"kak Kay, mas abis makan nya," ucapan Leean membuat Jendra mengernyit heran.
"Bagus, kalo gini besok kak Kay ijinin pulang."
"Yeeeyyy makasih kak Kay."
Apa apaan? Kenapa Kayna nya dipeluk?
"Papa ketinggalan apa sih?"
"Engga ada papa, mas mau pulang hari ini pa, mintain kak Kay dong, kak Kay ga mau ngasih."
"Gak boleh ya, besok."
"Tuh mas denger, papa gak berani."
"Iya ih kak Kay serem."
Kayna mendengus kepada kedua nya.
"Udah lah emang cuma adek yang ngerti, kak Kay mau jemput adek sekolah. Kalian berdua aja ya see yaa."
"Loh? Ini mas bolehin pulang dulu kak Kay."
"Engga mas. Mas jangan bandel ya? Kak Kay bawa adek sebentar kesini."
"Iya deh."
Seperginya Kayna, Jendra memandang Leean dengan tatapan tanya.
"maaf pa."
"Loh buat salah apa?"
"Maaf karena ngambekin papa satu minggu kemarin, maaf bikin papa khawatir mas masuk rumah sakit."
"Papa juga ya mas, maaf papa sering bikin mas ngerasa sendiri, papa masih banyak kurang nya buat mas, maafin papa."
"No papa, even in my next life i wish you will still be my papa, mas beruntung."
"Makasih ya mas, untuk jadi anak baik nya papa, untuk kak Kay juga. Mas hebat papa bangga."
"Pa? Kak Kay boleh jadi mama nya mas? Kemarin kak Kay peluk mas malem malem pas mas kebangun. Rasa nya mas udah lama ga dipeluk mama, kak Kay baik kenapa mas gak dari lama aja sadar nya."
Jendra menahan tangis nya, ada sedih dan bahagia bercampur di hati nya saat mendengar kalimat itu keluar dari bibir buah hati nya.
"Boleh, kak Kay boleh jadi mama nya mas. Maafin papa dan mama nya mas ya? Maaf mas kurang kasih sayang, papa gak bisa ngambil peran papa sekaligus mama, maaf ya nak?"
"Papa? Sayang nya Papa tuh udah lebih lebih dari cukup, tapi kalo mas boleh serakah dikit mas mau kak Kay jadi mama nya mas. Papa bisa bahagia deh."
"Boleh nak kita buat kak Kay jadi mama nya mas sama adek secepatnya ya?"
"Makasih papa."
"Ih peluk peluk ga ngajak ngajak adek."
Kedua nya menoleh, menemukan si bungsu datang sendirian pula.
"Loh? Kak Kay mana?"
"Masih ngobrol sama suster tau, adek peluk juga Mas adek kangen ih."
Vian berhamburan ke pelukan Leean.
"Mas kenapa sakit huwaaaa adek kangen mas gak di rumah huwaa."
Jendra menghela nafas dimulai lah tingkah dramatis anak bungsu nya.
"Adek jangan kenceng kenceng meluk mas nya? Awas jarum infus mas nya kegeser nak."
"Papa diem huwaaa papa juga jahat adek dititip grandma padahal adek mau nemenin huwaaa kakak huwaaaaaa."
"Kenapa ribut ribut di rumah sakit sih dek? Ntar ada yang keganggu sayang."
Kayna yang sebenarnya sudah tau akan begini hanya mampu menyesali keputusan nya membawa si bungsu kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Has to be You
Fanfic"Leean, seorang anak yang harus menerima kenyataan perceraian kedua orang tua nya kini harus menerima fakta bahwa ayah nya kini memiliki kekasih." NOMIN GS AREA