2

1.3K 228 14
                                    

Kalau ditanya pertemuan antara Kayna dan Jendra, itu simple. Kayna koas di rumah sakit kepemilikan dari Marco, kakak nya Jendra.

Dokter Marco sangat menyayangi Kayna seperti adik nya. Kayna pintar dan cepat belajar. Itu mengapa dokter Marco sering melibatkan Kayna dalam banyak kegiatan rumah sakit dulu. Sampai selesai internship nya pun, dokter Marco mempekerjakan Kayna di Rumah sakit keluarga Wijaya.

Dikarenakan Kayna punya kepribadian yang ceria, ia juga sangat mudah bergaul. Kerap kali istri dokter Marco mengajak nya keluar bersama. Nama nya Hesa, dia seumuran dengan Kayna, seorang fashion designer.
Hesa si definisi sosial butterfly bertemu dengan Kayna di ekstrovert memang perpaduan yang tepat.

Awal nya Kayna hanya sesekali berpapasan dengan Jendra, saat Jendra menjemput Vian atau menitipkan nya pada Hesa. Mereka hanya sesekali melempar senyum satu sama lain. Pertama kali melihat Jendra tentu saja Kayna terpesona. Tapi ia urungkan karena melihat Jendra sudah mempunyai anak.
Namun suatu ketika Hesa memberitahu fakta bahwa Jendra sudah bercerai Kayna tak dapat menahan rasa senang nya.

Yes, Kayna fall first, but Jendra fall harder.

....

"Dor! Hayo ngapain bengong?"

Kayna sontak terkejut mendengar itu. Ia memandang wajah rekan kerja nya yang tanpa rasa bersalah karena mengagetkan nya.

"Kangen anak bungsu gue Ren."

"Minta Bu Hesa lah bawa kesini."

"Kak Hesa sibuk tau ngurusin bocil nya. Gue kan ga enak Ren."

"Lo belum ke rumah pak Jen lagi?"

"Belum Ren, masih ganjel."

"Ungkapin aja ke pak Jendra Kay, ga baik di pendem, makan ati."

Kayna menghela nafas.

"Nanti deh Ren. Mending gue video call si kecil aja."

Kayna sadar diri, dia hanyalah orang baru yang masuk di kehidupan keluarga Jendra, tentu ia cukup tau diri juga untuk tidak berniat menggantikan sosok Mama dari anak anak Jendra. Kayna berharap jika ia tak bisa dianggap sosok ibu oleh anak anak Jendra setidak nya tak bisakah mereka menjadikan Kayna teman?
Keluarga kecil Jendra begitu rumit. Jika digambarkan dengan benang maka benang itu sudah kusut terikat satu sama lain dan susah untuk dipisahkan. Kayna malah terjun ke dalam sana.

"Kay?"

"Eh ya?"

"Kalo butuh tempat cerita bisa ke gue, jangan bengong terus. Ntar kesambet setan koridor Lo."

"Diem bisa gak? Gue nyambung nanti shift malem!"

Renata tertawa akhirnya bisa membuat teman nya kembali seperti biasa.

"Bercanda. Udah ya? Gw ke kantin? Lo pulang dulu kan ini sebelum shift malem?"

Kayna mengangguk.

Kayna mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Has to be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang