Pagi hari di rumah dika udah heboh aja masalah telor mata kebo. Si anak dan bapak tidak ingin mengalah satu sama lain
"Pak ngalah dong itu telur punya dika" Dika berkata sambil berusaha mengambil telur di piring
"Ga bisa gitu ini punya bapak" seakan tak mau kalah sang bapak pun berusaha menghalang-halangi dika agar tidak bisa mengambil telur tersebut
"Emak, bapak ni Mak" Dika yang sudah lelah berebut pun mengeluarkan jurus andalannya yaitu mengadu pada emak
Emak yang melihat itu pun tanpa basa basi lalu mengambil telur tersebut dan memakannya
"Udah kelar kan masalahnya"
"Emakkk"
"Diem makan yang ada aja cepet"
Dika tidak mampu membantah perkataan emak takut di slepet ntar bonyok lagi
Akhirnya kediaman tersebut mulai damai kembali, selesai makan Dika sudah bersiap untuk ikut bapak mangkal
"Bapak cepet ayo" dika sudah berdiri di depan pintu sambil menenteng joran pancing
"Sabar" setelah mengatakan itu sang bapak bergegas menghampiri anaknya
Sebelum itu ternyata dika sudah berbicara dengan zico mereka terlihat saling bercanda sesaat sampai bapak datang
"Ayo berangkat" setelah itu mereka bertiga lalu bergegas menuju empang pak rt
Di sana sudah terlihat ramai oleh bapak bapak lainnya yang sedang memancing juga
"Kita duduk di pojok aja enak teduh juga kan" Dika memberi saran sambil menunggu sudut pojok yang memang sepi dan tenang
"Kalian aja, bapak mau gabung sama bapak bapak yang lain" setelah mengatakan itu bapak dika langsung bergabung dengan bapak yang lain
Dika dan zico lalu berjalan menuju pojok samping di sana dika langsung menyiapkan peralatan pancing dan bersiap siap
"Bang lu pake umpan apa" Dika bertanya sambil sibuk mencari umpan untuk pancingnya
"Lu?" Zico melihat dika sambil meminta kejelasan
"A-ah maksudnya kamu" dika yang sadar akan kesalahannya langsung buru buru memperbaiki perkataannya
"Ga tau" dika sadar bahwa zico marah padanya langsung buru buru meminta maaf
"Abang dika minta maaf dika ga sengaja udah kebiasaan jadi susah ilang Abang" dika memohon sambil menggenggam tangan zico
Zico yang melihat dika memelas pun tidak bisa untuk tidak memaafkan Dika. Bagaimana dia paham kalo kebiasaan tidak mudah untuk di hilangkan
"Iya Abang maafin lain kali jangan gitu lagi, kita kan pacaran masa pake lu gua terus" zico membalas memegang tangan dika
"Iya maaf bang"
"Ya udah ayo mancing kan kita ke sini mau mancing" zico mulai mengalihkan perhatian agar masalah ny tidak berlarut-larut
Dika yang mendengar itu pun langsung seketika mengangguk dan acara memancing pun dimulai
Setelah sekian lama menunggu tidak ada tanda-tanda akan mendapatkan ikan dika yang mulai bosan pun mengeluh lapar pasalnya memang ini sudah memasuki waktu makan siang Dika yang memiliki perut karet cepat merasa lapar
"Bang laper" dika mengeluh ke arah zico yang masih sibuk dengan pancingnya
Zico yang mendengar dika merasa lapar pun berinisiatif untuk mengajak Dika pulang saja
Pasalnya sepertinya mereka tidak akan mendapatkan ikan
"Kita pulang aja gimana? Makan di rumah" zico memberi saran kepada dika
Dika yang mendengar itu hanya mengganguk dan mereka bergegas membereskan peralatan mancing mereka dan bersiap pulang sebelum pulang mereka berpamitan dulu sama bapak dika yang masih terlihat asik mancing sama bapak bapak yang lain
"Pak Dika sama bang zico pulang duluan ya pak. Laper" setelah itu dika cuma melihat bapaknya mengangguk menandakan setuju akan izin pulang nya Dika dan zico
Setelah itu dika dan zico langsung mengendarai motor zico untuk kembali pulang dan beristirahat sejenak
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] KOKO CINDO
Short Story(HARAP FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA YA) Berawal dari kalimat "Halo dek" dan di sambut ramah oleh si manis dengan kalimat "Mata lu buta bang kaga liat ini gua lagi nyabut rumput tetangga" sungguh merdu jawabannya bukan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~...