Dika akhirnya berada di depan sebuah gedung bangunan yang besar dan tinggi
"Ini beneran gua kaga salah alamat kan?"
Dika mencoba melihat kedalam gedung melalui pintu kaca yang berada di depan
Saat itu ada satpam yang melihat kelakuan aneh dika pun menghampiri dika
"Nyari apa dek?"
Dika yang di samperin pun senyum senyum gaje sambil sedikit merasa canggung karena ketauan celingak-celinguk
"Hehe halo pak, saya lagi cari orang pak tapi ini bener kantor Xardy kan pak?"
"Iya betul dek mau cari siapa ya?"
"Saya cari bang zico pak, katanya saya suruh ke sini" satpam itu tidak langsung menjawab pertanyaan dika
Melainkan melihat penampilan Dika dulu dari bawah sampai atas Dika yang di perhatikan seperti itu pun merasa aneh namun dia tidak berani bertanya
"Masuk aja dek ruangan pak zico ada di lantai 25" satpam itu pun membukakan pintu untuk dika dan mempersilahkan dika masuk
"Makasih pak"
Dika langsung masuk dan menuju lift dan naik ke lantai ruang zico berada tidak lama kemudian dika pun sampai di lantai 25
Saat di sana Dika tidak melihat apapun selain ada satu pintu berwarna hitam dan di samping pintu itu ada meja dan terlihat ada perempuan yang sedang sibuk mengetik di komputernya
Dika pun menghampiri perempuan itu untuk bertanya
"Halo mbak permisi"
Perempuan itu pun langsung menoleh ke arah dika dan menjawab "iya dek ada apa?"
"Ruangan bang zico di mana ya?"
"Adek ini ada urusan apa?"
"Saya di suruh bang zico ke sini"
Seperti sebelumnya terlihat perempuan itu melihat penampilan Dika dari bawah sampai ke atas dika juga merasa tidak ada yang aneh dengan pakaiannya tapi mengapa orang orang di sini selalu memperhatikan dia
"Masuk aja dek ruangan pak zico ada di dalam"
"Oh makasih mbak"
Dika pun masuk tanpa mengetuk pintu dan melihat zico yang sedang terlibat sibuk bekerja
"Abang" Dika memanggil zico dan tersenyum manis
Dika berjalan mendekati zico dan langsung duduk di pangkuan zico
Zico tersenyum dan memeluk pinggang Dika sambil memberi kecupan manis di pipi dika
"Tumben ada apa ni kok manis banget pacarku"
"Kangen kamu hehehe"
Zico mengelus kepala Dika dan memberikan ciuman, Dika yang di perlakukan seperti itu pun merasa tertantang dan membalas ciuman tersebut
Dengan saling menjilat lidah dan saling beradu bibir ciuman tersebut pun semakin mendalam seakan akan tidak ada hari esok
Zico yang merasa Dika mulai kehabisan nafas pun melepas ciuman tersebut
"Tiap hari gini kan seneng aku" zico memeluk erat pinggang Dika dan meraba pantat Dika
Dika yang merasa akan gelora panas pun langsung merangkul pundak Zico dan tersenyum nakal
"Kok Abang makin ganteng sih aku kan jadi makin suka" dika memberi kecupan di pipi zico
Zico terkekeh dan merasa senang mendengar perkataan dika
Seakan ingat sesuatu Zico pun melihat ke arah dika
"Semalam kamu ke mana aku nyariin tau"
"Oh itu semalam aku nongkrong sama temen temen nonton balapan. Maaf ya aku lupa ga ngabarin kamu"
"Iya gapapa sayang lain kali jangan gitu aku kan khawatir"
"Hehe siap bos, ngomong ngomong abang di sini jadi apa? Kok bisa punya ruangan sendiri yang luas banget gini"
Dika merasa ada yang aneh bukannya Zico cuma anak kang bengkel di kampung kok bisa kerja kantoran gini mana ruangan nya mewah lagi
"Aku yang punya ini gedung"
"Oh yang pun- HAH" bukan main dika tidak salah dengar kan
"A-abang yang punya gedung? Kok bisa"
"Kenapa ga bisa?"
"T-tapi kok abang ga bilang kalo kaya sih"
Dengan lembut zico mencolek hidung Dika "kamu ga pernah nanya kan"
"Bener juga, tau gitu kan aku minta duit ke Abang aja"
"Hm apa?"
"Hehehe ga kok bercanda sayang"
Zico kembali tersenyum entah mengapa saat dia berada di dekat dika dia pasti mudah merasa senang
"Beneran juga gapapa sayang punya ku punya mu juga"
Dika yang mendengar itu seketika melambung ke langit ke tujuh. Kapan lagi kan dapat rejeki nomplok
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] KOKO CINDO
Short Story(HARAP FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA YA) Berawal dari kalimat "Halo dek" dan di sambut ramah oleh si manis dengan kalimat "Mata lu buta bang kaga liat ini gua lagi nyabut rumput tetangga" sungguh merdu jawabannya bukan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~...