Zico POV
Kenalin aku Zico Lim anak tertua dari keluarga Lim hari ini seperti biasa aku bantu bantu bapak buat buka bengkel
Sudah 3 bulan lamanya aku membantu bapak menjalankan bisnis bengkel ini sebenarnya aku juga punya kerjaan lain tapi mengingat bapak ku sedang sakit aku memutuskan untuk membantu mereka
Biarlah pekerjaan ku di kota di urus oleh sekertaris ku terlebih lagi saat ini aku juga ingin mencari suasana baru di desa
"Pak ini ban motor nya mau di taruh mana" tanya aku
"Taruh situ saja nanti bapak ganti" setelah itu bapak kembali dengan kesibukannya memperbaiki motor
Aku yang mendengar itu pun mulai kembali mengerjakan tugas ganti oli setelah semua beres motor sudah bisa di kendarai kembali
Tidak terasa waktu sudah sore aku memutuskan untuk membersihkan badan terlebih dahulu
Selesai mandi aku bersantai sambil bermain hp hingga tiba tiba mendengar sebuah suara
"Permisi" aku yang mendengar itu langsung keluar untuk melihat siapakah yang bertamu
"Iya" saat itu aku melihat pemuda manis berdiri di depan pintu sambil tersenyum menyerahkan bungkusan makanan aku dengan segera langsung mengambil bungkusan tersebut
Belum sempat berbicara banyak dia sudah pergi begitu saja aku hanya menatap kepergiannya
"Manis" entahlah hanya saja dia terlihat manis dengan kulit sawo matang khas Indonesia perpaduan warna mata hitam dan juga gigi kelinci yang akan muncul saat dia tersenyum
Aku merasa terpesona hanya dengan sekali pertemuan bisa langsung membuat ku jatuh hati padanya
"Bagaimana akan aku dapatkan" tersenyum sambil memikirkan cara untuk mendekati si manis itu
Keesokan harinya aku mulai cari kesempatan untuk mencari tau namanya dengan segala upaya akhirnya bisa berbicara dengannya lagi
"Halo dek lagi ngapain" tanya ku basa basi
"Mata lu buta bang kaga liat ini gua lagi nyabut rumput tetangga" mendengar jawaban si manis hanya bisa tersenyum simpul
Sepertinya si manis tidak mudah di dekati "mau abang bantuin?" Sambil ikut berjongkok di sebelahnya dan mulai mencabut rumput
"Kaga usah bang, makasih lu kan sibuk itu bengkel pasti rame kaga ada yang jaga ntar" jawabannya
"Gapapa bapak abang ada kok, makanya ini abang bisa bantuin adek di sini"
Sambil melihat wajahnya yang mulai berkeringat di bawah sinar matahari entah mengapa malah terlihat lebih cantik, jujur aku bukan penyuka sesama jenis tapi begitu melihatnya aku langsung menyukainya
"Ngomong ngomong kita belom kenalan ya, kenalin abang zico kalo adek siapa namanya" tanyaku sambil memperhatikan dia lagi
"Mahardika panggil aj dika, tapi emak gua suka panggil ganteng apalagi kalo gua abis mandi beh langsung di puji emak" melihat nya tersenyum entah mengapa menambah getaran rasa di dada ini
"Oh ya tapi kok abang liat adek manis ya dari pada ganteng lebih cocok kalo di panggil manis" jawab ku
"Ck apaan Jan asal lu bang manis apanya gua itu manly ganteng inceran para gadis"
"Apa iya kok meragukan ya" jawab ku sambil berpura pura tersenyum meremehkan, menggoda nya terasa sangat menyenangkan
"Terserah apa kata lu dah bang gua iyain aja biar kelar" setelah itu tidak ada kata lagi yang terucap kami mulai sibuk kembali dengan urusan mencabuti rumput rumput liar di pekarangan rumahnya
Tidak terasa sudah selesai dan hari juga sudah beranjak sore saat akan pulang ternyata dika menawarkan minuman sebagai tanda terimakasih aku tanpa pikir panjang langsung menerima
Dika berjalan memasuki rumahnya dan beberapa saat kemudian keluar membawa minuman dan juga handuk
"Ni bang minum sekalian handuk buat lap keringat" dia menyerahkan handuk tersebut yang langsung ku terima "makasih dek"
"Adek di sini libur berapa lama?" Tanya ku mencoba mencari topik pembicaraan
"Mungkin 1 bulan bang" jawabanya
"Lumayan lama dong, besok sibuk ga, kalo ga mau ikut abang ke kota deket sini ga abang ada barang yang mau di cari ni" aku memang berencana untuk ke kota mencari persediaan untuk kebutuhan bengkel
Sekalian saja ku ajak dika siapa tau akan muncul kesempatan untuk pdkt aku melihat ke dika terlihat dia sedang berfikir, imutnya kataku dalam hati
"Boleh dah bang lumayan biar ada hiburan gua suntuk juga di rumah mulu kaga ada kerjaan" mendengar jawaban tersebut langsung membuat ku semangat
"Kalo gitu besok siang kita berangkat" "oke bang" setelah itu aku pamit kepadanya dan pulang kembali ke rumah
"Besok adalah kesempatan untuk ku, hm apa sebaiknya aku langsung tembak dia saja tapi bagaimana jika di tolak, tidak masalah jika tembak di tolak dukun bertindak hahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] KOKO CINDO
Short Story(HARAP FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA YA) Berawal dari kalimat "Halo dek" dan di sambut ramah oleh si manis dengan kalimat "Mata lu buta bang kaga liat ini gua lagi nyabut rumput tetangga" sungguh merdu jawabannya bukan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~...