya bersama Lio tidak akan pernah hilang dari hidupnya. Dia menyimpan kenangan itu rapat-rapat di sebuah tempat spesial di pikirannya. Meski sudah 3 tahun Lio meninggalkan nya namun hati gadis itu tidak pernah bisa menggantikan posisi Lio sebagai pemilik hatinya.

Kau tak akan terganti
Kau tak akan terganti

Setelah menyelesaikan dua bait bagian dari lagu itu, para penonton langsung bertepuk tangan dengan meriah. Semuanya terhipnotis dengan suara Risa yang merdu dan menenangkan. Bahkan beberapa dari mereka meneteskan air mata saking menghayati lagu yang Risa bawakan.

"Bagus banget suaranya"
"Tanggung jawab lo mbak, gue sampe nangis ini"
"Ini gimana woy temen gue sampe nangis kejer ini"
"Sering-sering deh gue dateng ke nih cafe kalo yang ngisi acaranya mbak ini"
"Mbak minta nomornya mbak, biar nanti kalau keluarga saya ada acara saya ngundang mbak buat jadi pengisi acara"

Begitulah reaksi para penonton setelah Risa menyelesaikan penampilan nya.

"Lagi dong mbak," teriak salah satu penonton yang ada disitu.

Risa terkekeh sambil mengusap air matanya yang terjatuh sebelum membalas teriakan penonton tadi.

"Maaf ya, besok-besok gue bakal nyumbang lagu lagi deh," balas Risa sambil berdiri dan meletakkan gitarnya ke tempat semula.

Mendengar balasan Risa para penonton langsung kecewa. Sedangkan Risa sudah berjalan menuruni panggung menuju backstage.

"Kacau lo," kata si pianist ketika melihat penampilan Risa.
"Ed cepat rekrut dia jadi personil tambahan di band lo, gak nyangka gue bakal nemuin bakat bagus disini," kata Chandra ke arah lelaki yang memakai kemeja merah.
"Lo mau jadi personil band gue?" tanya Ed ke arah Risa.
"Tergantung posisi apa yang bakal gue isi," jawab Risa.
"Gimana kalo posisi Vocalist utama? Kebetulan band gue lagi nyari posisi Vocalist utama soalnya gue cuma sebagai pengganti vocalist utama yang gak lama ini baru keluar dari band," kata Ed.
"Kalo buat posisi itu maaf gue gak bisa," balas Risa.
"Loh kenapa? suara lo padahal bagus loh," tanya lelaki yang berambut putih.
"Gue ada sedikit masalah sama posisi itu di band," jawab Risa.

"Gimana kalo lo jadi pengisi acara di cafe gue setiap hari, kalo gak bisa setiap hari setiap minggu deh, nanti gue bakal ngegaji lo," tawar Chandra.
"Boleh deh kalo setiap minggu," jawab Risa.
"Sebagai bonus karena lo jadi pengisi acara baru cafe ini, lo boleh makan sepuasnya tanpa bayar hari ini," kata Chandra.
"Beneran?" tanya Risa tidak percaya.
"Beneran yakali gue bohong," balas Chandra.
"Waduh makasih ya Bang," balas Risa lalu dia mencari tepat duduk di dalam cafe itu dan memesan makanan dan minuman yang menggugah selera nya.

"Yah Bang kita nggak di kasih bonus," keluh sang gitaris.
"Lu minta bonus mulu gue potong gaji lu ya," balas Chandra membuat nyali si gitaris itu langsung menciut.
"Ampun bang," kata si gitaris.

"Lu kalo mau gabung sama band gue bilang aja, gue slalu nerima bakat kayak lu dengan tangan terbuka," kata Ed.
"Kalo kalian butuh personil pengganti bilang aja ke gue, biar gue yang ngisi," balas Risa.

"Kita belom kenalan kan, kenalin nama gue Edgar, terus itu yang jadi gitaris namanya Leon, yang rambutnya putih namanya Gavin, terus yang jadi pianist tuh namanya Justin. Posisi gue di band sebagai bassist dan vocalist utama untuk sementara ini," jelas Ed sambil menjabat tangan Risa.
"Risa Elsbeth Craigh, lo bisa manggil gue Risa," balas Risa.
"Lo tunangannya Atlas Deangelo?!" kaget Gavin ketika mendengar nama Risa.
"Udah enggak semenjak kemaren malem," balas Risa malas apalagi jika terkait tentang laki-laki brengsek itu.
"Udah berhasil toh Atlas batalin pertunangannya," monolog Gavin sambil memegang dagunya.
"Gue yang batalin pertunangannya," balas Risa ketika mendengar perkataan Gavin.

Gadis itu mana mau direndahkan harga dirinya karena dicap sebagai orang yang dicampakkan oleh Atlas, yang benar adalah dia lah yang mencampakkan laki-laki brengsek itu.

When The Antagonist Wants To Live In PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang