"Hak kamu? Sejak kapan kamu punya hak atas anak anak aku Ashley?"
"Jen aku ibu nya?"
"Oh? Aku pikir kamu bakal malu bilang gitu, Jevian bahkan gak kenal kamu? Liat anak aku nangis nangis pas ngeliat kamu? Kamu cuma orang asing buat Jevian."
"Jen kalo gak ada Jevian aku gak dapet warisan papa ku Jen, aku gak mau semua ke tangan adik ku."
"Urus urusan kamu sendiri Ashley jangan libatkan Jevian. Dia anak kecil yang gak tau apa apa."
"Tapi dia anak aku Jendra!"
"Kamu bahkan gak pernah mau mengakui mereka, bukan nya selama ini kamu hidup dengan status single di depan publik? Iya kan?"
"Jen ini beda Jen."
"Pergi dari rumah saya."
"Enggak Jendra sebelum aku dapet Jevian."
Ashley malah berlari ke kamar yang tadi Jevian tuju. Dan dengan kurang ajar nya menerobos masuk.
Kayna yang berada didalam sontak kaget."Balikin anak saya! Kamu siapa meluk meluk dia?"
"Anda yang apa apaan? Gak tau malu mau ambil adik saya padahal gak pernah ngerawat sama sekali."
"Oh udah di pengaruhi?"
"Jangan ngomong gitu ke kak Kayna."
"Ashley pulang. Jangan bikin kacau disini."
Jevian masih menangis di pelukan Kayna. Kayna juga tak tahu harus bereaksi apa.
Tak butuh waktu lama tangan Ashley diseret oleh Jendra keluar."Jangan kesini lagi Ashley kasian anak anak saya. Lebih baik anggap tidak saling kenal lagi."
"Apa untungnya kamu rawat Jevian? Dia bukan anak kamu!"
"Jaga mulut kamu ya jangan sampe ada yang denger! Dia memang bukan anak kandung ku, tapi dia tetap saudara Leean."
"I probably will be back Jen."
Sepergi nya Ashley, Jendra menghela nafas kasar. Bagaimana bisa seorang ibu menggunakan anak nya sebagai senjata untuk perebutan harta.
Jendra kembali masuk ke dalam rumah, tanpa menyadari Leean mendengar semua percakapan antara orang tua nya.
....
"Adek tidur na?"
Kayna mengangguk, si bungsu nampak ketakutan setelah mengalami kejadian pagi ini.
"Aku mau liat Mas Leean dulu mas Jen."
Kayna melangkah ke kamar Leean, anak itu juga gak jadi sekolah. Keadaan rumah memang sekacau itu.
"Mas? Kak Kay boleh masuk?"
"Ya kak Kay."
"Mas? Mas sedih ya?"
"Kak Kay mas dari dulu udah gak pernah ngerasa punya mama, kenapa ya mama jahat banget Dateng mau ngambil adek padahal mas gak bisa pisah sama adek."
Kayna memeluk si sulung dengan erat, pasti susah menjadi Leean, dia tak akan menyuarakan beban nya kalau memang tidak ditanyakan.
"Kak? adek gak bakal di bawa mama kan?" Leean sejujurnya lelah, ibu kandung nya terasa asing bahkan ia tak mengetahui rasa nya memiliki seorang ibu padahal dia punya. Beruntung sosok Kayna kini selalu siap sedia menjadi rumah tempat nya bercerita.
"Engga mas, mas tenang ya?"
"Kak Kay boleh gak mas manggil kak Kay mama? Mas mau nya kak Kay yang jadi mama nya mas."
Kayna tersenyum. Leean itu sebenarnya rapuh, tapi dia enggan menunjukan hal itu. Hanya beberapa orang yang di ijinkan. Kayna bersyukur dia salah satu nya.
"Boleh, mas boleh jadi anak kak Kay. Kak Kay kan sayang sama mas."
"Mama hiks Leean sayang mama."
Kayna ikut menangis, rasanya ada beban tak terlihat yang ikut terangkat.
"Udah yuk nak nangis nya, nanti adek kebangun. Mas mau istirahat atau mau makan puding? Mama kemarin buatin."
"Mau istirahat, tapi mama temenin ya?"
Kayna dengan senang hati mengangguk. Leean mulai berbaring sedangkan Kayna hanya duduk mengusap rambut anak nya.
"Mas, kalo mas mau cerita apapun dateng ke mama ya? Tapi kalo mas ngerasa belum siap engga apa apa, mama tungguin."
Leean mengangguk, lalu tersenyum, dalam hati ia meminta maaf pada Tuhan, apakah ia terlalumatanya berat tanpa menunggu lama Leean mulai tertidur.
"Mas anak baik, mas harus bahagia ya, harus."
Kayna keluar dari kamar Leean menemui Jendra di balkon sedang melamun. Tanpa pikir panjang Kayna memeluk tubuh kekar calon suami nya.
"Kenapa na?"
Kayna menggeleng, namun Jendra merasa punggung nya basah akan air mata. Jendra berbalik menangkup kedua pipi Kayna.
"kenapa nangis hmm?"
Kayna kembali menghambur ke pelukan Jendra.
"Mas, aku takut banget adek dibawa ci Ashley, aku ngelunjak ya mas? Ci Ashley kan ibu nya, aku bukan siapa siapa mas, tapi aku gak mau jauh dari adek."
"Hey ngomong apa sih? Sayang nya mas, kamu tuh udah Adek anggep sebagai ibu nya tau. Mas janji gak bakal ada yang ambil adek dari kita ya? Bukan cuma kamu yang takut adek pergi aku, mas Leean juga gak mau."
"Mas Leean kayak nya tau sesuatu lagi mas, tadi anak nya nangis nangis. Mas bahas itu sama ci Ashley?"
"Ashley keceplosan, apa Leean denger ya?"
Kayna merenung, entah lah sejauh apa yang Leean tau.
....
Sedikit dulu yahh
Aku lagi sibuk bgtt
KAMU SEDANG MEMBACA
Has to be You
Fanfiction"Leean, seorang anak yang harus menerima kenyataan perceraian kedua orang tua nya kini harus menerima fakta bahwa ayah nya kini memiliki kekasih." NOMIN GS AREA